Dulu aku bermimpi saja, dan dianggap bermimpi juga.
Manalah mungkin tangan sampai, bersanding elok bersamanya. Bahkan, negeri beradat ini pun engkar atas rasaku, memang pantang.Aku ini elok disebut wanita pantai dengan paras pas-pasan, bersolek biasa-biasa saja, berselendangpun sembraut dan tidak enak dipandang. Manalah mungkin,
tangan tak sampai.
Lagi pula, keluarganya berdarah biru
cantik rupa, gagah menawan
sederhananya, keluargaku hina rendah di hadapan"kampung". Manalah mungkin,tangan tak sampai.
Kalaulah sampai keluarganya bercakap, "itu gadis mencoreng arang di keningnya, tak mengukur bayang-bayang! "
Padang, 2 Maret 2019
Yesi Anggraini Yunengsih
KAMU SEDANG MEMBACA
Rembulan dalam Kenangan [TAMAT]
RomanceANTOLOGI PUISI Hanya sekedar rasa, cinta, dan suka Pun sebilah rindu untuk dijajakan kepada kalian yang sedang menanam luka di ruang yang hampa.