pukul satu dini hari

567 75 5
                                    

Sudah pukul satu dini hari di kamarku yang dingin, aku terbaring sendirian, dalam kegelapan, masih tidak bisa memaksakan pikiranku untuk melupakan apa yang telah terjadi dua hari yang lalu.

Hari Senin itu, mungkin aku mati suri, sebab aku merasakan jantungku berhenti berdetak selama beberapa saat tepat sebelum realita menamparku lagi dengan telapak tangannya yang ditumbuhi belati yang baru saja diasah.

Hari itu, untuk kesekian kalinya, aku menimbun semua harapanku, namun kali ini, untuk sedalam-dalamnya.

Hari itu, aku merasa tidak ingin melakukan apapun kecuali duduk di sudut kamar, memeluk lututku sambik mendengarkan lagu yang salah satunya adalah lagu kesukaan Draco, Thinking Out Loud.

Hari itu, aku merasakan hal yang mungkin belum pernah kurasakan sebelumnya.

Dedaunan gugur dari pohonnya.

Bunga matahari di jendela kamarku terlihat muram.

Dunia seperti hitam putih.

Seperti dua buah bintang yang saling bertabrakan, kalau kau tahu maksudku, dalam satu sudut pandang, mungkin hal itu terlihat menakjubkan, tapi disisi lainnya, situasi tersebut sangat kacau. Dan sayangnya kau tidak bisa memilih sudut pandang mana yang kau miliki, yang bisa kau lakukan, hanya menerima semuanya.

Ini semua sangat berlebihan, tapi itulah faktanya.

Pukul satu dini hari, dan dia masih menetap di pikiranku.

Aku mengantuk, itu benar. Tapi mataku tampaknya sedang bertengkar dengan otakku.

Mari kuceritakan kembali apa yang terjadi hari Senin itu.

Ginny, Hester, dan Pansy  mengobrol via Instagram, lewat groupchat yang kami buat, dan saat obrolan berlangsung, aku sedang tidak online, itu waktu makan siang, jadi aku baru membuka roomchat di malam hari saat aku tidak sibuk.

Pada awalnya, mereka hanya mengobrolkan semua omong kosong yang sangat abstrak dan bahkan tidak terhubung satu sama lain, namun konyol, bisa kupastikan.

Pada awalnya, semuanya berjalan seperti biasa, namun percakapan mulai terasa intens ketika Ginny membawa topik tersebut.

Hesterrr12: aku tidak ingin memiliki pacar, oke

Pansyprknsn: bullshitsksksjghl

Ginny1980: Hester, kau memiliki seorang pacar?
Siapa namanya?
Apa kau berpacaran dengan Draco? Benarkah?
Mengapa bio instagrammu bertuliskan "DM" dan bio Draco bertuliskan "hstr"?

Aku mulai mendapatkan perasaan buruk tentang hal ini. Auranya terasa berbeda di sekelilingku, konyol sekali karena ini terdengar seakan-akan aku berada di semacam hal berbau paranormal atau sesuatu yang membuat bulu kudukmu berdiri padahal nyatanya hal ini hanya sesuatu yang bisa saja kau lupakan di pagi ketika kau membuka matamu hari selanjutnya.

Lalu Hester mengatakan,

Hesterrr12: apa?
Memangnya DM itu apa?

Ginny1980: Draco Malfoy tentu saja!

Hesterrr12: tidaaak! Bukan ituuu!

Jika saat itu aku sedang dalam jaringan, aku akan mengetikkan, "lalu apa itu DM?" dan menurutku Ginny seharusnya mengatakan itu, tapi sebagai gantinya, dia hanya mengatakan,

Ginny1980: Tidak boleh berbohong disini.

Hesterrr12: aku tidak berbohong. Lagipula siapa yang berpacaran? Aku bahkan tidak tahu apa maksud dari kata "hstr" di bio instagramnya itu.

That Unwanted Feeling (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang