UNCLE [SEOKSOON FANFICTION] ✔️

Chapter 24

🔞🔞🔞

Kain putih di tali jemuran berkibar tertiup angin, pakaian harus dijepit menggunakan jepitan jemuran agar tidak terbang terbawa angin yang setiap hari bertiup cukup kencang. Matahari hari bersinar cerah setiap hari. Seokmin seperti seorang suami yang mengambil alih semua urusan rumah tangga, dari mencuci baju, mencuci piring, menyiapkan makanan, membersihkan rumah. Dan merawat kesayangannya, Kwon Soonyoung.

Luka di perutnya sudah berangsur-angsur membaik. Ini berkat Seokmin yang setiap hari dengan telaten merawatnya. Mengganti perban, memberinya obat, membuatkan makanan enak yang bergizi, bahkan untuk sekadar mengganti baju juga Seokmin yang melakukannya. Soonyoung hanya harus menjadi anak yang manis, patuh ketika sudah waktunya minum obat.

Pagi ini setelah sarapan, mereka pergi ke Supermarket. Biasanya mereka akan belanja tiga hari sekali atau dua hari sekali saat bahan makanan di dalam kulkas sudah menipis. Jarak Supermarket yang jauh membuat mereka malas untuk pergi, namun ketika pergi berbelanja bersama, hal yang membosankan ini menjadi menyenangkan.

Mereka berjalan berdampingan, di kedua tangan mereka masing-masing membawa kantong plastik besar berisi belanjaan. Seokmin tidak ingin Soonyoung-nya kesepian, jadi biasanya ia akan membelikan anak ini banyak makanan ringan. Soonyoung benar-benar dirawat seperti anak kecil.

"Aku saja yang bawa..."

Seokmin memindahkan kantung plastik di tangannya ke tangan yang lain. Tangan kirinya sekarang memegang dua kantong plastik besar belanjaan. Ia meraih kantong plastik di tangan kiri Soonyoung, tidak ingin kalau anak ini sampai kelelahan.

"Aku bisa membawanya sendiri."
Ucap Soonyoung sedikit cemberut, seraya menjauhkan tangannya yang membawa belanjaan dari pria di sebelahnya.

'Hanya membawa belanjaan tidak akan membuat lukaku perdarahan, oke?'
Batin Soonyoung kesal.

Ia juga ingin sedikit membantu. Duduk dan hanya melihat Seokmin melakukan semua pekerjaan sendiri membuatnya bosan dan merasa tidak enak. Ia memang anak yang selalu dimanja di rumah, setidaknya kali ini Soonyoung ingin membuktikan kalau dirinya juga bisa mengerjakan sesuatu.

"Ayo, cepat... Ice cream-nya meleleh nanti.."
Rengek Soonyoung berjalan lebih dulu mendahului Seokmin yang berjalan santai di belakangnya.

Merasa pria di belakangnya terlalu malas, Soonyoung berhenti berjalan dan menoleh ke belakang. Wajahnya yang imut terlihat kesal, bibir kecilnya cemberut begitu menggemaskan. Matanya menatap Seokmin dengan jengkel.

"Cepat sedikit....!"

Ucap Soonyoung seraya menghentakkan kakinya ke aspal hitam di bawahnya. Ia memakai celana pendek selutut, hanya memakai sandal jepit berwarna putih. Betisnya yang putih dan berisi sangat indah, Seokmin juga tidak tahu kenapa kaki anak ini tidak punya bulu lebat. Mungkin karena dia belum cukup dewasa, atau, Seokmin curiga anak ini rutin mencukurnya.

Memandanginya terlalu lama membuat Seokmin ingin menyentuhnya, menjilati, dan mengelusnya terus menerus. Kulit anak itu lembut dan memiliki aroma harum lembut yang membawa jejak kekanakan. Polos dan imut, namun disisi lain juga memiliki daya tarik yang menggairahkan. Ini adalah keindahan lain yang tak pernah ia temukan ketika tidur dengan anak laki-laki yang ia sewa di bar. Mereka dapat memuaskan tubuhnya, namun hatinya tetap dingin, sama sekali tak tersentuh. Sangat berbeda ketika ia bersama Soonyoung. Ketika bersama dengan anak ini, hatinya selalu dibungkus kebahagiaan dan kehangatan.

Menemukan anak ini setiap hari tertidur lelap di sisinya adalah pemandangan yang membuat hatinya seperti akan meledak karena bahagia. Hanya dengan hal sederhana seperti itu, rasanya dunia telah ada di dalam genggamannya. Kebahagiaan yang seumur hidup tak pernah ia rasakan. Kebersamaan mereka menciptakan warna baru di dalam hidup Seokmin yang monoton.