Part 5 *New

675 42 3
                                    

Hembusan napas kasar beberapa kali terdengar. Hembusan napas itu terdengar dari Seohyun yang tengah bergelut dengan kertas-kertas penting yang berserakan di meja kubikel. Berkali-kali kertas itu dilihat dan dibacanya secara bargantian guna memastikan bahwa laporan yang ia analisis tepat.

Sebagian karyawan telah meninggalkan ruangannya turun ke bawah mencari makan siang guna mengisi perut mereka yang telah kosong. Seohyun masih berkutat dengan laporan-laporannya. Ia tidak mempunyai waktu untuk sekadar bersantai disaat deadline pekerjaannya hanya beberapa jam lagi. Wanita itu sesekali melirik ke laptopnya yang menampilkan data-data milik perusahaan tempatnya bekerja.

Sekitar setengah jam Seohyun menyelesaikan pekerjaannya, kemudian ia menyimpan data yang berada di laptopnya pada sebuah flashdisk kecil. Kertas-kertas yang berserakan telah tertata rapi di atas mejanya. Keadaan meja kerjanya telah rapi seperti sedia kala.

Seorang office boy menghampiri Seohyun setelah sebelumnya Seohyun hubungi via telepon.

"Ini.. tolong kau cetak lalu buat salinannya kemudian letakkan berkasnya di ruang manajer Lim." Seohyun memberi flashdisk kecilnya kepada office boy itu dengan menyebutkan nama berkasnya dan tak lupa berterima kasih karna telah membantunya. Office boy itu menerimanya kemudian berlalu dari hadapan Seohyun untuk melaksanakan perintahnya.

Seohyun kembali duduk di kursinya. Saat ini ia bisa bernafas sedikit lega bisa menyelesaikan pekerjaannya satu per satu. Seohyun melihat ponselnya berdering namun ia tidak berniat untuk mengangkatnya saat melihat nama Kyuhyun yang tertera di ponselnya. Ia memilih untuk mendiamkannya saja kemudian berfokus pada layar laptopnya yang masih menyala. Ia melirik saat ponselnya tidak berdering lagi.

"Ah.. Aku lapar." Seohyun mengelus perutnya saat sebuah suara dari dalam perutnya berbunyi. Ia memutuskan ke pantry guna mencari camilan yang masih tersedia di sana karena tidak mungkin cukup waktu dirinya turun ke kantin untuk mencari makanan berat. Terpaksa ia harus menunda rasa laparnya tersebut.

.
.
.
.
.
.
.
.
.


"Seo Manager."

"Nde?" Seohyun menghentikan jari-jemarinya yang tengah menari di atas keyboard laptopnya. Kemudian wanita itu membalikkan kursinya menghadap sesosok yang memanggilnya.

Seohyun mengenali sesosok perempuan yang telah berdiri di dekat kubiknya. Namanya Joo Hee, ia adalah mahasiswa yang tengah magang di tempatnya bekerja. Gadis itu tengah merampungkan magangnya yang hanya sebulan lagi demi memenuhi tuntutan kuliahnya.

 Gadis itu tengah merampungkan magangnya yang hanya sebulan lagi demi memenuhi tuntutan kuliahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ada apa Joo Hee?"

"Sekretaris Lee berpesan kepada saya meminta anda untuk segera ke ruangannya." 

Seohyun mengernyit. "Untuk apa?" Seohyun merasa bingung. Pasalnya sekretaris Kim sangat jarang memanggil dirinya. Jikalau mereka bertemu atau membuat janji, biasanya Seohyun yang lebih dulu mendatangi sekretaris Lee ke ruangannya untuk memberi laporan untuk diserahkan kepada direktur atau menyelesaikan urusan lain. Seohyun melihat gadis itu menggeleng pelan. Wanita itu menduga bahwa Joo Hee tidak tahu.

What are We?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang