Love Doesn't Need Logic

8.6K 972 508
                                    

🌸 KookV 🌸

. . .

Spesial menyambut/menyemarakkan Taekook Day tanggal 5 April mendatang, saya (untuk pertama kalinya) ikut berpartisipasi dalam event di Wattpad yg diadakan sama kakak2 author senior, yakni Gouterfest Writing Festival~
*ASDFGHJKL!! XD*

Gk lupa, mari kita tag para Sunbae-nim panitia sekaligus jurinya~
Anis-S aidisally macchano TIAN_LIAN Leonpie

.

.

.

Happy Reading~ ^^

.

.

.

.

.

Di tahun ketiganya di bangku SMA, Jungkook tersesat dalam kegiatan mendaki saat kelasnya pergi karya wisata ke pedesaan. Ketika petang tiba dan pemuda tersebut tak juga kembali ke tenda, semua mulai khawatir dan berpencar mencari-carinya.

Tak seorang pun mengetahui keberadaan Jungkook yang terperosok di dasar bukit. Dia sendirian, kakinya terkilir dan—mungkin kepalanya terluka, dia tidak tahu—sekujur tubuhnya terasa nyeri, sementara hawa dingin malam bagai membekukan seluruh persendiannya.

Satu hal yang Jungkook yakini kala itu adalah bahwa dirinya sudah pasti tak 'kan selamat. Selesai sudah. Aku akan mati.

Tapi rupanya tidak. Kim Taehyung menemukannya di saat-saat terakhir, sewaktu napasnya kian melemah dan kelopak matanya mulai berat.

Selagi mendengar deru napasnya sendiri yang menggigil, Jungkook samar-samar turut mendengar namanya berulang kali dipanggil. “Jungkook! Oi, Jeon Jungkook—kau masih hidup, kan?”

Pemuda itu menepuk-nepuk pipi Jungkook panik.

Jungkook ingin membuka matanya lebar-lebar dan mengatakan sesuatu agar dia bisa meyakinkan dirinya bahwa ini hanya halusinasi. Dia ingin menyebut nama lengkap Taehyung, tapi suaranya tersangkut di tenggorokan bersama napasnya.

“Jungkook! Astaga, bagaimana ini? Jawab aku, anak bodoh!” Taehyung terus memanggil, lalu menoleh ke sana kemari. “Apa tidak ada orang?! Siapa saja—tolong, sebelah sini!”

Lalu, saat Taehyung kembali menoleh pada Jungkook, kedua matanya telah berkaca-kaca. “Jungkook, tetap buka matamu, oke? Mereka akan segera datang.”

Kata-kata itu diliputi ketakutan. Tangan Taehyung bergetar saat melepas jaket dan menyelimutkannya ke tubuh Jungkook. Setetes air mata jatuh sehingga Jungkook bertanya-tanya dalam benaknya.

Kenapa kau menangis?

Jungkook paham jika Taehyung menolongnya atas dasar nurani atau kemanusiaan. Akan tetapi, yang tidak Jungkook mengerti, pemuda itu menangis amat pilu dan tak berhenti meminta padanya agar jangan mati, tetaplah bertahan.

Padahal Taehyung memiliki sekian banyak alasan—yang saking banyaknya hingga tak habis dihitung—untuk membenci Jungkook dan tak ada satu pun yang mengharuskannya bersedih jika hal buruk menimpa Jungkook.

Love Doesn't Need Logic | BTS KookV [1shoot]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang