"Dulu ku kira aku akan dapatkan sedikit keadilan bila ku terus diam.Tapi nyatanya aku malah dapat ketidakadilan terus menerus"
Alan terdiam di bangku taman sambil melihat in ha bolak-balik membersihkan sampah di taman tersebut setelah sekolah sudah bubar. Dia juga memegang kotak susu putih yang makin habis disedot sedikit demi sedikit.
"Akan ku tawari sekali lagi,kau mau tidak jika aku bantu?"tawar alan sambil menatap in ha dengan serius.Tapi in ha malah cuek bebek tak menanggapi tawaran dari siswa itu.Dia tetap fokus menyapu taman tersebut.
Merasa di cuekin in ha,alan mencoba meledek siswi itu dengan bicara kalau dia terlihat menyedihkan sekarang."aku sudah bilang beberapa kali kalau kau harus lebih tegas lagi tapi kau malah diam saja dengan perilaku mereka.Mereka itu harus di lawan bukanya di biarkan begitu saja"
Alan terus saja mengoceh tidak jelas tentang tindakan bodoh yang dilakukan in ha saat ini.Terus menerus diam hanya akan membuat semua tambah parah saja.Seharusnya ia bisa sedikit lebih tegas lagi supaya mereka bisa menghargai hak-hak yang dimiliki in ha.Awalnya in ha memilih untuk diam saja mendengar setiap ocehan yang dikeluarkan alan tapi lama kelamaan ocehan itu malah berubah jadi ejekan dan membuatnya kesal.
Akhirnya in ha membuka mulutnya dan meluapkan semuanya."Kau tahu aku sudah berusaha tegas pada mereka jika aku bukan pelakunya tapi mereka tak mau percaya dengan ucapanku.Seharusnya aku diam saja dan tidak menuruti saran darimu itu.Karna saran itu aku jadi seperti ini tahu,aku dihukum karna saranmu itu!"ucap in ha menggebu-gebu.
Alan malah tersenyum setelah dimaki oleh in ha habis-habisan.In ha pun heran karna mendapat balasan yang jauh dari ekspetasi awalnya.Dia mengira kalau alan membalasnya juga dengan makian tapi siswa itu malah tersenyum dan membuat in ha bertanya-tanya.
In ha menurunkan emosinya yang sudah berada di puncak.Ia lalu bertanya pada siswa itu kenapa dia malah tersenyum bukannya marah dengan ucapanya barusan.
"Aku maki dirimu dengan ucapan kasar tapi kau malah tersenyum padaku.Justru hal ini membuatku lebih heran lagi,kenapa kau tidak membalasnya?".
Alan menyedot sisa susu di kotak minumnya lalu membuangnya sembarangan.
"Kau lihat kotak itu?"tunjuk alan lalu siswa itu membuang kotak susu yang masih ada isinya ke samping kotak susu yang kosong tadi.Alan lalu menyuruh in ha untuk melihatnya secara detail,dia mengibaratkan in ha itu kotak susu yang masih penuh.
"Kau itu bukan sampah yang bisa terus menerus di injak.Kalau orang terus menginjakmu maka lama kelamaan kau akan jadi sampah seperti kotak susu itu yang isinya akan habis bila terus di injak.Kau harus punya harga diri supaya hidupmu tidak sia-sia.Oleh sebab itu kau tak perlu banyak orang untuk membantumu,cukup satu,cukup satu orang saja yang nantinya akan mengambilmu dari tempat sampah itu dan membuatmu kembali bersih lagi.
Alan lalu mengambil kotak susu itu.Ia lalu membersihkannya,lalu menyeruput semua isinya tanpa merasa jijik sekalipun.Alan juga menawari in ha apakah ia mau minum namun in ha mengeleng tak mau.
*.........*
In ha tengah terdiam di kelasnya sendirian.Dia melamun dan memikirkan sesuatu yang terjadi kemarin.Bukan cuma insiden di kamar mandi itu lalu ia dapat hukuman,setelah itu ada alan yang ngoceh banyak hal melainkan mengenai ucapan siswa yang menolongnya di kamar mandi.Siswa itu sempat bicara dan menawarkan sebuah tawaran pada in ha pada saat itu namun in ha buru- buru menolaknya karena merasa kesal dengan sikap orang itu.Kilas balik
In ha tengah memarahi siswa yang memarahi siswa yang tadi menolongnya di kamar mandi.Siswa dengan wajah khas orang korea itu sudah ada di hadapannya dan membantu in ha membersihkan sampah.Entah sejak kapan dan dari apa in ha memarahi orang itu,iapun tidak mengerti mengapa dirinya memarahi orang itu.
Apalagi siswa itu cuma diam saja mendengar ocehan in ha yang mungkin sudah di keluar dari tema awal.Apakah ini hal yang baik untuknya karena siswa itu tidak ikutan ngomel atau ini malah membuat dia kesal sendiri karena dirinya bicara sendiri.
"Kau diam saja disana tak mau mengakui kesalahanmu dan sekarang kaupun diam.Kau ini apa sih?hantu?setan?kenapa in hyun bicara seolah-olah dia tak bisa melihatmu padahal kau jelas ada disana"
In ha jadi heran kenapa ia bisa semarah ini pada orang yang baru ia lihat.Padahal ia tidak pernah ngobrol sampai sejauh ini dengan orang lain apalagi ia baru bertemu hari ini bahkan ia tak mengenal nama orang itu.Siswa itu tak merasa keberatan dengan kelakuan in ha.Dia menganggap kalau in ha ingin bicara,bicara saja mungkin ia nyaman bila bicara pada siswa itu ketimbang yang lain.
"Jangan beratkan dirimu dengan beban ini,luapkanlah jika kau mau untuk meluapkannya.Mungkin kau akan lebih terkejut lagi setelah mendengar pengakuan dariku"ucap siswa itu.
"Pengakuan tentang apa dan mengapa aku harus mendengarnya?apa kau punya kebiasaan melakukan suatu hal seenaknya?Aku mulai muak dengan omong kosong ini"aku in ha disertai dengan wajahnya yang ikut kesal.
"Park so haa,panggil aku so haa,in ha"ungkap siswa itu dan jelas hal ini buat in ha tambah kesal lagi.Apa maksud orang itu mengungkapakan namanya sendiri,bukankah in ha tak bertanya nama orang itu,tapi dia dengan sendiri membeberkannya pada in ha.
So haa mengeluarkan sebuah kotak yang sama seperti kotak milik orang yang pernah melihat in ha dikerjai oleh kelompok reta beberapa hari yang lalu.So haa lalu mengeluarkan sebuah kertas yang sudah bertuliskan nama kim in ha disana.
"Tawaran baik,tujuan baik.Tulis apa yang ingin kubantu untuk memperbaiki hidupmu.Aku bisa bantu kau dan sebagai balasannya kau harus bantu aku.Satu hal lagi yang perlu kau ketahui tentangku sebelum kau tulis keinginanmu di kertas itu"
So haa lalu membuat sebuah pengakuan yang mencengangkan dan itu tak pernah terlintas dalam pikiran in ha sekalipun.Dia bilang kalau dirinya itu seorang hantu yang sudah meninggal lima tahun yang lalu dan saat ini sedang dalam masa istimewa untuk mewujudkan satu keinginan yang belum terkabul.
In ha terdiam dan tak faham apa saja yang dikatakan so haa barusan.Dia mencoba mencerna perkataan so haa sedetail mungkin tapi ia tetap tak bisa memahami apapun.Dengan cepat in ha langsung menolak tanpa fikir panjang terlebih dahulu.Ia tak mau berurusan lagi dengan so haa.
So haa masih menawarkan sekali lagi bantuan pada in ha sebelum ia pergi .Mungkin jika in ha menerima bantuan dari so haa hidupnya bisa lebih baik dari ini.
"Jika kau menolak kau takkan bisa lihat aku lagi,apa kau yakin dengan pilihanmu?Aku akan beri kesempatan hingga fajar nanti,mungkin kau akan berubah fikiran dan temui aku disini.Kau akan datang kan?waktuku tidak banyak lagi,kau akan setuju kan?"
"Aku tidak akan datang dan tidak akan pernah datang.Lagipula apa alasanku untuk datang?apa aku akan mengemis minta bantuan padamu?Akupun bersyukur tidak melihat wajahmu lagi dan hidupku jauh lebih tenang tanpa adanya dirimu!"tegas in ha lalu pergi.
So haa terdiam melihat in ha pergi.Sepertinya hal ini membuat dia resah.Sebenarnya ia berharap jika in ha akan datang besok.Tapi mengingat semua ucapan yang diucapkan dia tadi akan jadi sebuah keajaiban jika in ha akan datang besok pagi.Kilas balik selesai
KAMU SEDANG MEMBACA
PERJANJIAN 13
De TodoKakak dan adik adalah sebuah hubungan dekat yang sangat rentan.Dalam kehidupan sehari- sehari ada saja hal- hal yang membuat api pertengkaran membara. Rasa cinta dan kasih sayang seakan tertutup rapat oleh kokohnya keegoisan masing- masing. Cerita i...