13

1.4K 200 6
                                    

Untuk yang masih di bawah 18 th mohon bijak memilih bacaan.
Ini adalah chapter adult zone. Jadi, tolong ya bijak! Bijaklah!

Menulis namamu dalam hatiku bukan cita-citaku saat ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.







Menulis namamu dalam hatiku bukan cita-citaku saat ini. Tapi mengukir kenangan indah di rumah saat ini denganmu mungkin adalah hal yang menyenangkan. Membuatku tersenyum, membayangkan wajahmu meski hanya bersebelahan kamar.

Jennie meneguk salivanya. Manakala tangan Taehyung yang semula memeluknya. Kini beralih pada kedua pipinya. Menatap matanya intens dan dalam. Seakan mata itu memiliki mantra yang membuat Jennie gemas akan perilaku Taehyung.

"Ahjussi..."

Pekik Jennie bertepatan dengan matanya yang menyiratkan keraguan.
Tanpa jawaban. Taehyung melepaskan kedua tangannya dari pipi gembung gadis di hadapannya.
Megecup bibir pinknya. Beberapa detik kemudian lumatan di bibir Jennie akibat ulah Taehyung membuat Jennie melenguh sesaat.
"Eungh..."
Kedua tangan Jennie melingkar di leher ahjussi-nya. Kakinya mencoba meninggi hanya agar ciuman mereka sampai pada posisi setara. Nyatanya, Taehyung-lah yang sedikit merunduk.
Kecapan manis itu terasa, sebelum Taehyung melepas tautan bibir mereka.

"Ahjussi wae?"
Jennie sedikit kecewa dengan pria Kim. Ditatapnya Taehyung untuk pertama kali setelah matanya terbuka.

Belum saatnya.
Bagi Jennie. Merasakan apa yang ingin dirasakan Taehyung pada wanita.
Taehyung hanya terlalu 'dewasa' dan Jennie-nya baru akan memasuki fase itu.

Jennie masih menatapnya.
Meminta jawaban.

"Tidurlah..."
Seakan jawaban dari mulut Taehyung belum cukup. Jennie enggan beralih menatap Taehyung. "...dikamarmu, jika kau tidur di sini kau tak akan bisa tidur dengan tenang."

Selanjutnya Jennie mendekat. Mempertemukan tangannya di leher ahjussi nya.
"Wae aku tidak bisa tidur tenang? Kan aku bersamamu..."

"Jennie..."

Kedua mata Jennie menatap Sepasang mata ahjussi dengan tatapan tersenyum. Membuat pikiran Taehyung terkecoh akan gelagat gadis 20 tahun ini.
"Kau masih muda. Dan tak bisa..."
"Aku—?" Senyuman di bibir Jennie seakan timbul untuk mengundang hasrat seksualitas Taehyung naik. "—masih muda. Tak bisa katamu..." Jennie tidak ingin direndahkan begitu. Kira-kira.
Hanya karena ia belum genap lulus SMA dua tahun lalu dan tak becus me-manaje pekerjaan. Bukan berarti ia tak bisa untuk hal-hal semacam ini.

"Jangan remehkan aku ahjussi..."
Kedua tangan Jennie selanjutnya menarik tubuh mereka ke atas kasur. Tangannya mengalung pada leher ahjussi-nya, sementara bibirnya memagut bibir seksi Taehyung dengan perlahan dan dalam.
Satu tangan Taehyung menahan tubuhnya agar tak memberati Jennie. Meski posisi Jennie di bawahnya. Jennie-lah yang bergerak secara inisiatif untuk menaikan kaos yang dikenakan Taehyung. Tangan Jennie meraba pelan perut berorotot Pria Kim yang membuatnya melenguh panjang. Seakan gerakan itu membuatnya candu agar meraba daerah lainnya. "Ah jennie..."

𝙎𝙚𝙧𝙫𝙞𝙘𝙚 𝙙𝙚 𝘽𝙖𝙧 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang