''Rose apa yang kau lakukan!'' seru Alvin menyahut tangan Rose yang sedari tadi mengeNggam sebilah pisau yang siap membelah telapak tangannya tersebut.
secarA spontan dan cekatannyanya Alvin merebut pisau dari tangan Rose dan membuangnya keluar jendela.
Sedangkan Rose tersungkur pilu menangis ttersedu sambil menahan rasa sakit pada luka menganga di tangannya yang terluka cukup lebar itu.
''biarkan aku Alvin, jangan ikut campur!'' hardik Rose tak senang karena Alvin menghalang-halangi niatnya.
Alvin acuh dan tak perduli hardikan Rose dia merobek syall berwarna hijau tua milik Rose yang terselempang di kursi Rias Rose untuk membalut lukanya. Dia tak mengindahkan celotehan Rose dan dengan sigap membalut luka pada tangan Rose dengan kain syal tersebut agar tidak banyak darah yang keluar.
''pikirmu apa yang kau lakukan ini Rose? apa yang salah dengan dirimu lagi?!'' tanya Alvin tak mengerti dengan nada marah.
Rose sudah tidak mengkonsumsi obat laknat itu. Lalu kenapa dia masih bersikap seperti sekarang. Jika waktu itu dia bersikap tak sadar karena pengaruh obat yang diberikan oleh E kepadanya lantas sekarang apa artinya semua ini?
Dia melakukannya secara sadar?
Mungkinkah Rose benar-benar ingin mengakhiri hidupnya saat ini?
Pikiran Alvin kacau dengan berbagai pertanyaan yang terlintas di kepalanya. Pertanyaan yang bersiap untuk menunggu jawabanya.
"tidak ada yang salah Alvin!" bentak Rose meringis kesakitan.
"Lalu apa? Kau melakukannya dengan sadar Rose?" Sahut Alvib kembali tak percaya.
''Iya kau benar! aku sudah tahu semuanya. Semua ceerita tentang Lucas yang tak masuk akal. Dengan mudahnya Ayah mengatakan jika semua ini bukanlah salah Lucas. Dia hanya korban dari seseorang, Apa kau bisa percaya semua itu? Bahkan seekarang aku tak bisa menuntut atau menyalahkan siapapun. aku tidak bisaa meminta keadilan atas apa yang telah aku alami selama ini.aku sudah tak sanggup menghadapi dunia ini Alvin, aku sudah bosan. akku sudah bosan dengan dunia yang selalu mmempermainkan aku tanpa henti.'' Keluh Rose Panjang lebar dengan keputus asaan yang begitu menghimpitnya.
Alvin tak menjawab ucapan Rose. dia hanya tak habis pikir jika Pak Agus harus melanggar perjanjiannya dengan Lucas dengan menceritakan semuanya pada Rose.
Apapun alasannnya harusnya Pak Agus tak bertindak segegabah itu. Terlalu cepat untuk Rose tahu. Dan semua ini akan menjadi lebih rumit lagi karena sikap Rose yang belum siap menerima kenyataan tentang ini semua.
Namun pada akhirnya Alvin tak bisa mengelak. Semuanya sudah terungkap lalu apa yang harus di tutup-tutupi lagi. "Semua itu memang benar Rose. apa yang di katakan ayahmu benar, Lucas tak pernah mengkhianatimu ataupun sengaja menyakitimu selama ini.''
''lalu siapa?! Orang gila mana yang mau melakukan semua hal konyol yang sangat keterlaluan itu Alvin. Coba jelaskan padaku.'' Tanya Rose menyudutkan Alvin
''E. orang yang selama ini menganggu Lucas.'' Cetus Alvin ragu-ragu.
Rose menyeringai dengan senyum mengejek. ''Dan kamu mempercayainya begitu saja''
''Tentu aku percaya semua ituu Karena akupun mengetahuinya sendiri. Tapi lihatlah dirimu, Di sini kau coba mengakhiri hidupmu sendiri sedangkan Lucas di sana yang bahkan masih tak berdaya mempertahankan hidupnya dan bagaimana caranya menyelamatkan nyawamu. Dia berjuanng untuk melawannya Rose.Lalu Bagaimana jika dia tahu bahwa seseorang yang dia perjuangkan justru berniat untuk mengakhiri hidupnya. kau akan membuat semua usahanya sia-sia rose.''
KAMU SEDANG MEMBACA
REMBULAN TAK SELAMANYA MURAM/TEROR (TAMAT)
Ficción GeneralRumah tangga Rose dan Lucas di hancurkan oleh seseorang yang tak dikenalnya. Semua ini sudah di rencanakan oleh seseorang yang memang sengaja ingin merusak biduk rumah tangga mereka. Bahkan mungkin setiap sendi kehidupan mereka berdua. Berawal dari...