• Married With CEO 17 •

6.7K 452 15
                                    

Happy Reading and Enjoyed!

"Terima kasih sudah mengantarku pulang" Kata Aerin melepaskan selt beltnyau

"Iyaa. Jangan sedih lagi. Ingat sebesar apapun kau marah dengannya dia tetap suami mu! Kau tak bisa seperti ini terus menerus cobalah untuk berbicara padanya. Oke?" Nasihat Jimin

Aerin mengangkat tangan kanannya hormat. "Siap Tn.Park"

"Ya sudah masuk sana"

"Terima kasih sudah membuat ku lupa akan semua masalah ini. Kau yang terbaik" Aerin mengacungkan jempolnya kemudian turun

Jimin melajukan mobilnya dengan cepat, Merasa Jimin sudah tidak ada dipandangannya Aerin pun segera masuk, ia tahu bahwa Taehyung sudah pulang, dan ia juga tahu bahwa ia pulang telat dari jam kantornya, tapi ia tak peduli.

Aerin menaiki lift lantai 4 didalam ia hanya memainkan ponselnya sampai tak terasa ia sudah berada disana, buru buru ia masuk berharap agar Taehyung masih didalam kamarnya

Klek

Gluk!

Oh astaga dugaannya salah, justru Taehyung sedang bersantai didepan televisi dengan memakai baju piyama. Menyadari kedatangan Aerin, Taehyung pun menoleh

"Habis dari mana?" Tanya Taehyung dengan suara lembut

"Bukan urusan mu!" ketus Aerin berlalu pergi kekamarnya untuk mandi

Harus bagaimana lagi aku menjelaskannya Aerin? Kau terus menerus menghindar ketika aku ingin menjelaskan semuanya - Batin Aerin

Dua puluh menit kemudian Aerin keluar dengan memakai baju piyama berniat untuk membuatkan sarapan untuk Taehyung. Ia tau bahwa Taehyung saat ini belum makan, dan ia tak ingin dicap sebagai istri yang tak bertanggung jawab telah menelantarkan suaminya sendiri

Hanya beberapa makanan yang ia buat untuk makan malam hari ini Sundubu Jjigae dan japchae. Sedangkan Taehyung masih setia dengan televisi didepannya.

Aerin menyajikan makanannya diatas meja, kali ini ia juga akan ikut serta makan malam dengan Taehyung ya meskipun 'Terpaksa'

"Ayo makan!" Suara dingin Aerin

-------

Semua sudah selesai dibereskan oleh Aerin. Saat hendak menuju kamarnya Taehyung langsung mencegatnya dengan tangan

"Ada yang ingin ku bicarakan"

Aerin memutar bola matanya malas "Bicaralah"

"Sebaikanya kau duduk dulu" Aerin hanya menuruti perkataan Taehyung

"Cepat! Aku ingin tidur"

"Aku akan kejepang besok lusa. Ada yang harus ku kerjakan disana selama 2 bulan"

Aerin terkejut. "Dua bulan?" Pastinya lagi

"Hmm, aku mempunyai kerja sama dengan perusahaan lain untuk membangun hotel disana sampai selesai"

"Terserah kau saja. Sudah?"

"Belum! Soal Hyera..."

Dia lagi - batin Aerin

"Aku tak ingin membahas nya dulu" potong Aerin

Aerin hanya bisa menghembuskan nafas kasarnya. "Sudah kan?" Hanya ada anggukan kecil dari Taehyung

Aerin berjalan kearah kamar Taehyung, eits tunggu! Kamar Taehyung? Iyaps! Dia ingin membereskan pakaian yang harus Taehyung bawa, seketika ingatan tentang perkataan Jimin muncul dikepalanya 'sebesar apapun kemarahan mu dia tetap suami mu. Jadi, tahan dulu amarah mu ketika kau menjadi sosok seorang istri baginya'

Ok kalau bukan perkataan Jimin yang terngiang dikepala nya mana mungkin Aerin mau menginjak kamar yang membuat kenangan 'buruk'

Taehyung benar benar heran

Bukan kah itu jalan kamar kami? -batinnya

Dengan cepat Taehyung menyusul Aerin yang sudah lebih dulu berada dikamarnya.

Taehyung mengembangkan senyumannya ketika melihat Aerin sedang membereskan pakaiannya, ia sangat beruntung memiliki istri yang cantik dan baik seperti Aerin

Taehyung berjalan kearah Aerin, memeluk Aerin yang duduk ditepi ranjang mereka.

Damn!

Aku rindu ini - batin Aerin

Tidak, tidak, tidak! Aerin tak boleh lemah karena ini, rasa sakit Aerin jauh tak sebanding dengan rasa rindu yang ia rasakan pada Taehyung.

"Terima kasih" Ucap Taehyung

"Hmm. Bisa kau duduk? Aku tak bisa membereskannya" lagi lagi Aerin bersuara dingin, membuat Taehyung frustasi tapi bukan Kim Taehyung namanya jika ia tak bisa mendapat maaf dari Aerin

"Tidak! Aku rindu seperti ini. Tolong jangan tidur dikamar sebelah. Ku mohon"

Aerin mendengus sebal. "Jangan bersikap seperti anak kecil"

"Ku mohon untuk dua hari ini saja, sebelum keberangkatan ku"

"....."

Hening tak ada jawaban dari Aerin, ia bingung saat ini.

"Diam tandanya iyaa"

"Lepaskan aku ingin tidur. Pakaian mu sudah selesai"

Aerin bangkit dari duduknya dan berbaring dikasur 'mereka'

Taehyung tersenyum manis kemudian berbaring disebelah Aerin ya meskipun ia tak bisa memeluk Aerin setidaknya mereka bisa tidur sekamar lagi. Tanpa sadar mereka berdua terlelap dengan nyenyak nya

-------

Aerin bangun lebih dulu dibanding Taehyung, ya memang seperti itu setiap harinya:v

Ia teringat ketika Taehyung yang menyuruhnya untuk tidur bersama dikamar 'mereka'. Aerin memandang wajah Taehyung dengan rasa sedih, mengingat bahwa Taehyung tak pernah menaruh rasa cinta padanya melainkan rasa kasihan.

"Kenapa menatapku?"

Shit!

"K-kenapa? Aku tidak menatapmu"

Taehyung terbangun sempurna menghadap kearah Aerin yang memandangnya lebih dulu"Keotjimal!"

"Terserah, aku ingin mandi"

"Bisakah kita seperti dulu? Ku mohon"

Deg!

Aerin yang hendak pergi kekamar mandi pun terhenti karna perkataan Taehyung

"Aku tau aku salah, beri aku kesempatan untuk memperbaiki semuanya. Aku tak ingin kehilangan mu, soal Hyera, aku sudah memutuskan untuk mengakhirinya hari ini jadi ku mohon percaya pada ku. Sekali lagi aku minta maaf dan Aku mencintaimu Kim Aerin. Hanya dirimu"

Tes!

Sial!

Lagi lagi Aerin meneteskan air matanya, perkataan tulus dari mulut Taehyung mampu membuat semua kemarahan nya reda seketika. Tapi ia tak ingin dipandang lemah didepan Taehyung, segera ia menghapus air matanya dengan tangan

"Aku akan membawamu bertemu dengan Hyera siang ini. Aku juga akan menjelaskan semuanya. Ku mohon!"

Aerin berbalik dan menatap dalam mata Taehyung mencari kebohongan yang Taehyung katakan. Percuma! Ia bahkan melihat Taehyung tulus mengatakan itu semua

"Mari mulai dari awal. Saranghae Kim Aerin"

Tanpa sadar senyum Aerin mengembang "Nado Saranghae Kim Taehyung"



























Tbc

Aku kambek. Hiyaa
Seperti biasa jgn lupa klik ⭐ manteman. Ok aku g pgn bct lebih banyak.
See you🐣
Pai

Married with CEO - KTH [ HIATUS ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang