#10

59 6 0
                                    

Aku mengedipkan mataku berkali-kali agar tersadar, kepalaku terasa berat. Aku mencoba bangun dengan susah payah. Mencoba mengingat-ingat kejadian semalam, samar-samar. Aku tersenyum sendiri, tapi senyuman itu hilang ketika Yoongi muncul dari balik selumut di sampingku bertelanjang dada, aku melihat sekeliling dan memberanikan diri melihat tubuhku. Telanjang.

"Aaaaaaaa--" teriakku, namun Yoongi tidak bergeming. "YA! Min Yoongi apa yang sudah kamu lakukan" teriakku sambil berusaha mengambil selimut sebanyaknya untuk menutupi tubuhku.

"Hem. Berisik" ucapnya sambil membalikan badannya kearahku.

"YA!" teriakku yang menghujaninya dengan pukulan-pukulan kesal dilengannya.

"YA! sakit" teriakknya dengan raut wajah kesal yang ahirnya bangun dan duduk menghadap kearahku.

"Apa yang terjadi?" tanyaku masih gila dengan semua ini.

Dia kembali berbaring "Bukannya kamu sudah cukup dewasa untuk tau apa yang terjadi kemarin" jawabnya santai.

"YA! bagaimana kamu bisa sesantai ini?" aku menatapnya kesal. 

Dia menoleh kearahku, menarikku berbaring di aras dadanya dan memelukku erat. "Ingat baik-baik, hari pertama kita jadian" bisik seduktif di telingaku dengan senyum jahilnya.

"YA! kamu" teriakku sambil kemabli memukulnya dengan bantal, dia hanya tertawa.

Aku masih sedikit kesal, memegangi kepalaku yang masih terasa sakit sambil duduk di meja makan. "Minum ini, akan meredakan sakit kepalamu" ucapnya sambil menyodorkan obat dan air, aku langsung meminumnya dan meletakkan kepalaku di meja. "Aku sedikit kecewa, kamu tidak mengingat momen berharga kita semalam" ucapnya sambil duduk di sampingku.

Aku menoleh kearahnya dengan tatapan kesal, dia hanya tertawa puas. "Tapi aku senang, ahirnya kamu panik ketika tau terbangun di tempat tidurku. Bukan malah menanyakan jam" ucapnya. Kini aku tidak tahan lagi dan kembali memukulnya. Dia memegang kedua pergelangan tanganku erat menghentikan tingkah anarkisku, menarikku mendekat kearah wajahnya "Ingat, jangan pernah mabuk tanpa aku. Mengerti?" ucapnya tegas, aku mengangguk perlahan. Dan dengan cepat dia mendaratkan ciuman di bibirku.

"Bersiaplah. Kita akan pergi kesuatu tempat" ucapnya kembali kekarnya.

"Kemana?" tanyaku membuntutinya kekamarnya, aku langsung berpaling ketika melihatnya sedang membuka baju, terdengar suara tawanya.

"Melunasi hutangku" jawabnya singkat.

Aku masih bingung ketika Yoongi mengendarai mobilnya membelah jalanan yang cukup sepi diahir pekan. Yoongi tersenyum melihatku yang masih nampak kebingungan. "Aku pernah janji mengajakmu ke tempat yang aku sukai kan? Sekarang aku akan membayar utangku" ucapnya sambil tersenyum ke arahku.

Sial. Senyuman mematikan itu lagi. aku bisa kehilangan akal jika dia terus seperti ini, batinku.

"Tidurlah lagi, akan aku bangunkan jika sudah sampai nanti" ucapnya kembali fokus menyetir.

Aku membuka mata ketika merasakan mobil berbelok dan berhenti. kami tiba di sebuah pantai tidak jauh dari tempat kami makan Naengmyeo beberapa waktu lalu. Tempat itu sepi, tidak banyak orang yang tau tempat itu karena terletak di pinggir jalan dan tertutup rumah penduduk. Pergantian musim panas ke musim gugur memang waktu yang tepat untuk ke pantai, dimana matahari tidak terlalu panas namun udara sejuk dari laut membuat aku terhanyut dengan pemandangan dan udara ini. Aku membiarkan angin mengibaskan rambutku kesan kemari, kakiku aku biarkan terendam ombak yang datang menghantam bibir pantai. Aku mulai merasakan ketenangan, seperti sedang meditasi.

My Star : Min Yoon Gi ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang