" Kau tahu sudah jam berapa sekarang ? " tanya Papa serius, aku hanya bisa menunduk menghindari pandangan Papa.
" Maaf Pa " ucapku pelan.
" Dari mana kau ? " nenek mulai membuka mulut, dasar menyebalkan.
" Aku... aku hanya berjalan-jalan "
" Kau memang tidak berubah Abigail, kau memang anak yang nakal dan tidak berguna, kau hanya noda yang yang mengotori keluarga kami ! " ucap Nenek sarkastis.
hening tak ada yang berani berbicara bahkan Papa pun tak berani menyela nenek.
" Nenek, apa menurutmu aku... aku anak yang seperti itu ?! " aku mulai terisak, walaupun nenek tidak menyukaiku sejak aku kecil, kata-kata nenek kali ini memang menyakiti hatiku.
" Memang kau pikir kedudukanmu seperti apa ? " Nenek terkekeh.
" Ibu ! " sela Papa, menengahi. Mama mendekatiku dan memelukku.
" Kau pikir apa yang bisa kau lakukan ? aku memang tidak menyukanya sejak lama dan tidak akan menganggapnya dalam keluarga" dengan santai Nenek membenarkan duduknya.
" kau menyebut diriku nakal karena kau menganggap aku bosan untuk menjalani hidupku, tapi kau tak tahu bahwa aku melakukan ini untuk terus bertahan hidup dan membuat hidupku lebih berwarna " selaku berusaha menahan isakanku.
" Terserah ,itu tidak akan merubah pandanganku, sudahlah aku lelah seharusnya malam ini aku menikmati malam pertamaku berkunjung kerumah kalian bukannnya menghabiskan energiku seperti ini " ucap Nenek lalu meninggalkan kami diruang keluarga.
" Maafkan Mama, seharusnya kau tidak perlu merasakan hal seperti ini" ucap Mama memecahkan hening lalu mendekapku erat dan mengantarkanku kekamarku.
§
Author POV
Seperti biasa Yoongi menggunakan bus menuju sekolahnya, dengan earphone kesayangannya Yoongi terbiasa menjalani paginya. Gayanya yang terkesan sedikit berantakan membuat murid-murid perempuan disekolahnya memperhitungkannya sebagai siswa terpopuler disekolahnya, gaya rambut messi hair juga kulitnya yang putih membuatnya diibaratkan sebagai pangeran, matanya yang sipit juga hidungnya yang mancung melengkapi wajah tampannya. Sifatnya yang dingin membuatnya dijuluki The Ice Prince, Ia jarang bersosialisasi jika memang tidak dibutuhkan, kecuali dengan 5 orang siswa yang mampu membuatnya membuka dirinya, ya Kim Namjoon, Kim Taehyung, Park Jimin, Jung Hoseok juga Jeon Jungkook, walaupun mereka berasal dari kelas yang berbeda, latar belakang juga karakter yang berbeda-beda, tapi mereka dapat membuat Yoongi merasa mempunyai keluarga kedua.
Yoongi memasuki kelasnya seperti biasa Ia melangkah menuju bangkunya yang berada didekat jendela, lalu seperti biasa mengeluarkan note kecil kesayangannya lalu mencurahkan isi pikirannya.
" Yoongi-ya ! " panggil seseorang.
" Yoongi-ya ! " panggilnya lagi karena Yoongi mengacuhkan panggilan pertamanya.
" Ada apa ? " Yoongi melepaskan earphonenya.
" Ada yang mencarimu " jawabnya, menunjuk ke arah pintu kelas, Yoongi beranjak mendekati pintu.
" Eh Yoongi ada satu hal lagi " lanjutnya tiba-tiba, Yoongi menghentikan langkahnya, lalu diam menunggu lawan bicaranya melanjutkan.
" Kemarin, ada seseorang yang bertanya tentangmu " lanjutnya.
" Siapa ?" Tanya Yoongi.
" Namanya Abigail "
" Maaf tapi aku tidak mengenalnya " jawab Yoongi, lalu melanjutkan langkahnya.
" Hyung " seseorang memanggilnya.
" Ada apa ? " Tanya Yoongi.
" Aku ingin meminta bantuanmu "
" Apa ? "
" Bisakah kau bermain piano di acara keluargaku ? Kau tahukan aku tidak bisa bermain piano "
" Ah Namjoon, kenapa kau memberitahuku pagi-pagi begini ?" Yoongi memasukan earphonenya ke sakunya.
" Ah kau tahukan kita tidak bisa menggunakan handphone selama disekolah, jadi apa kau bisa ? "
" Baiklah akan aku pikirkan " jawab Yoongi.
" Wah, benarkah ? Terima kasih hyung, tenang saja acara itu akan diadakan 2 bulan lagi kok " jawab Namjoon terlihat senang.
" Masuklah bel masuk sebentar lagi berbunyi " ujar Yoongi.
" Baiklah hyung aku pergi dulu " ujar Namjoon meninggalkan kelas Yoongi.
§
TEET...TEET...
Bel istirahat telah berbunyi pertanda bahwa kantin dan juga lapangan akan dipenuhi oleh murid-murid, begitu juga Yoongi yang langsung meninggalkan kelas ketika bel istirahat berbunyi, sejak pagi tadi permintaan Namjoon terngiang-ngiang di kepalanya, dengan langkah cepat Yoongi bergegas menuju ruang musik mengacuhkan orang-orang disekitarnya
" Hyung ! " Panggil seseorang.
" Yoongi Hyung ! " panggilnya sekali lagi.
" Ah... Taehyung-ah " Yoongi berbalik ketika merasa bahunya ditepuk oleh seseorang.
" Kau mau pergi kemana? " tanya cowok itu.
" Taehyung-ah maaf aku sedang buru-buru " jawab Yoongi lalu meneruskan langkahnya.
" Eung , baiklah" jawab cowok itu " oh iya Hyung nanti malam aku akan berkunjung ke tempatmu !" Cowok itu berteriak pada Yoongi yang terlihat semakin menjauh.
§
Taman adalah tempat favorit Jung Jihyun sejak pertama Ia mulai memasuki sekolah menengah atas, terutama taman yang terletak disamping ruang musik, selain jarang dikunjungi murid lain suasananya yang lebih tenang membuat Jihyun betah berlama-lama disana.
Jihyun biasa membaca buku untuk menghabiskan waktunya di taman, ketika Jihyun sedang membaca buku samar-samar ia mendengar sesuatu dari ruang musik karena penasaran Jihyun memutuskan untuk pergi ke ruang musik dan memeriksanya, semakin lama suara itu pun semakin jelas, Jihyun membuka pintu secara perlahan dan melihat seseorang sedang memainkan piano, denting piano yang semakin memanjakan telinganya membuatnya memberanikan diri untuk melihatnya lebih dekat.
Seorang cowok berkulit putih terlihat fokus memainkan pianonya seakan-akan tak ada siapapun di ruangan itu selain dia, jantung Jihyun seketika berdetak lebih cepat membuatnya tak sadar memperhatikan cowok itu, ia terpesona.
" Apa yang sedang kau lakukan ? " Tanya seseorang tiba-tiba, membuat Jihyun terperanjat kaget.
--------------------------------------------------------
Hi I'm newbie here ^_^
Please vote and comment, maaf partnya masih agak Geje 😅.
Please support me for my first fanfiction (^^)
KAMU SEDANG MEMBACA
èchapper (탈출해)
FanfictionAbigail Eledoria seorang gadis penyuka kebebasan terpaksa pindah ke tempat kelahiran ayahnya, Korea. Suatu Hari karena penasaran Ia pergi ke tempat underground lalu menemukan passionnya yaitu musik juga menemukan seseorang yang membuatnya bertahan. ...