#9

60 6 0
                                    

Sebuah mobil hitam berhenti di hdapanku saat sedang menunggu bus, membuatku sontak melihat kearah mobil tersebut. Kaca mobil di turunkan dan sosok Yoongi muncul dari dalam mobil. Dengan gerakan kepalanya, ia menyuruhku untuk masuk kedalam mobil. Aku melebarkan mataku, aku bergegas masuk kedalam mobil ketika mendapatkan kembali kesadaranku yang sempat hilang melihat sosok di dalam mobil itu.

"YA! Kamu gila? Bagaimana kalau ada yang melihat?" omelku saat mobil mulai melaju kencang. Yoongi hanya menaikkan ujung bibirnya.

Aku tidak tau apa yang akan dia lakukan dan kemana kami akan pergi. Dia membawaku ke sebuah salon kecantikan untuk menata rambut, memberiku sedikit make up dan entah datang dari mana sebuah dress berwarna hitam selutut dengan renda di bagian dada berbentuk Sabrina. Aku berjalan keluar ruang ganti dengan terbatah-batah menyesuaikan kakiku dengan heels yang aku kenakan. Dan entah sejak kapan dia mengganti bajunya, menggunakan setelan jas hitam rapih dengan dasi kupu-kupu membuat pesona dirinya menjadi semakin tidak bisa di hindari. Dia tersenyum kearahku.
Lagi-lagi senyum itu, batinku kesal.

Kami tiba di sebuah gedung besar dan megah bergaya victorian dengan lampu yang sangat terang. Terdengar bunyi musik yang cukup keras dari dalam gedung. Yoongi berdiri di sebelahku memberikan lengannya untuk di gandeng, aku hanya bisa menurutinya. Kami berjalan masuk kedalam. Keamanan yang begitu ketat dengan banyak penjagaan di setiap sudut. Kami harus menunjukan barcode yang berbentuk jam tangan sebagai akses masuk kedalam gedung. "Angkat kepalamu. Tidak usa takut, tidak akan ada wartawan yang bisa sampai ke sini. Jadi kamu aman" bisiknya tepat ditelingaku dengan suara lembutnya. Aku hanya bisa mengikutinya masuk kedalam gedung yang sudah sangat ramai.

Aku melihat kesekeliling, cukup banyak orang dan rata-rata adalah publik figure di Korea. Banyak wajah yang familiar sering aku lihat di tv dan majalah. "Ayo kita sapa yang sedang ulangtahun" ucap Yoongi mengajakku menuju sebuah meja dengan kue ulang tahun besar. "Selamat ualang tahun my bro" ucap Yoongi sambil memberi pelukan kepada Jong Kook.

"Wah lihat siapa ini? Aku hampir tidak mengenalimu" ucap Hoseok yang melihat kearahku.

"Oh my god. Ini kamu Hana?" teriak Jimin kagum yang ikut mendekat kearahku.

Aku membetulkan rambutku untuk mengalihkan perhatianku yang tersipu malu. "Jong Kook aku tidak tau kalau ini ulang tahunmu. Selamat ulang tahun"

"It's oke. Aku senang melihatmu di sini" ucapnya sambil memelukku.

"YA!" teriak Yoongi dengan cepat memisahkan kami berdua. "Biar aku ambilkan minum" ucapnya lagi sebelum pergi meninggalkanku bersama mereka bertiga.

"Jadi sekarang kamu berkencan dengan Yoongi?" tanya Jimin.

"Aku? YA! Kamu gila?" 

"Apa Yoongi bertepuk sebelah tangan?" timpa Hoseok.

"Aku bahkan tidak tau akan dia bawa ke sini, aku baru pulang magang" jawabku kesal. Mereka tersenyum licik kearahku.

"Entah apa hubungan kalian berdua, yang jelas Yoongi itu orangnya pemalas. Dia tidak akan repot-repot melakukan hal ini hanya untuk datang ke ulangtahun Jong Kook" ucap Hoseok menjelaskan. "Bahkan jika dia berkencan dengan perempuan-perempuan lain dia tidak akan melakukan banyak hal seperti saat ini" lanjut Hoseok. "Mereka yang datang menemuinya, mereka yang akan berusaha untukknya. Bukan dia".

"Tapi kalau kamu tidak ada hubungan apapun dengan Yoongi, berarti kita bisa memulai sesuatu yang serius" goda Jimin kini merangkul bahuku.

"YA! Park Jimin" teriak Yoongi mendorong tubuh Jimin menjauh dariku, Jimin hanya tertawa sambil meminum minumannya. Membuat semua yang ada disekita ikut tertawa.

My Star : Min Yoon Gi ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang