Ratu *Pov*
Kini sudah tak terdengar suara vany, gue mulai kembali ke tempat tidur gue untuk melancarkan ide jahat gue.
"Vany" Teriak gue untuk memancing meidi kesini. Tak ada jawaban, tak ada tanda tanda dia kesini.
"Vannn" Teriak gue lagi tak pantang mundur. Masih belum ada tanda tanda dari dia.
"Vanyyyy" Teriak gue sedikit lebih kencang dan merengek, tapi seperti nya meidi masih tak bergerak dari tempat
Tok tok suara ketukan pintu pelan gue kaget tapi seneng mendengarnya "Masuk aja sih van gak perlu pake ngetok ngetok pintu segala" Jawab gue cepat setelah mendengar ketukan pintu itu.
Munculah meidi yang gue tunggu tunggu kehadiran nya "Eh kok malah lo yang kesini?" Kata gue pura pura bingung
Meidi memutar bola mata nya "Vany nya kan lagi beli nasi goreng" Gue pura pura mengerjap "Oh iya" Aaahhh suara nya yang membuat dewi gue gila dan berfikir liar.
"Ratu, lo gak liat bibir nya yang menggoda itu?" Ucap dewi gue menggoda. Shit! Gue mikir apasih!
"Lo mau apa?" Kata meidi membuat gue tersadar dari lamunan gue.
"Gue butuh air putih" Kata gue sekenanya
Dia langsung pergi entah kemana, mungkin mengambilkan airputih buat gue, gr banget gue ya? Haha
"Lo gak liat ratu? Tubuh nya dari belakang yang menggoda untuk di peluk itu" Lagi lagi dewi nafsu gue menggoda lagi
"Uuhhh aku tak sabar menantikan tubuhku berada di atas tubuh itu dan bertindak lebih dominan menggerakan tubuhku untuk mencari kenikmatan" Kata dewi nafsu gue yang sialan. Gue horny, shit!
Meidi kembali dengan membawa airputih, gue lost control. Dewi nafsu gue sudah mengambil alih semua tindakanku.
Meidi *Pov*
Ratu memanggil vany tapi aku diam saja. Dia terus terusan memanggil vany, aku masih mengabaikan nya pura pura tak mendengar.
Kini dia teriak dengan lebih keras dan bernada seperti merengek, aku tau dia pasti tau kalau vany itu sedang pergi dan memanggil vany hanya karna dia ingin menggodaku.
Aku mengetuk pintu kamar vany pelan, lalu ratu menjawab nya dengan cepat "Masuk aja sih van gak perlu pake ngetok ngetok pintu segala" aku tak dia menjawab ketukan dengan cepat karna dia kaget dan grogi akibat aku datang tiba tiba
Aku masuk "Eh kok malah lo yang kesini?" kata nya dengan muka keheranan, ekspresi ratu sangat sulit di tebak seperti someone specialku jadi aku tak tau dia benar benar bingung atau hanya pura pura.
"Vany nya kan lagi beli nasi goreng" Jawabku dingin, dia malah melamun
"Lo mau apa?" Kataku menyadarkan nya dari lamunanya.
"Gue butuh airputih" Katanya, aku langsung pergi meninggalkan nya untuk mengambilkan air putih untuk dia
Aku seperti ini bukan karna khawatir pada nya tapi karna aku di suruh oleh vany untuk menjaga ratu ketika dia pergi.
Aku membawa airputih ke kamar vany, nafas ratu berat mata nya mengkilat kilat dan merincikan setiap sisi dari tubuhku.
Aku memberi airputih itu kepadanya "Nih" kataku singkat, dia mengambil nya dan meminum nya dengan cepat seperti orang yang belum minum 5hari.
Dia masih memperhatikanku, dia terlihat seperti orang yang sedang horny parah. Aku memberanikan diri untuk bertanya "Lo kenapa?" dia menggeleng mengartikan bahwa dia tak apa apa.
Aku mengangkat bahu dan bertanya lagi "Lo butuh apa lagi?" dia menggeleng lagi, dia super duper aneh.
"Yaudah, gue kedepan ya kalau butuh apa apa panggil gue aja" Kali ini gue serius khawatir dan langsung berjalan kedepan tapi tiba tiba ada tangan yang memelukku dan menahanku untuk tidak pergi.
Author *Pov*
Tangan ratu memeluk meidi berharap meidi tak pergi dan mau memuaskan nafsu sialan nya itu. Meidi membalikan tubuh nya, kini mereka saling berhadapan.
Meidi menatap ratu penuh heran namun tidak begitu dengan ratu, ratu menatap meidi dengan penuh harap yang membuat meidi luluh dan tak pergi dari sana.
Ratu tetap tak melepaskan pelukan nya tapi kini dia malah menggesekan tubuh nya ke tubuh meidi, itu membuat tubuh meidi menegang kaku.
Meidi masih diam dia terlalu kaget untuk di perlakukan seperti ini.
Ratu mulai mendekatkan wajah nya kemeidi, namun meidi malah mundur dan menjauh dari nya.
"Lo nolak gue?" Ucap ratu dengan dingin, ratu mengingat kejadian dia menolak partner one night stand nya. Ternyata begini rasa nya di tolak.
Ratu terdiam dan tanpa di sadari oleh nya airmatanya jatuh kepipinya, meidi yang melihatnya jelas kaget kenapa dia menangis.
Meidi sangat lemah terhadap wanita dan anak kecil, apalagi bila mereka menangis apalagi bila karna meidi mereka menangis.
Meidi yang melihat ratu menjatuhkan airmatanya langsung memeluk ratu, bertujuan untuk menenangkan ratu.
Ratu menangis di pelukan meidi, dia menangis sejadi jadinya merasakan perasaan yang bimbang ini. Perasaan senang karna meidi peduli dengan nya atau perasaan sakit karna meidi peduli sama dia hanya karna di karna kan meidi sudah menolak nya mentah mentah tadi.
Untuk menenangkan ratu meidi mencium ujung kepala ratu, seperti yang di lakukan nya kepada Someone Special nya dulu ketika menangis karna ulah meidi.
"Maafin gue ya" Meidi mulai berbicara, ratu hanya terdiam karna dia terkejut dengan sikap meidi terhadap nya. "She's so sweet" fikir ratu
Ratu yang sedikit lebih pendek dari meidi mendongak kan kepalanya agar bisa melihat wajah meidi dengan dekat bahkan sangat-dekat.
Ratu tersenyum dan mengangguk lalu memeluk meidi lebih erat. Buat nya saat ini meidi adalah milik nya tak perduli apa pendapat meidi saat ini.
"Masih mau pelukan?" Kata meidi lebih hangat di banding tadi. Ratu mengangguk lagi tapi kali ini tanpa menatap ratu namun mendengarkan detak jantung meidi
"Kenapa detak jantung nya gak berdegup kenceng ya, kurang apa coba di peluk cewek cantik gini" Ujar ratu dalam hati, ratu mempererat pelukan nya lagi seakan tak ingin lepas dari meidi.
Baru kali ini ratu merasakan senekat, segila dan setenang ini. Ini semua di rasakan nya hanya karna meidi. Meidi benar benar membuat nya gila.
"Your face so cute when you blush" Ujar ratu pelan, meidi yang mendengar nya hanya terkekeh
"Hey, kalo kita lama lama terus kaya gini vany bisa salah faham ngeliat kita" Ucap meidi, ratu mendongak lagi melihat meidi "Emang kenapa kalo vany ngeliat kita? Lo takut?" jawab ratu tak santai
"Ya gapapa tapi gak lucu aja kalo vany liat kita terus mikir kalo gue mau nyoba nyoba memperkosa lo, kalo vany marah sama gue gimana" Jelas meidi panjang tapi tetap tenang dan tetap hangat karna tak ingin melukai perasaan ratu.
"Loh kenapa takut dia marah, kalo gue mau pacaran sama lo emang gak boleh? Vany pasti seneng kan ngeliat temen nya seneng?" Jawab ratu lagi tetap dengan nada tak santai, dia cemburu kepada vany yang bisa mencium dan memeluk meidi dengan bebas.
Kini meidi menatap ratu dengan dingin lagi, ekspresi nya tak terbaca, tatapan nya kosong saat melihat ratu. Dia merasakan sosok ratu seperti Someone Special nya karna sifat over protectif nya ratu percis seperti orang itu.
Ratu tertegun, menyesali perkataan nya. Kini dia malah membuat meidi kembali menutup perbatasan hati nya lagi. Dia yang sudah susah payah membuang skat di hati meidi, sekarang malah dia yang membuat skat itu kembali berada lagi di hati meidi.
Meidi melepaskan pelukan ratu, lalu pergi meninggalkan nya begitu saja
Thanks before for readers. Tolong bantuan nya ya kasih kritik atau saran biar gak terlalu klasik. Hehe
Jangan lupa vote juga okay. See yaaa lafyu{}
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Your King And You're My Queen (gxg). COMPLETED.
RomanceRatu Karenina sosok gadis yang sedikit liar dan agresif namun selama dia berpacaran dia masih belum mengerti apa-apa tentang apa arti nya jatuh cinta dan sekaligus bagaimana rasa nya, sampai sosok gadis tomboy bernama Meidi Pamela merubah semua ting...