oneshoot

5.9K 442 141
                                    

Cerita ini di buat hanya untuk bersenang senang,90% konten seksual. Bijaksanalah dalam membaca,tidak di anjurkan untuk mereka yang belum berusia legal.

🍃


Jimin bergegas memesan taksi begitu Jungkook mengirim pesan dan mengatakan padanya bahwa dia ingin bertemu pemuda manis itu sepulang kerja.
Dan seperti biasa,tanpa basa-basi ia melangkahkan kakinya masuk ke dalam apartemen Jungkook setelah memasukkan pasword.

Jungkook selalu menyukainya,ketika pemuda manis itu ada di sana dan menunggunya pulang.

Masih ada banyak waktu tersisa hingga Jungkook pulang, Lelaki itu tipe pekerja keras,workaholic bahasa kerennya. Bahkan akhir akhir ini dia sering sekali lembur.

Setelah meletakkan tasnya,ia berjalan ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Pemuda itu ingin mempersiapkan diri sebaik dan semenarik mungkin.

Besar kamar mandi apartemen Jungkook hampir dua kali lipat lebih luas dari ukuran kamar asrama tempat Jimin tinggal saat dulu mereka pertama kali bertemu, didekorasi dengan cantik menggunakan marmer putih dan panel kayu dengan ukiran yang rumit.

Ia lalu merendam tubuhnya ke dalam bathup dan mendesah puas,air hangat bercampur dengan esence sakura menyapa kulit mulusnya. Dan itu adalah aroma favorit Jungkook.
Awalnya Jimin tidak terlalu perduli dengan penampilannya,terkesan cuek dan masa bodoh. Tetapi saat ini semuanya berada pada level yang berbeda. Dia kini memiliki akses ke penata rambut terbaik di Seoul, dia mendapatkan pijatan profesional setidaknya sekali seminggu, dia mendapatkan manikur dan pedikur juga perawatan kulit dan hampir semua hal yang dia minta.

Jungkook memberikan fasilitas tanpa batas kepadanya.

Jimin senang merawat tubuhnya,dari ujung kepala hingga ujung kaki. Dan itu semua dia lakukan untuk menyenangkan Jungkook.

Beberapa saat setelah selesai mandi pemuda manis itu kemudian mengoleskan lotion pada beberapa bagian tubuhnya,dan juga mengoleskan pelembab pada pipi mulusnya. Itu adalah semacam ritual yang selalu di lakukan setiap hari. Ia lalu berjalan perlahan sambil bersenandung kecil menuju kearah lemari besar yang berada di dalam kamar.
Menyapukan jari-jarinya saat memilah pakaian,pakaian milik Jungkook sebagian besar berwarna putih dan hitam. Juga beberapa setelan mahal berwarna Merah tua, merah muda lembut, dan biru muda dengan banyak motif. Sebagian berbahan cotton, satin, bludru,dan semuanya terasa lembut dan halus saat menyentuh ujung jarinya.

Jimin meremang.

Akan seperti apa suasana hati Jungkook hari ini? pemuda manis itu menerka nerka,pakaian apa yang akan dia kenakan,dia ingin membuat pilihan yang tepat,membuat penampilannya terlihat baik di mata Jungkook.

Pada akhirnya ia memilih sepasang pakaian dalam hitam dan choker yang serasi, bagian atas tubuhnya ditutupi sweater dengan warna pastel hingga sebatas lutut. Dengan bagian leher yang cukup lebar sehingga terlihat hampir melorot dari pundak sempitnya,ia sengaja memperlihatkan bagian tubuhnya sedemikian rupa sehingga nantinya Jungkook tidak akan bisa mengalihkan pandangan darinya.

Kemudian dia duduk di sofa sambil menunggu Jungkook pulang, mengeluarkan ponsel dan mengambil beberapa foto dirinya, berpose semenarik mungkin dan memperlihatkan tulang selangkanya. Kemudian mengirimkannya kepada Jungkook sambil menuliskan beberapa kalimat di sana.

Hanya perlu waktu beberapa menit sebelum Jimin dapat melihat bahwa Jungkook telah membaca pesan-pesannya, dan dia merasakan sesuatu bergelenyar di perutnya. Senyum tampak terukir pada bibir penuhnya.

Dia benar-benar tidak sabar.

Jimin menggerakkan jari-jarinya di pahanya sendiri dan menutup mata, berpura-pura bahwa itu adalah Jungkook.
Sentuhannya sendiri tentu tidak sama seperti sentuhan Jungkook,tapi itu bisa membuat tubuhnya merasakan sedikit gairah. Dia membayangkan itu Jungkook,dan penisnya terlihat sedikit menegang.

SECRETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang