Mati Rasa (I)

9 1 2
                                    

Aku Resa. pria berkelahiran bandung pada tahun 1996. aku hidup dan dibesarkan oleh keluarga religius, 4 bersodara dan aku anak pertama.
di usiaku yanh 20 tahun, aku masih menginjakkan kakiku di banku kuliah. banyak sekali propagandis tentang dunia perkuliahan sejak SMA dulu ;Kuliah itu bebas, Pakaian bebas, Rambut Gondrong, Cerdas, Hidup penuh harna dan romansa, serta teman teman yang keren.

namun faktanya, tidak seperti di tv, yang dimana mahasiwa dan mahasiswi memainkan drama yang sangat manis. faktanya, tidak ada manis manisnya.sial.

peraturan rambut rapih, pakaian rapih dan wajib masukkelas adalah penilaian setiap dosen, tidak seperti yg aku harapkan. namun, aku bersikap bodo amat akan hal itu.

hingga kalanya aku bertemu seorang perempuan, tidak terlalu cantik,.namun asyik di ajak berteman. diamenyukai apa yg aku suka, sebaliknya demikian.

Kala itu, aku memberanikan diri untuk mengajakmya untuk mencari udara segar di sore hari, sedikit berbelanja kaset Film DVD dan bercanda sana sini telah menjadi warna warni sore ini. malampun tiba, aku membawanya ke tempat yang tak mewah, hanya emperan jalan, yaitu angkringan seputar kampus ITB Ganesa.

kita melahap waktu demi waktu dan kisah demi kisah. sikap, tawa, dan senderan kepalanya kepada pundakku begitu ikhlas. dia berhasil membuatkunyaman.

Hari kedua

pagihari, pikiranku masih memutar memori kemarin, indah, sangat indah. kala itu, aku memutar balikkan tanggal dan waktu, kulihat tidak ada yg istimewa dan harus aku kerjakan hari ini.

aku berniat mengajak temanku untuk jalan jalan. sebenarnya ada misi terselubung. aku hanya ingin mengutarakan perasaan dan menanyakan jawaban. namun, terlalu cepat.

Sore Hari....
aku membawanya ketaman kota, memang tidak mewah, namun cukup romantis untuk menikmati sore yg menegangkan ini. aku mulai dengan permainan. 'Jujur atau Tantangan'

permainan dimulai. ketika pemutaran botol, memang degdegan, namun berusaha tetap tenang. botol itu menunjukkan arah kepadaku. aku memilih jujur.

spontanitas dia menanyakan yg tidak aku pikirkan sbelmnya 'Kamu cinta gak sama aku?'

Kaget! ya! aku kaget!

'ya'
'ya apa?'
'ya aku cinta banget sama km'
tanpa aku memulai, dia sudah mencuri star.

dia tersenyum, hanya tersenyum. gada yang lain, hanya itu, seperti tidak ada jawaban.

gilian putaran kedua , giliranku menanyakan. dia memilih jujur .
aku memberanikan diri.
'km, cinta dan sayang gak sama aku?'

hening.....
dia menjawab..

'hmmmm sulitnih.. '

sulit?
ada apa? ada yamg salah? sial!. kenapa? tapi  aku mencoba tegar dan berusaha kuat menerima apapun itu hasilnya.

.............

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 06, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Mati RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang