SMA Merpati Bangsa

5 2 0
                                    


-

-

-







Setahun yang lalu gue masuk sekolah ini,dan yang pasti dengan suasana yang berbeda dengan yang gua rasain saat SMP.

SMA Merpati Bangsa. Masa pitih abu abu,masa yang dinanti nanti para kaum remaja,termasuk gue. Tau kenapa? Karena bagi gue masa SMA adalah masa yang tepat buat gue nemuin cinta.


Dari dulu gue selalu berkhayal,gue selalu mendambakan kisah cinta gue itu akan seindah kisah cinta di film film ataupun cerita cerita fiksi. Absurd sih,tapi gue rasa masih banyak orang diluar sana yang mengharapkan hal yang sama kayak gue.

Waktu gue kelas X,sama sekali gak ada kisah yang berkesan tentang perjalanan cinta gue. Di kelas XI ini gue berharap,semua kisah cinta yang gue pengenin terjadi sama gue. Terlalu tinggi emang keinginan gue,hehehe.

Hari ini gue berangkat sekolah,dianter papah gue.

"Shely masuk dulu ya pah!" ucapku.

"Iya. Hati hati. Sekolah yang bener ya sayang." ucap papah.

"Iya pah. Dadah!" ucapku.

Saat hendak melangkah masuk,sejenak langkahku terhenti,memandangi sekeliling sekolah dari sudut gerbang pintu masuk.

"Semoga semua yang terjadi sama gue tahun ini itu terbaik buat gue." batinku.

Gue berjalan melewati koridor sekolah.

"Shely!" teriak seseorang.

Aku pun menoleh kearah suara itu berasal.

"Aduh gue tuh kanget banget tau sama lo." ucap Nasya sedikit alay.

"Astaga. Libur sebulan doang padahal." ucapku.

"Ya kan biar kayak anak anak alay gitu,hehe." ucapnya.

"Itu mah namanya terlalu mendramatisir tau gak." ucapku.

"Yaudahlah gak penting juga,ayo kekelas." ajakku.

Diruang kelas gue duduk di bangku gue.

"Mau ikut gak lo?" tanya Nasya.

"Kemana?" tanyaku.

"Toilet." ucapnya.

"Gak ah." seruku.

"Yaudah." ucapnya yang langsung pergi.

Pelajaran dimulai seperti biasa.
Kringggg.....
Bel istirahat pun berbunyi.

"Gue mau kekantin nih,lo iya gak?" tanya Nasya.

"Nggak dulu deh." ucapku.

"Yaudah gue duluan yah." ucapnya yang pergi.

"Eh Shel!" panggil seseorang yang duduk tepat dibelakang gue,Rivan.

"Apaan?" tanyaku.

"Lo gak istirahat?" tanyanya.

"Nggak. Lagi magerrrr,hehe." jawabku.

"Eh gue mau ngasih tau sesuatu deh sama lo." ucapnya.

"Apaan?" tanyaku.

"Katanya kalo senyum itu gak nafas ya?" tanyanya.

"Hmm.." gumamku.

"Coba aja." ucapnya.

"Gak ah. Bilang aja lo ngomong gitu biar gue senyum kan,terus pas gue jawab kalo senyum itu nafas ntar lu bilang gini 'nggak kok gue cuma mau liat senyum lo doang' ya kan?" tebakku.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 05, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Love Imagination  So RealTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang