Setelah melalui seleksi yang ketat, tersisalah tiga orang yang berpeluang menjadi mata-mata FBI. Mereka semua pria tentu saja. Dan setelah melewati satu tes terakhir, posisi yang diidamkan itu pun akan digenggam oleh mereka.
Tesnya adalah, setiap orang di bawa masuk ke dalam ruangan, dan diperintah untuk membunuh istrinya masing-masing--yang sebelumnya sudah dipanggil--di situ menggunakan pistol yang telah disediakan.
Ini untuk membuktikan jikalau situasi memaksa mereka untuk mengorbankan keluarga demi negara.
Orang pertama masuk. Namun terhenyak ketika melihat istrinya di dalam. Belum apa-apa, dia sudah menyerah. Gagal.
Orang kedua masuk. Sayang, ketika mengambil ancang-ancang, ia menyerah. Alasannya, masih mencintai istrinya. Gagal.
Orang ketiga masuk. Tanpa apa-apa, Dor! Terdengar letupan pistol.
Dia berhasil!
Tiga jam kemudian, baru pria tersebut ke luar ruangan.
"Haha ... bukankah lucu, saya sampai harus menghancurkan kepalanya dulu. Saya pikir kalian lupa untuk memasukkan peluru pada pistolnya." Ia terkekeh.
Tentu tak ada yang tahu jika pistolnya berjenis air softgun--mainan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cermin dalam Diri
RandomMerupakan kumpulan cerita mini yang saya buat dengan dinamika yang berbeda-beda di dalam alurnya. One shot, one kill! "Nak, dulu ... kiamat pernah terjadi sekali ketika Bapak muda," ucapku memecah sunyi di ruangan 4 × 4 meter. Remaja di depanku meng...