Alvin memang suami ter-tidak peka sejagat raya. Keila sengaja tidak bicara banyak agar Alvin tahu, kalau ia sedang marah. Tapi Alvin?
Dia malah senang hati mencium Keila kapan saja, walaupun Keila tidak membalasnya. Memakan sarapan sambil mengobrol, padahal Keila sedang tidak mood sama sekali. Berangkat kerja pun dengan senyum yang mengembang.
Cih! Apa karena ingin ketemu Elwi?
Keila memilih berangkat kuliah lebih awal dari biasanya. Ia menelpon Kevan agar segera berangkat kuliah. Dua puluh menit menunggu Kevan, akhirnya cowok itu datang.
"Jangan jijik kalo belek gue masih nempel!" Ketus Kevan, melangkah lunglai saat baru datang.
"Udah ganteng kok," Keila memuji Kevan agar cowok itu meredakan amarahnya.
Kevan berdecih. "Tumben banget lu berangkat cepet."
"Gue kan pengen ketemu sama lo," Keila mendekat ke Kevan.
"Najis!" Kevan bergeser menjauhi Keila.
"Gue pengen asinan bogor, Van."
Kevan mengernyit. "Ini masih pagi, Marpuah! Lo mau berak berak pas lagi dengerin dosen ngomong?"
"Gapapa. Kan bisa alesan buat gak dengerin ocehan dosen."
"Banyak alesan yee." Kevan menoyor pala Keila. "Btw, tumbenan lo pengen asinan, masih pagi lagih! Lo ... Lagi ngidam?"
"Nggak kok. Gue udah ngetest pas itu. Hasilnya negatif."
Kevan mangut mangut. "Harus usaha tiap malem berarti!"
"Gila aja lo!" Keila meninju lengan Alvin. "Gue lagi ngambek sama dia. Awas aja, gak bakal gue kasih jatah berminggu!"
Kevan kembali menoyor Keila. "Yeuuuu.. malah lo yang bakal gak tahan!"
"Gak akan!"
"Yaudah, berarti dia bakal minta jatah ke sekretarisnya."
Keila melebarkan matanya. Ia melemparkan banyak pukulan kearah Kevan.
"Eh--woi! Udah dong, udah Kei--"
•-•-•
Keila pulang dengan mood yang rusak parah. Bukan hanya karena ucapan Kevan yang sembarang, tapi juga karena tukang batagor depan kampus tidak ada yang jual.
Tak ada tukang batagor, Keila beralih ke tukang toge goreng, namun ia kehabisan. Ditambah Alvin yang tidak bisa menjemput saat ia sedang lelah lelahnya.
Akhirnya, Keila pulang dengan mood yang hancur parah.
Keila segera mandi untuk meredakan amarahnya, mengambil hp, dan pergi ke kamarnya yang dulu. Bukan di kamar Alvin.
Keila menenggelamkan wajahnya di bantal. Menangis dalam diam, untuk kedua kalinya.
"Kei.."
Alvin sudah pulang.
"Kei.. kamu dimana?"
Keila tidak menjawab, ia memilih pura pura tidur dengan posisi yang masih tengkurap.
"Keila?"
Keila bisa mendengar suara Alvin yang terdengar dekat. Lalu ia merasakan Alvin yang menaiki kasur dan mengusap rambut Keila.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pasutri Retjeh#1 - Ga Sengaja Nikah
Romance"Di umur sembilan belas tahun, gue udah menikah. Dulu gue sering nasehatin orang yang nikah muda, suatu saat nanti lo sadar kalo lo masih ada waktu buat main main dengan cinta. Tapi nyatanya gue kemakan omongan sendiri. Gue gak sengaja nikah." -Keil...