[Sabtu, 5 Mei 2018]
Hari itu tidak seperti Sabtu biasanya, hari itu merupakan hari dimana Saya merasakan sedih dan juga bahagia. Sedih karena harus berpisah dengan teman-teman seperjuangan (Teman SMA), dan juga dengan guru-guru tercinta. "Kini tiba saat berpisah, jangan bersedih hati, kini akan tiada lagi canda tawa bersamamu" lagu tersebut yang justru membuat suasana hati makin tidak karuan, sudah tidak ada lagi canda tawa bersama mereka, sudah tidak ada lagi yang berangkat pagi demi mengerjakan MTK di kelas hahahhaha. Ah sudahlah, Saya bukan tipe orang yang senang meratapi kesedihan. Gapapa berpisah, emang sudah saatnya, sudah saatnya lulus dan menjadi orang yang lebih baik lagi.
-Masih bisa berbagi cerita bersama teman-teman hari ini wkwk, mungkin cerita kali ini berbeda dengan cerita-cerita sebelumnya yang hanya cerita unfaedah, eh enggak deng wkwk. Karena, semenjak jadi kelas 12 ceritanya lebih ke ttg harapan, masa depan, dan orang tua. Tobat lah intinya 😅
iyaaaa, gladi bersih.Mempersiapkan dengan matang buat acara besok. Saat itu sedang rame-ramenya dan Saya juga sedang bercerita dengan teman-teman, tiba-tiba ada guru saya, Pak Eko yang waktu itu mendekati saya dan berbisik di telinga saya mengucapkan "Selamat". Saya yang sedang bercerita tiba-tiba dikasih selamat, bingung dong. "Selamat buat apa ya Pak?" tanya Saya dengan wajah kebingungan. Bapak guru Saya dengan tersenyum mengatakan "Besok ibuk kamu suruh duduk di depan ya,Pink" , makin penasaran dong rasanya ada apa ini, "kenapa ya pak?" , bapak guru saya mengucapkan selamat lagi "Selamat nduk, kamu masuk 3 besar UNBK di jurusan IPS" . Saat itu saya kira mimpi, saya dengan wajah kebingungan dan badan saya tiba-tiba panas dingin,jantung berdetak dengan kencangnya diiringi teman-teman yang berada di dekat Saya pun langsung mengucapkan selamat sambil teriak. Kaget dong Saya, yang biasanya di kelas ya cuma biasa-biasa saja, peringkat di kelas ya cuma bisa 10 besar, bahkan pernah peringkat 24 dari 36 murid hahahaha.-
Pengen cepat-cepat pulang dan menyampaikan kabar baik ini ke orang tua, aku sudah tidak sabar melihat kedua orang tuaku tersenyum bahagia karena ku, yang biasanya bisaku cuma minta uang buat main. Tiba di rumah dengan wajah sumringah Saya mencari ibuk dan bapak ku, Saya bilang "ma, besok disuruh duduk di kursi paling depan, Pinky masuk tiga besar (sambil netes dong bilangnya) " , ibuk saya dengan tersenyum bilang kalo bangga :'(, 'ngga sia-sia kamu pulang les sampe malem-malem' , tapi ibukku tidak pernah menangis sekalipun sedang terharu, tegar. Dan bapakku malah cerita-cerita yang justru membuat ketawa, karena bapakku memang suka membuat cerita lucu, ngga pernah marah, dan tidak mau menunjukkan sedihnya bahkan senangnya sekalipun.
-
Dengan senangnya ibuk saya duduk di depan bersama ibuk dari teman saya juga, entah apa yang mereka perbincangkan, yang jelas mereka sedang dengan perasaan yang tidak biasa-biasa saja. Saya duduk di barisan kelas 12 IPS 2 yaitu kelas saya yang berada di tengah-tengah, sesekali memandangi ibuk saya sambil tersenyum, 'Alhamdulillah' pikirku dalam hati. Saya dan teman-teman saya tidak boleh terlewatkan untuk mengabadikan momen yang hanya dialami sekali seumur hidup ini, sembari duduk untuk menikmati acara kami selalu selfie yang mungkin tidak akan lagi terjadi setelah perpisahan tersebut. Waktu yang ku nanti-nanti yaitu bisa membawa ibuk ke atas panggung bersama deretan teman-teman saya beserta walinya yang juga masuk tiga besar. Bagi teman-teman yang melihat mungkin merasakan biasa saja tidak ada yang istimewa. Tapi bagiku hari itu merupakan hari pertama saya bisa melihat ibukku tersenyum bahagia karena ku, mungkin di hari biasanya ibukku sering tersenyum bahagia. Tapi rasanya beda. Ternyata ibukku yang memiliki sifat tegar tidak pernah menangis, hari itu ibukku berkaca-kaca, mungkin malu denganku jika benar-benar menangis, karena ibukku pernah bilang jangan pernah menangis.-
Selain ini merupakan kebetulan atau bisa dibilang "bejo" Saya juga berusaha keras dengan belajar. Kelas 12 menurutku sebagai penentu, kita mau jadi orang kayak gimana ya bisa kita wujudkan. Tergantung kita, mau baik diakhir atau sebaliknya. Menurut sebagian orang ah nilai UN tidak penting, tidak dipakai ke Perguruan Tinggi, tidak ada gunanya. Tetapi menurut saya tetap penting, jika kita bisa yang baik kenapa pilih yang tidak baik, Saya setiap mengerjakan sesuatu selalu bilang "podo-podo sing garap,yo digarap sek tenanan" Intinya, sama-sama yang mengerjakan, sama-sama yang berjuang ya harus sungguh-sungguh. Di akhir SMA atau kelas 12 Saya lebih banyak menghabiskan waktu yang biasanya buat main dengan belajar. Saya tidak bisa jauh-jauh dari buku pelajaran selama kelas 12 wkwkwk, nonton tv bersama keluarga pun saya sambil baca buku. Capek-capek pulang sekolah saya tidak langsung pulang, melainkan ke tempat les saya, yang tempatnya juga jauh dari rumah saya. Sampai di rumah malam itu sudah biasa, dan saat itu musim hujan. Ya tiap pulang malam dan basah kuyup menjadi rutinitas. Tapi saya tidak mau menjadikan itu beban, malah Saya senang karena merasakan yang namanya berjuang demi cita-cita hehe, juga banyak teman yang merasakan seperti ku, teman-teman les Saya juga seperti itu, intinya tidak hanya saya. Karena ini semua bukan hanya untukku tetapi yang lebih penting yaitu untuk keluarga :)❤❤❤