#1. Fly

13 0 0
                                    

Chapter 1


Hi... namaku Zero.

Saat ini aku hidup di suatu daerah kecil di sudut kota Loovir, aku tinggal bersama ayahku, dan  juga adik manisku Butterfly yang biasa ku panggil Fly.

Awalnya aku hidup bahagia bersama mereka, ayah dan adikku.

Aku lupa menyebut ibuku, karena Ibu memang tak akan pernah ada dalam ceritaku lagi. Ibu sedang tersenyum di surga sana.


Kami hidup, seperti keluarga yang lainnya, bahkan dapat dikatakan family goals,seperti kata anak-anak milenial dan juga teman-temanku di SMA Sifin.aku terkenal sebagai anak yang penurut, menyayangi orangtua dan adikku, karena memang benar, hidup akan terasa indah jika kalian menyeyangi dan menghargai keluarga.


Hari hari kulewati dengan terus tersenyum karena nikmat dan juga anugrah Tuhan yang dikirimkan lewat adikku Fly.

tak akan ada yang menyengka hari-hari manis yang kulewati dengan Fly akan terhenti di usia Fly yang ke 13 tahun.

Dimana saat itu, aku baru pulang dari kerja part timeku, dan aku tak sengaja mendengar percakapan ayah dengan seseorang di telpon.


“ Iyyaa,,, jangan lupa transferkan aku uang, dia adalah anak yang manis”.


Ayaah.. kusapa ayah dari pintu, ia tersenyum kikuk, tapi aku tak mengambil pusing.

karena fokusku saat in tertuju ke adikku Fly, hari ini adalah hari ulang tahunnya, dan aku membawakan sepatu yang ia inginkan dari 2 bulan yang lalu.


Kususuri anak tangga yang terbuat dari kayu, kupercepat langkahku, sehigga kurasakan tangga itu sedikit bergetar karena semangat dan kegesitan langkahku..


“Fly.. Fly.. Fly.. “


Akuyakin ia sedang menjahiliku seperti biasa, bersembunyi di dalam lemarinya, dan meninggalkan beberapa jebakan yang ia buat.

Dan asal kalian tahu, jebakan yang ia buat, tak seperti jebakan yang akan benar benar membuatku tak menyangka bahwa ada suatu jebakan disana.

Karena ia sering kali salah menaruh jebakan pada tempatnya, sehingga sering kali aku harus berpura pura tidak melihat tali dan juga beberapa kelereng yang ditaburkannya, agar jebakan yang ia buat berhasil.


Ku masuki kamar Fly yang didominasi warna hijau toska, hemm,, wani parfumnya, apa ia menggunakan parfum pada hari ulangtahunnya ?..

aku memeriksa lemari, kolong meja, dan juga tumpukan cucian, tapi apa yang kudapat ??.. nihil..
Fly tak ada di kamarnya.


Aku berfikir bahwa fly pergi bermain kerumah temannya, dan akan kembali sebelum jam 10:00 malam, jadi kuputuskan untuk masuk kekamarku, dan beristirahat.


Karena hari ini benar-benar melelahkan, aku bahkan menggantikan posisi temanku, agar gajiku dapat segera diberikan.


Tanpa sadar aku tertidur, dengan pulas, sangat pulas. Meninggalkan dunia yang penuh dengan pekerjaan berat dalam sesaat.

Hingga aku mulai merasa tegang. Dan gelisah entah karena apa..ah benar.. Fly, aku belum memberikannya kado. Bahkan dalam mimpipun aku mengingat Fly.


Ku memaksa tubuhku untuk bangun, membasuh muka agar terlihat lebih fresh di depan Fly..


Aku membuka kamarnya, tapi tak ada,, saat kulirik jam yang berada di atas meja Fly, jam 01:00 dni hari ?? keman Fly ??


Aku segera turun untuk memastikan Fly sedang merayakan ulang tahun dengan ayah di bwah..


Dan benar,,

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 02, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ZERO (Murderer) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang