Keesokan harinya...
***
Pagi ini seperti hanya milikku saja, rasa bahagia menyelimuti hati, bagaimana tidak, sebentar lagi aku akan menemui orangtua wanita idamanku, semoga Allah melancarkan segalanya..
Aku bersiap-siap memakai baju kokoh dan celana diatas mata kaki seperti biasanya, namum terlihat tetap rapi...
Tepatnya pukul 09.00 WIB, aku berangkat bersama Asyila dengan membawa sepeda motor masing-masing karena kami bukanlah mahram
"sudah siap ustadz?" tanya Asyila yang kini berada didepan rumahnya
"alhamdulillah sudah syil" jawabku
"mau kemana nak?" tanya ibu Asyila padanya
"ini bu, syila mau bantuin ustadz Imran menemukan cintanya, heheheh" ucap Asyila menggodaku
Ibu Asyila memang tidak terkejut karena sudah diberitahu oleh bundaku tentang semuanya...
"oalah, mau kemana memang?" tanya ibunya lagi
"ini bu, ke desa seberang bu, rumah gadisnya disana" ujar Asyila
"oh, semoga lancar ya nak Imran" kata ibu padaku
"Aamiin, doakan ya bu" ucapku dengan tersenyum
"yasudah bu, syila pamit dulu sama ustadz Imran ya, Assalamualaikum" sahut Asyila sambil mencium tangan ibunya
"waalaikumsalam" jawab salam ibu
***
Kurang lebih 20 menit sudah sampai diperkampungan rumahnya Ameera..
Di depan gapura kami berhenti sejenak, bertanya pada seorang perempuan yang kelihatan sudah berumur
"bu maaf, ibu tau rumahnya Ameera yang kuliahnya di Jogja?" tanya Asyila pada orang itu
"Ameera siapa ya nak?" tanya orang itu lagi
"Ameera siapa ustadz namanya?" tanya Asyila padaku
"oh itu bu, Ameera Shanum Azzahra" jawab ustadz Imran
"oh Mira nak? Itu rumahnya tinggal lurus saja, rumahnya dekat sawah nomor 3 dari timur sebelah kanan jalan" jelas orang itu menunjukkan jalan rumah Ameera
"oh gitu bu, terimakasih ya buu" ucap Asyila pada orang itu
"iya nak sama-sama" jawab orang itu dengan tersenyum ramah
Kami pun melanjutkan perjalanan sesuai arahan ibu tadi... Tidak lebih dari 3 menit kami sampai di depan alamat Ameera...
"emm maaf bu, boleh tanya, rumahnya Ameera yang mana ya?" tanyaku pada ibu-ibu yang sedang menyapu halaman
"oh Mira nak? Itu rumahnya" jawab ibu itu sambil menunjukkan rumahnya tepat didepan kami berdiri
"iya terimakasih bu" ujarku
"iya sama-sama nak" jawab ibu itu
"Syil, itu rumahnya" ucapku pada Asyila
"iya ustadz, yaudah kan sudah ketemu, syila pulang saja ya?" tanya Asyila padaku
"pulang? Kenapa syil? Ikut masuk saja ndak apa" tanyaku balik
"ah ndak ustadz, Asyila pulang saja, kan sudah bukan urusan syila" ujar Asyila
Dia bukan ingin pulang, tapi aku tahu, hatinya pasti sakit melihatku akan meminang wanita lain...
"syil, maafkan aku ya" kataku merasa bersalah
"iya ustadz tak apa, semoga kalian berjodoh, aamiin" ucap Asyila
"aamiin, kamu beneran mau pulang?" tanyaku kembali
"iya ustadz, ku rasa ustadz pun tahu alasanku pulang, jadi biarkanlah" tutur Asyila sambil menyembunyikan rasa sakit hatinya dengan senyuman
Aku terdiam sebentar...
"baiklah syil, sekali lagi aku minta maaf, dan terimakasih ya kamu sudah mengantarku sampai rumahnya" ucapku
"iya ustadz" jawab Asyila
"oh ya hati-hati di jalan yaa" sahutku
Asyila hanya tersenyum dengan menunduk berlalu pergi dengan sepeda motornya
Langkah demi langkah ku ayunkan ke depan rumah itu..
Hati seolah tak percaya sudah semakin dekat saja hubunganku dengan Ameera...
Semoga saja semuanya berjalan dengan lancar, aku harus siap dengan semua kenyataan yang akan terjadi nanti...
Ku tata hati ku dengan setatak mungkin, ku hela nafas panjang agar rasa gugupku sedikit berkurang....
"bismillah" ucapku dengan basmalah untuk mengawali semuanya
Ku ketuk pintu rumahnya dengan mengucap salam..
Tok... Tok... Tok...
"Assalamualaikum" ucapku
Tok... Tok... Tok...
"Assalamualaikum" ucap salamku ku ulangi lagi
Tak lama ku lihat ada seseorang berjalan ke arah pintu hendak membukakan pintu untukku..
Rasa deg-deg an semakin membuncah, rasa gugup pun menemani
>>>Bersambung<<<
Assalamualaikum readers akuhh yang baikk hati..
Eh Imran udah nyampe rumahnya Ameera nih.. Next nya gimana yaakk???
Next?? Tunggu yaaakkk.. Jangan lupa vote dan komennya.. Terimakasih... 😅😅
Wassalamualaikum.. 🤗🤗🤗
KAMU SEDANG MEMBACA
Jannah Ku Bersamamu Ustadz (REVISI)
Novela JuvenilHati-hati kalau baca, awas BAPER 😂 Langit pagi yang cerah, mentari kian merasuk dalam cermin dan memantul pada bibir yang membuat ukiran indah dengan lesung manis dipipiku... Aroma udara Jogja yang khas kian masuk dalam kalbu "Assalamualaikum Yog...