Bahagia? Kebahagian yang ku miliki hanya saat mendengar jeritan seseorang saat kesakitan mungkin itu lebih menyengkan. Dari pada kebahagian seperti halnya bermain,membaca novel,menjaili orang,berenag,bersepeda dan lain lainnya
Oke nama ku Victoria Anatasya Gabriel Apakah kalian pernah berpikir bahwa seorang Victoriai lugu? Cantik? Baik? Dan ramah? Aku tidak seperti itu,aku kejam sadis membahyakan,bahakan bisa membunuh.
Saat pertama aku menyukai membunuh itu sejak umurku 11 tahun sejak aku menginjak sd kelas 5
Saat aku kecil aku sangat bahagia bahkan ceria. Tetapi saat kejadian itu merenggutnya semua mengubahku menjadi, seseorang yang kejam,sadis,pembunuh
Saat dimana kedua orang tua ku cerai dab aku lebih memilih tinggal bersama ayahku, tak lama ayah ku menikah lagi dengan seorang wanita cantik mungkin awalnya sangat baik. Tetapi setelah ku tahu karakter luar dalam nya dia berhati iblis
Dia selalu saja semena mena terhadapku bertindak tak sewajarnya lah bahkan dia sempat menyiramku dengan air panas. Bayangkan saja air panas
Dia kejam bahkan sangat kejam buka?. Awalnya aku memang diam saja,tetapi diam ku tak berlangsung lama setelah mengetahui kalo dia hamil
Aku diam sampai akhirnya waktu yang ku tunggu pun datang dia melahirkan semua sangat tampak terlihat kalau mereka sangat bahagia
Aku menatap ayah ku yang sedang tersenyum manis ke istri dan anak baru nya ayah ku tampak sangat senang karna di karuniai anak baru
Aku diam menunggu sampai anak nya beranjak besar bahkan sampai anak nyak masuk sd kelas satu aku masih diam hingga akhirnya anak itu mulai tak suka dengan ku dan mulai beranjak bulan ke bulan dia sudah kelas lima sd dan aku berfikir bahwa ini saat nya aku bertindak
Malam pun tiba pukul 19:20 aku melihat ayah ibu tiriku dan adik tiri ku mereka sedang tertidur sangat pulas hingga aku tak sengaja memecahkan guci kesayangan mereka pun mereka pun tidak tahu
"Huuhftt untung saja tidak bangun,baik victor ini saatnya kita mulai"aku bergumam sangat pelan
Perlahan aku memasuki kamar ayahku dan ibu tiriku serta adik tiriku
Awalnya aku membangunkan ibu tiriku hanya untuk memberi selamat malam
"Bu bu"ucap ku membangunkan ibu tiri ku sambil menggoyangkan tubuhnya tak lama ia mengerejapkan matanya pertanda dia akan segera bangun
"Selamat malam dan selamat tidur untuk selamanya, have a nice dream bu"ucap ku saat ibu tiri ku ingin mengucap kan sesuatu aku mulai menggesekan pisau berkarat dan tidak tajam itu pada lengannya
"Jeritan inilah yang aku tunggu bu"ucap ku tepat di telinga ibu tiri ku lantas tak lama ayah ku terbangun
"Victor apa yang kamu lakukan itu ibu mu jauhkan pisau itu atau ayah akan melaporkan mu ke polisi"ucap ayah ku hendak berdiri namun setelah mendengar kata kata ku dia ia tak jadi
"Oh jadi ayah akan melaporkan ku kepolisi? Silahkan! Tapi ingat nyawa kalian terancam"ucapku setelah itu tersenyum miring. Tak beberapa lapa darah ibu tiriku mengalir sangaat banyak saat aku menggesekan pisau itu lebih kencang dan jeritan itu lebih kecang keluar dari mulut ibu ku ayah ku yang melihatnya hanya mampu diam dan bergetaran.
Lalu pisau itu aku tisukan ke kakinya"tahan ya bu jangan banyak bergerak ini tidak terlalu sakit"ucap ku sambil tersenyum miring ibu tiriku hanya bisa menjerit dengan lebih kencang lantas pisau itu aku tusukan pada pita suaranya agar tidak mengundang banyak tetangga lalu yang terakhit adalah wajahnya dan benda bercair warna merah kental itu mengalir sangat banyak aku sangat menyukai bau nya ini
Aku melirik ayah ku yang sedang ketakutan lalu aku mengahpirinya ayah ku mundur hingga akhirnya dia terhempit oleh dinding
"Ayah jangan takut aku tak akan menyiksa ayah ko"ucap ku sinis ayah hanya menutup matanya rapat rapat lalu aku menunjukan pisau itu yang sudah banyak darah ibu tiriku lalu aku hadap kanya ke wajah ayah ku
"Lihat ini lah ayah ku ini sangat senang,ayo kita bersenang senang"ucap ku tersenyum sinis di depan wajah ayahku dam menusuk kan pisau itu tepat pada pipa suaranya karna biar tidak terlalu berisik tapi sebenarnya aku ingin mendengarkan jeritan itu lebih kencang tapi sayang ini sudah malam
Lalu aku gesekan pisau itu pada pipi ayah ku dengan perlahan
"Selamat malam ayah dan selamat tidur have a nice dream ayah ku"ucap ku tersenyum sinis lalu menusuk tepat pada detak jantungnya dan darah segar keluar sangat banyak
Aku melihat adik tiriku yang sedang tertidur pulas lantas aku kendekatinya dan berbisik kepadanya "Selamat malam dek" namum setelah aku berucap itu aku tak sengaja membangunkam dia dia malah melihat ku dengan tatapan takutnya badannya sangat dingin dan dia bergetar sangat kencang
"Tahan ya dek jangan berisik karna sudah malam dan ini juga tidak akan terlalu sakit kok"ucapku sambil menyentuh pipi mulusnya dengan pisau yang sudah banyak darahnya dia menjerit sangat kencang tapi setelah itu jeritan itu berakhir setelah aku menusuk detak jantung nya dan semua badanya sudah bercerakan darah karana ku
"Aku sudah bilang diam jangan malah menjerit dasar bodoh"gumamku pada mayit adik ku
Lalu aku menyayat diriku sendiri dengan silet dan yang terakhir BUK BAK DER aku membanting barang barang yang ada dirumah ku lalu
"Tolong tolong rumah ku kena rampok"teriaku sambil menangis tersendu sendu tak lama warga datang berbondong bondong untuk menolong ku
"Kenapa? Rampok? Apakah kalian baik baik saja"tanya salah satu warga
"Adik,ibu,dan bahkan ayah ku sudah di bunuh"ucapku menangis lebih keras
"Kami akan segera menelpon polisi kamu tunggu sini ya"ucap salah satu warga
Aku hanya menggunakan kepalku "kalain sangat bodoh"ucapku dalam hati lantas membuang muka le mentap ke bawah dan tersemyum sinis
****
Hari ini pemakan ibu tiria ayah dan bahkan adik tiriku
Aku hanya acuh tetapi aku ikut mekamanya dan yang pasti air mata ku ini terbuang sia sia
Tanpa kalian sadari pembunuh itu ada di sekitar kalian bodoh
END
Maaf kalo ngga jelas semoga kalian suka sama cerita ku yang ini aku hanya ingin menulis ini saja sudah
By:Andin amelia green amel