[✔] The Lost : Habitual Strange (00ㅡ01L)

8 : teh tumpah

"Aduh goblok, basah kan!" omel Yeri.

"LO LAGI, LO LAGI. MAUNYA APA SIH BANGSAT?!" bentak Eunbin.

Atensi seisi kantin segera terfokus pada meja tengah yang diisi oleh segerombolan anak ekstrakurikuler musik yang sedang menikmati jatah istirahat mereka. Lagi-lagi Lee Felix membuat kegaduhan dan sekali lagi berurusan dengan Kwon Eunbin. Ah, kali ini Eunbin bersama antek-anteknya.

"Basah baju gue jadinya anjir! Makanya mata tuh dipake!" omel Yeri.

Felix tidak sengaja menyenggol gelas teh milik Kyulkyung, menyebabkan isinya tumpah mengenai Yeri. Kyulkyung sendiri sedang pergi memesan minuman dan langsung kembali ke mejanya setelah mendengar Yeri marah-marah.

"Anjir es teh gue??" Kyulkyung kehilangan kata-kata.

Eunbin menghela nafasnya kasar. "Kemaren lo udah nabrakin gue, nyusahin gue, dan sekarang liat dong, gak kasian lo sama kak Yeri? Abis ini kita masih lanjut latihan, bangsat. Gak ada otak banget lo!" omel Eunbin.

"Maaf," kata Felix.

Eunbin dan segenap anak musik mengurut jidat mereka dengan kasar, memikirkan cara untuk membantu Yeri dan membereskan segala tetek-bengek yang dilakukan oleh Felix.

"Gue ada hoodie, kak. Pake punya gue aja ya?" tawar Eunbin.

Yeri mengangguk sambil membersihkan sisa-sisa teh di seragamnya menggunakan tisu. Sebelum anak musik lain datang dan memperkeruh keadaan, Yena bergerak menjauhkan Felix dari mejanya. Matanya tanpa sengaja menangkap Sunwoo dan beberapa anak OSIS masuk ke kantin.

"Sunwoo!" panggil Yena.

Sunwoo dan Minju berjalan mendekati Yena dan Felix. "Kenapa kak?" tanya Sunwoo.

Yena tentu saja sudah mendengar apa yang seisi sekolah bicarakan tentang adik kelasnya itu. Tentu saja sudah, mengingat Yena berada di lingkungan 'orang-orang tukang julid'.

"Felix gak sengaja numpahin teh ke Yeri, lo... Tau kan maksud gue?" kata Yena.

Sunwoo mengangguk, kemudian membuat kontak mata dengan Minju, meminta saran tentang apa yang harus ia lakukan. Samar-samar, Yena mendengar Minju berkata, 'bawa ke rosis' pada Sunwoo.

"Lix, ikut gue yuk," ajak Sunwoo.

"Kemana?" tanya Felix.

"Ngobrol aja, mumpung belom bel masuk," jawab Sunwoo.

"Yuk," ajak Minju.

Sunwoo dan Minju membawa Felix keluar dari kantin. Dari belakang, Yena mengacungkan jempolnya pada duo OSIS yang baru saja dilantik dua minggu yang lalu.

Sunwoo dan Minju membawa Felix ke ruang OSIS, seperti apa yang Yena dengar. Jika the lost menerima banyak lembar pengaduan tentang Felix, maka jangan tanyakan berapa banyak lembar pengaduan yang OSIS terima.

Sunwoo mengajak Felix duduk di sofa sambil memakan beberapa jajanan yang OSIS simpan di rosis. Begitu pula Minju yang menemani mereka berdua.

"Felix, lo barusan gak sengaja numpahin tehnya kak Kyulkyung?" tanya Sunwoo to the point.

Felix mengangguk tanpa bersuara.

"Kenapa?" kali ini Minju bertanya.

Felix menggelengkan kepalanya. Memang Felix benar-benar tidak mau berbicara, atau bagaimana?

"Gini deh, lo tau kan akhir-akhir ini sesekolah ngomongin lo? Lo kenapa? Banyak pikiran?" tanya Sunwoo lagi.

Felix kembali menggelengkan kepalanya. Bukan jawaban ini yang Sunwoo ataupun Minju inginkan, tapi Felix benar-benar tidak berbicara!

"Lix, please. Kalo emang ada yang ganggu pikiran lo, seenggaknya lo cerita dong sama kita, atau lo bisa dateng ke BK kalo masalahnya rumit," ucap Minju.

"Sekarang bilang sama kita, lo tuh kenapa?" tanya Sunwoo.

"Lo marah sama kak Kyulkyung? Atau kak Yeri? Atau sama Eunbin?" tanya Minju.

Felix menggeleng. "Tidak," jawabnya singkat, kemudian bangkit dari duduknya dan berjalan meninggalkan ruang OSIS dalam diam.

"Tai, gak ngerti lagi gue. Oper Jeno aja lah," ucap Sunwoo hopeless.

hey readersku pada kemana ini bambancc