- pelangi -

188 13 0
                                    

—Chanyeol's POV.

.

.

Setiap akhir pekan aku selalu melihatnya di sana. Duduk di samping kaca kedai sambil membaca bukunya. Diam-diam aku mulai menghitung usai menyamankan dudukku.

Satu...
Dua...
Tiga...

Nah, benar kan?
Kini ia mulai menyelipkan rambutnya ke belakang telinga kirinya?

Entah sejak kapan aku mulai memerhatikannya.
Yang aku ingat, sekitar satu bulan setengah lalu, saat aku hendak mengambil pulpenku yang terjatuh, aku tidak sengaja melihat sepasang kaki jenjang yang menawan.

Waw waw, jangan hakimi aku!
Kau pikir siapa yang akan berpikiran aneh-aneh saat melihat kaki indah itu?
Tentu saja bukan aku!
Sungguh!

Awalnya hanya begitu.
Iya, hanya begitu.
Hanya tidak sengaja melihat kaki jenjang yang indah,
Dilanjut dengan memeriksa wajah sang pemilik kaki indah hingga berujung memerhatikan beberapa hal tentang gadis cantik itu.

Aku memang tidak terlalu tahu banyak hal tentang dia.
Aku hanya tahu jika ia memiliki kaki yang indah, paras yang cantik, gerak-gerik yang indah, suka membaca buku, suka memadukan warna pakaian dan selalu terlihat di kedai kopi setiap hari sabtu sore.

Bagaimana aku tahu jika ia selalu berada di kedai ini setiap sabtu sore?
Tentu saja aku datang ke kedai di hari minggu dan di hari senin setelah tertarik padanya.
Tebak apa yang kudapatkan?
Ia tidak ada di kedua hari itu.

Itu artinya,
Ia tidak datang di akhir pekan selain hari sabtu,
Juga tidak datang di hari kerja.
Begitu kan?
Ya, aku menganggapnya sih begitu.

Di antara beberapa hal yang aku tahu tentang dia,
Aku paling suka cara ia memadukan warna pakaiannya.
Tidak terlalu mencolok dan tidak terlalu monoton di saat yang bersamaan.
Maka dari itu aku menyebutnya pelangi.
Iya, anggun, memiliki banyak warna dan juga menenangkan.

Nah, kan.
Lihat itu!
Ia mulai menggulung lengan sweaternya dan mengaduk kopi pesanannya.
Terlihat bercahaya, 'kan?
Sangat bercahaya, di mataku.

Setelah cukup puas memerhatikannya, aku akan mulai memakai earphone-ku dan mendengarkan alunan musik sambil memejamkan mataku. Biasanya musik klasik selalu menjadi andalanku di sore sabtu. Tapi, kali ini lagu yang aku dengarkan adalah lagu 'Jamrud - Pelangi di Matamu'. Ah, semakin mengingatkanku pada pelangiku, 'kan?

Terkadang aku sering tak sadar mulai tersenyum-senyum kecil ketika memikirkan pelangi. Bagiku dia bukan sembarang pelangi, apalagi milik bersama. Dia milikku, seharusnya.

Terkadang juga aku selalu ingin bertegur sapa dengannya. Atau, jika bisa, aku ingin mengatakan sesuatu kepadanya. Kira-kira begini, 'Jika bagi sebagian orang pelangi adalah biasan cahaya, maka bagiku pelangi adalah bias indah kisahmu dan kisahku yang akan terkisah, semoga saja.'

.

.

GLOW -ChanRoseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang