"I hope arrive to my death,
late,
in love,
and a little drunk"Atticus
====
Menjadi seorang omega tidaklah mudah, apalagi bagi omega yatim-piatu seperi Park Jimin yang usianya baru menginjak 10 tahun. Dimana pada seusianya anak-anak hidup bahagia dan belajar pun mendapat perlindungan. Disini Park Jimin hidup serba kesulitan membuat tumbuh kembangnya terganggu, hinaan silih berganti, luka fisik yang membekas. Semuanya Jimin lalui dengan baik hingga perasaan itu muncul, rasa-rasa ingin mati yang membawanya pergi ke tebing dekat pantai. Entah tuhan sayang padanya atau memang bukan dengan cara seperti ini Jimin mati. Ada pasangan yang tampaknya tengah berlibur ke Busan tidak sengaja melihatnya dan mencoba menghentikan dirinya yang hampir bunuh diri."Jangan lakukan itu— aku tahu hidup memang sulit, tapi bukan berarti tidak bisa dijalani."
Jimin masih bisa mendengar dengan jelas suara bergetar seorang wanita yang sarat akan khawatir dan takut. Matanya terpejam saat tubuhnya yang dingin menghangat merasakan terpaan angin yang membawa aroma alpha dan omega yang mencoba menolongnya. Namun itu semua membuat Jimin semakin siap terjun saat tau setidaknya masih ada yang cukup mengkhawatirkannya saat ini. Menyangkal akan harapan yang sedikit terbesit di kepalanya mengenai menjadi bagian dari keluarga mereka.
"Jangan meloncat— aku mohon dengan sangat, kami tidak jahat ." Masih tidak menyerah, seorang omega wanita tetap bertekad menyelamatkan sosok kecil Jimin di pinggir tebing yang dia ketahui merupakan seorang omega. Sedang sang alpha tengah dalam posisi siaga, takut-takut sang omega tidak berhasil membujuk. Dia akan berlari merengkuh tubuh Jimin dan membawanya ke tempat aman. "Kau mau mendengar sebuah cerita? Ini sama pilunya dengan apa yang kau rasakan saat ini—"
KAMU SEDANG MEMBACA
AROUND | KOOKMIN
Acción{ WARNING! ABO, Boyslove, Mature Content! } Cita-cita yang membawa Jimin pada sebuah tantangan penuh darah dan murka soulmate nya, Jeon Jungkook yang begitu ingin cepat-cepat mengklaim Jimin untuk seutuhnya menjadi miliknya seorang. "Ini yang terak...