'Part 10'

10.2K 820 12
                                    

"Baiklah, kupanggil kau.. emm.. kau.. kau apa ya?🤔" Vya masih berpikir sambil menopang dagunya.

"Dari tadi 'Kauuuu' terus. Lama sekali pikirnya. Panggil saja 'Flame tampan', susah sekali." Ujar Flame yang sedari tadi hanya diam memperhatikan Vivy-nya mencari nama panggilan untuknya. Ia sekarang sedang bosan menunggu tanpa kepastian seperti ini.

"Tidak mau. Tidak cocok!" Jawab Vya kesal. Dari tadi dia mencari nama yang pas, malah mengada-ngada.

"Kenapa? Memangnya aku tidak tampan?" Tanya Flame yang sama sekali tidak digubris Vya.

"Ah!"

"Ada apa?! Kau baik-baik saja, Vivy?" Tanya Flame khawatir. Jantungnya terasa bisa saja lepas kapan pun.

"Tidak, tidak apa-apa. Aku baik. Dan aku membawa kabar baik." Jawab Vya riang.

"Kabar baik?" Tanya Flame yang masih bingung.

"Iyaa, Pangeran Flamour Waffern Lazer." Ujar Vya sambil mencubit kedua pipi Flame gemas.

"Kalau begitu beritahu aku. Apa kabar baiknya?" Kata Flame setelah berhasil melepaskan wajahnya dari cubitan maut Vya. Kenapa disebut 'cubitan maut'? Karena ketika Vya masih kecil, Ia pernah membuat tangan salah satu pelayannya menjadi memar. Mengerikan.

"Berita baiknya, aku sudah menemukan nama panggilan kesayangan untukmu." Kata Vya sambil tersenyum manis. Seketika itu, wajah Flame menjadi merah. Manisnyaaa batin Flame.

"Ekhem.. Sekarang beritahu aku, apa nama panggilan kesayangan untukku." Kata Flame berusaha bersikap biasa.

"Namamu adalah...
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Penasaran ya?

Next part dong.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Nggak, bercanda aja.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Namanya adalah Flammy. Bagaimana?" Tanya Vya sambil tersenyum lebar.

"Flammy?"

"Kalau tidak suka, ya sudah." Ucap Vya kesal. Karena dia sudah berpikir keras, tapi malah tidak dihargai.

"Tidak. Aku mau dipanggil 'Flammy' kok." Ucap Flame panik, dia sungguh tidak mau kalau sampai Vivy-nya marah padanya.

"Benarkah? Kau bersungguh- sungguh? Kau yakin?" Tanya Vya berbinar.

"Ya, aku bersungguh-sungguh dan yakin."

"Yay!" Vya bersorak sambil melompat girang. Hal itu membuat kedua sudut bibir Flame tertarik keatas.

"Flammy!" Panggil Vya.

"Ya?" Jawab Flame yang merasa terpanggil.

"Flammy! Flammy! Flammy! Aku sayang Flammy!" Sorak Vya bahagia lalu dia memeluk Flame.

Flame terkejut dengan perlakuan Vya yang tiba-tiba. Tapi ia tidak menolak dan dengan senang hati ia membalas pelukan hangat dari Vivy-nya.

Sejak saat itu, mereka sering bermain berdua. Hingga suatu hari ketika Flame sedang mengunjungi kerajaan Vya. Ia sangat bahagia hari ini. Ia sudah tidak sabar bertemu Vya. Vivy, aku datang. Batinnya bahagia. Tetapi Flame sangat terkejut dengan persiapan yang ada di Kerajaan Shorn. Sepertinya ada perayaan yang sangat besar dan mirip pesta pernikahan. Tapi siapa yang menikah? Mungkinkah Vivy? Tidak, Vivy hanya milikku. Tidak mungkin ini pernikahannya. Karena penasaran, Flame pun bertanya pada salah satu pelayan yang lewat.

Galaxyca Academy (End) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang