#8

57 7 0
                                    

"Ryung-nim, ada waktu? Ada yang ingin aku bicarakan" ucapku saat kami selesai rapat. Dia memgangguk dan kembali duduk di kursi ruang rapat yang kini hanya tinggal kami berdua. "Em. Masa kontrakku akan segera selesai dan bulan depan aku akan segera magang, aku rasa aku tidak akan memperpanjangnya" ucapku menjelaskan

Ryung-nim menarik nafas dalam. "Hana-ya. Aku akan menceritakanmu satu rahasia. Aku harap itu bisa jadi pertimbanganmu" ucapnya, wajahnya nampak serius. "Kamu tau sendiri, sangat sulit mencarikan asisten maneger untuknya. Dia sangat tertutup dan sulit menerima orang baru di lingkungannya. Dulu dia punya seorang asisten maneger yang sudah dia anggap sebagai hyung-nya, namanya Kang Jae Rim. Dia bekerja dengan baik dan juga sangat dekat dengan Yoongi. Namun suatu hari Agensi mengetahui jika kekasih Jae Rim adalah Saseang Fans Yoongi dan kebocoran informasi mengenai jadwal penerbangan, tempat mereka tinggal dan lain sebagainya berasal dari Jae Rim" ucap Ryung-nim, aku menutup mulutku yang terbuka lebar dengan kedua tanganku.
"Tentu saja Jae Rim langsung di pecat dan perusahaan menginspeksi dengan ketat staff dan kru. Tapi Yoongi semakin hancur dengan peristiwa itu, dia sangat terpukul. Orang yang sudah dia anggap seperti hyung-nya melakukan hal seperti itu kepadanya" lanjut Ryung-nim. "Seperti yang kamu ketahui sendiri. Yoongi sangat sulit untuk menerima orang baru didekatnya, tapi ketika dia sudah bisa menerima orang tersebut dia akan sangat emosional. Dan dengan latar belakangmu sebagai seorang calon Psikolog, kamu adalah orang yang tepat untuk mendampinginya. Kamu bisa kami andalkan dalam semua hal. Itulah yang membuatku mempercayaimu sejak awal" lanjut Ryung-nim

Aku masih tercengang mendengar cerita Ryung-nim tanpa bisa menanggapi apapun. "Hana-ya, aku tidak melarangmu untuk berhenti dari pekerjaan ini. Tapi seperti yang sudah kamu ketahui, kamu adalah asisten maneger terlamanya selain Jae Rim. Dan keadaan dia sekarang sangat rentan jika dia berulah lagi" ucap Ryung-nim. "Berapa lama kamu magang?" tanya Ryung-nim.

"S-satu bulan, mungkin dua" jawabku gagap.

"Aku anggap kamu hanya cuti selama kamu magang. Dan setelahnya, tolong kembalilah. Aku tidak bisa menangani ini sekaligus" pinta Ryung-nim, wajahnya memelas. "Aku tidak akan memaksamu menjawabnya sekarang. Pikirkanlah dulu. Berikan aku jawaban jika sudah kamu putuskan" Ryung-nim bangkit dari duduknya. Ia menepuk pundakku pelan sebelum pergi meninggalkan ruang rapat.

Aku masih terdiam mencoba mencerna semua hal yang baru saja aku dengar tadi. Kaget dengan alasan yang membuat sikap Yoongi selama ini seperti itu, aku mengacak-acak rambutku. Apa yang harus aku lakukan? Sejujurnya jauh di dalam hatiku aku juga merasa mulai berat untuk menjauh dari Yoongi. Sepertinya magnet Yoongi telah menarikku terlalu jauh masuk kedalam hidupnya.

"Kim Hana" teriak Chin Hae saat aku berjalan keluar dari gedung Agensi. Dia berlari kearahku "Ayo pulang bersama" ajak Chin Hae.

Kami berjalan bersamaan. "Chin Hae" panggilku, kepalaku tertunduk. Dia menoleh kearahku. "Apa menurutmu aku harus memperpanjang kontrakku?" tanyaku sambil melihat kearahnya.

"Bukannya kontrak itu akan selesai bulan depan? Dan bukannya kamu akan segera magang bulan depan?" Chin Hae balik bertanya, aku mengangguk. "Kenapa? Ada masalah?" dia berhenti berjalan dan membalik badanku kearahnya, aku menggeleng.
"Jika ini hal yang tidak bisa kamu ceritakan, maka baiklah aku tidak akan memaksa. Tapi Hana-ya, berhentilah jika pekerjaan ini terlalu berat untukmu. Aku akan membantumu mencari pekerjaan yang tepat untuk biaya kamu sekolah di luar" ucap Chin Hae sambil tersenyum, akupun membalas senyumannya, kami kembali melanjutkan perjalan.

Satu hal yang aku suka dari Chin Hae dia tidak pernah memaksa, dan seakan kami memiliki ikatan batin aku tidak perlu menjelaskan banyak hal untuk membuatnya mengerti keadaanku.

My Star : Min Yoon Gi ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang