Kim Seokjin

28 1 0
                                    

Pepohonan dan bunga kini menjadi saksi kami yang tengah berada ditaman disekitar dorm.
Jin melepaskan tanganku ketika kami tiba disana dan dia juga menjelaskan sesuatu padaku.

"Lyn aku minta maaf atas perlakuanku, aku tak seharusnya melampiaskannya padamu" ucapnya dengan nada penuh penyesalan.

"Aku tau oppa, sudahlah tidak apa apa"

"Sungguh kau sangat mengingatkanku pada hyorin" jin tertunduk.

"Jadi namanya hyorin ? Nama yang bagus. Sudahlah oppa, aku sudah memaafkanmu sejak taehyung bercerita kepadaku"

"Bisakah aku meminta satu permintaan darimu ?"

"Hmm tentu saja" ucapku dengan datarnya.

"Kumohon lyn jangan sampai kau jatuh hati pada taehyung"

Aku yang mendengar perkataannya pun terkejut dan menatapnya bingung

"Apa…apa maksudmu oppa ?"

"Dengarkan aku lyn" jin berjalan mendekatiku dan menggenggam tanganku sambil melanjutkan penjelasannya.

"Kau hanya akan tersakiti jika kau mencintainya, masalah besar akan terjadi padamu. Aku tau suatu saat kau akan seutuhnya jatuh cinta pada taehyung karena pada saat ini kau telah memberikan setengah hatimu padanya"

"Apa yang sedang kau katakan oppa ?"

"Kumohon mengertilah, entah mengapa aku merasa resah saat eunjin kembali dan kau ada disini, apalagi kalau dia mengetahui kau tinggal dengan taehyung dan kau juga menyukainya"

"Aku tidak mengerti apa yang kau katakan, aku tidak menyukai taehyung"

"Aku bisa melihat itu lyn, kumohon jangan menambah kenangan burukku lagi lyn,pergilah dari taehyung dan kembalilah kenegeri asalmu" jin berlutut sambil tertunduk menitihkan air mata. Entah apa yang sedang kulihat ini seorang jin yang terlihat cool menangis dihadapanku.

"Segitu bencinya kau padaku oppa ? Sampai menyuruhku pergi"

"Kumohon mengertilah, aku tidak akan rela kau jadi korban eunjin selanjutnya"

Aku tidak tau akan berkata apalagi, aku hanya bisa berdiri terpatung, badanku gemetar bahkan kakiku sangat sulit untuk digerakkan  untuk melangkah  satu langkah saja sulit.

"Baiklah" aku hanya menundukkan wajahku, air mataku tak terbendung lagi hingga akhirnya dia terjatuh. Aku membalikkan tubuhku dan meninggalkan jin pergi, namun seketika langkahku terhenti karena tanganku ditahan olehnya.

"Jeongmal mianhae" ucapnya pelan ditelingaku.

Suasana sungguh terasa mencekam, aku hanya terdiam dan tidak bisa mengatakan apapun lagi, namun ditengah tengah suasana ini taehyung melihatku dan jin sedang berdua.

"Yakh hyung sedang apa kau ?" Tanya taehyung yang berlari menuju kearah kami.

Aku menghela air mataku dengan cepat agar taehyung tidak melihatnya.

"Tae ? Sudah berapa lama kau disini ?" Tanya jin kembali.

"Aku sedang bertanya tapi kenapa kau malah balik bertanya hyung ?"

"Aku…aku..?"

"Kau apa hyung ?"

"Tae aku sangat lelah, aku mau pulang saja" sambungku mengalihkan segalanya.

"Kau menangis lyn ?" Tanya taehyung yang melihat mataku sedikit sembab.

"Aniya, kau mau ikut pulang atau aku akan pulang sendiri ?"

"Ada apa ini ? Kenapa kau menangis ?"

"Aku tidak menangis tae, ayo kita pulang aku rindu sama kimsya"

Aku menarik paksa tangan taehyung dan kamipun meninggalkan dorm. Setelah beberapa menit kemudian.

--SKIP--

Setelah tiba dirumah aku langsung berlari kekamar tanpa menghiraukan taehyung.

"Lyn.. aku mau bicara jangan pergi dulu" teriak taehyung memanggilku, namun aku tidak menghentikan langkahku sama sekali.

"Lyn apa yang terjadi ? Kenapa kau menangis ?"
Tanya taehyung dari balik pintu.

"Aku tidak menangis, aku hanya lelah tae. Pergilah dari sana"

"Aku tidak mau, ceritalah. Apa jin hyung mengatakan sesuatu yang menyakitkanmu ?"

"Tidak. Aku hanya lelah. Aku tidak menangis tae, pergilah"

"Aku tidak mau lyn, aku akan berdiri disini sampai kau mau keluar dan cerita padaku"

"Terserah kau saja. Aku mau tidur, tunggu saja sampai aku bangun"

"Tapi lyn…"

Aku tidak mementingkannya lagi, aku membaringkan tubuhku diranjang dan menarik selimutku. Hingga beberapa menit aku tidak mendengar suara taehyung lagi. Aku berprasangka kalau dia sudah pergi dari situ.
Namun ketika aku hendak melangkah keluar suaranya terdengar kembali.

"Lyn…?"

"Lyn..lyn..lyn..lyn..little star, how a wonder what you are"

"Lyn..apa aku harus bernyayi tomato ?"

"Lyn keluarlah atau aku akan masuk ?"

"Lyn kau tidak memakai baju seksi kan ? Aku masuk sekarang kalau kau tidak keluar juga ?"

"Lyn apa kau mendengarku ?"

"Lyn apa kau punya telinga ?"

"Lynnnn………" teriak taehyung akhirnya karena dia tidak mendapat satu jawabanpun dariku.
Aku yang mendengarnya dari dalam merasa antara ingin marah dan tertawa. Disatu sisi itu terasa lucu tapi disisi lain itu sangat menganggu pendengaran.
Aku pun membuka pintu dan langsung mendapatinya yang sedang berdiri didepan pintu kamarku.

"Tae apa aku tidak bisa beristirahat sebentar saja ?" Tanyaku dengan nada sedikit memelas.

"Lyn..akhirnya kau keluar juga" ucap taehyung tersenyum manis.

"Omo omo, apa ini ? Senyumannya manis sekali" batinku melihat senyuman taehyung.

"Lyn, aku lapar ayo kita makan"

"Makan saja sendiri, kenapa harus denganku ?"

"Lyn aku ingin makan denganmu kali ini"

"Apa kau sedang sakit tae ? Kita kan selalu makan bersama"

"Akhh, sudahlah. Ayo kita makan"

"Tunggu dulu, aku harus masak tae"

"Aish lama, aku sudah lapar lyn"

"Lalu ? Aku harus masak dulu baru kita bisa makan"

"Kita makan diluar aja lyn ?"

"Apa ? Makan diluar ?"

"Ne, seperti yang difilm film itu. Dinner lyn"

Aku menaikkan alisku dan menatap bingung kearah taehyung, ada apa ini ? Ini pertama kalinya dia mengajakku seperti ini. Akh sudahlah jangan terlalu percaya diri, mungkin karena taehyung sudah sangat lapar dan dia tidak tahan lagi menungguku untuk memasak makanan

"Baiklah, kajja"

Aku mengambil pakaian hangatku dan pakaian hangat taehyung yang tergantung digantungan pakaian. Aku mengenakan punyaku dan memberikan taehyung miliknya.

"Kau siap lyn ? Kita berangkat"

"Aigoo jinjja" aku tersenyum melihatnya.

Entah mengapa, ini terasa aneh,disaat taehyung tersenyum manis padaku, aku merasa tenang dalam jiwaku, jika ia mendekatkan dirinya padaku jantungku terasa berdebar dan ketika aku tidak mendengar suaranya dunia terasa sepi, ketika dia pergi meninggalkanku saat makan sendiri dirumah aku merasa tersakiti, entah apa ini. Aku tau ini salah, aku menyangkalnya. Aku menyadarinya bahwa apa yang dikatakan jin oppa itu adalah benar, maafkan aku atas ini, aku juga sangat sadar aku tidak pantas untuknnya, aku hanyalah seseorang yang menambah beban hidupnya. Maafkan aku jin oppa atas perasaan yang kau katakan tentangnya, aku memiliki itu. Maafkan aku karena aku sudah berani menaruh rasa itu padanya, maafkan aku tae karena aku telah berani jatuh cinta padamu. Aku berjanji aku akan pergi dan tidak akan menambah beban mu lagi.

Oh My BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang