Sekarang Euna dan teman temannya sedang membereskan mejanya, karena sudah bel pulang.
"na, lo balik ma siapa?" tanya Jessie.
"keknya gue minta jemput bang jeka aja deh."
"lo lagi ada masalah ya sama Yeonjun?"
"kata siapa? nggak kok, gue.. gue gak ada apa apa sama Yeonjun."
"Euna, gue anter balik kuy." ajak Soobin yang daritadi nyimak pembicaraan mereka.
oh, apa kalian lupa kalo mereka sebangku? wkwk.
"emm..gimana ya, gue chat dulu bang jeka nya ya? bentar."
bangjekasyg❤❤
bang, bisa jmput gue gak? |
| sorry gue gak bisa,dek.
| gue masih ada kelas, gue juga mau jalan sama ayu,hhe.pacaran mulu:( |
| lo sih, jomblo ngenest ya:)
read"bangsat, bang jeka." umpat Euna.
"gimana?"
"yaudah deh, gue minta anter lo aja gapapa kan?"
Soobin mengangguk dan tersenyum.
Yeonjun yang sedari tadi hanya memperhatikan mereka,menyimak pembicaraan mereka hanya bisa diam. Dia ingin berbicara dengan Euna, tapi tidak sekarang bukan waktu yang tepat.
"na, lo balik bareng Soobin kan. Yaudah gue balik duluan ya, bin gue nitip nih bayi ya."
"ih paan sih, gue lebih tua dari lo ya." sahut Euna.
"buktinya, gue sama lo lebih gede gue daripada lo." balas Yeonjun.
"iyain, tau gue pendek."
"wkwk, yaudah gue balik duluan oy, ra, jes, kai, bin, gue balik duluan."
"yo bro."
"hati hati."
Yeonjun segera keluar dari kelas dan pergi menuju parkiran.
"yaudah, kuy."
"kuy, gue sama Soobin duluan ya, bye.."
Soobin dan Euna keluar meninggalkan kelas dan menuju parkiran.
"eh lu bawa mobil? tumbenan." ucap Euna saat sudah sampai diparkiran tepatnya didepan mobil milik Soobin.
"hehe, iya. Soalnya gue udah ada niat ngajak lo balik bareng, kan gak nyaman kalo naik motor apalagi lo pake rok." jelas Soobin, Euna hanya ber oh ria saja, padahal hatinya udah dag dig dug ser..
"emm.. Yaudah, masuk cepet." ucap Soobin tersenyum sembari membuka kan pintu mobilnya.
"ah, thanks bin." Euna pun membalas senyum.
Soobin hanya mengangguk sebelum menutup kembali pintu mobil. Lalu beranjak masuk ke mobilnya di bagian pengemudi.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Revenge || Choi Soobin [Hiatus Long]
Ficción GeneralAwalnya dendam yang tidak bisa/pernah dilupakan, diikhlaskan. Seiring berjalannya waktu, akhirnya menjadi rasa terpendam. Mungkin dulu, aku membencimu dan keluargamu. Entah kenapa saat ini aku tidak pernah merasa benci padamu lagi, hanya ada rasa ya...