Seorang lelaki tampan sedang termenung memandangi sebuah foto di balkon kamarnya. Ia begitu sibuk dengan selembar foto tersebut. Foto yang melihatkan seorang gadis sedang tertawa lepas tanpa beban. Kebahagiaan terlihat jelas dalam foto tersebut, membuat pria ini ikut menyunggingkan senyum dibibirnya. Dengan gerakan cepat, Albian langsung membawa foto itu kedalam dekapan hangatnya. Ia pejamkan rapat-rapat matanya membayangkan seolah-olah ia memeluk seseorang yang ada dalam foto itu.
Ia begitu meresapi dekapan kosongnya. Dekapan tanpa ada seseorang didalamnya. Air matanya jatuh tanpa dikomando membasahi lengannya sendiri. Semburat rindu terlihat diwajahnya yang tampan. Ia begitu menyesal mengingat kisah cintanya yang begitu rumit. Dirinya begitu egois sehingga membuat banyak orang marah, menangis, kecewa, dan terluka. Namun semua itu terjadi tanpa bisa dicegah.
Ia tak pernah peduli terhadap orang lain, yang ia tahu hanya ia harus mendapatkan apa yang ia inginkan. Egois? Bahkan sangat egois. Dan sekarang ia sudah merasakan akibat keegoisannya sendiri. Hatinya bagaikan sebuah gembok yang tentu kalian tahu pasangannya adalah kunci. Saat gembok itu tertutup siapa yang bisa membukanya? Tentulah kunci yang bisa membukanya, tapi bagaimana jika kunci tersebut hancur? Siapa yang dapat membuka gembok itu selain kunci? Walaupun ada banyak kunci namun tidak ada yang dapat membukanya. Mereka memiliki pasangan sendiri.
Seperti itulah dirinya, ia selalu menutup hatinya untuk seorang gadis yang dulunya ia anggap sebagai biang masalah di kedidupannya. Ia tetap setia mencintai orang yang telah tiada. Namun ada gadis lain yang senantiasa mencintainya dengan tulus, tetapi malah ia siakan. Ia tak pernah sadar hanya gadis itulah yang mampu membuka hatinya. Albian dengan kejam menghancurkan gadis itu. Gadis yang rela melakukan 'apapun' untuk pria itu, Lihatlah sekarang? Apa yang ia dapatkan dari kekejamannya sendiri, 1 kata yaitu menyesal. Seperti cinta satu kata tetapi memiliki banyak makna namun bedanya cinta memiliki banyak rasa entah itu bahagia sedih, dan banyak lagi. Tapi jika menyesal ia hanya punya satu rasa yaitu menyesal.
Kembali ia menatap foto itu. Air mata terus mengalir membasahi pipinya. Pepatah mengatakan jika seorang lelaki tidak boleh menangis, tetapi nyatanya pepatah tersebut tidak berlaku bagi seorang Albian Zeus Arkazio.
Sudah dua tahun lamanya kau meninggalkanku. Tapi aku belum bisa untuk menuruti keinginanmu. Aku tak mampu melupakanmu, ini karma bagiku. Air mata yang selalu menetes dari pelupuk mataku inilah buktinya. Aku tak butuh jantungmu yang berdetak di tubuhku, yang ku butuhkan saat ini adalah kamu. Aku rela sekarat sekarang asalkan kamu ada disini. Kenapa kamu merelakan jantungmu hanya untuk aku? Lelaki yang tak tahu diri ini. Maafkan aku.
Sesaat kemudian ia pun memasukan foto tersebut kedalam saku celananya. Tangannya beralih menghapus air mata dipipinya. Ia memandang langit dengan senyuman.
" Hey Keyfazea? Bagamana kabarmu? kau selalu baik bukan? Pasti iya, karna disana tak akan mungkin ada orang jahat sepertiku. Tapi tahukah kamu? Sekarang orang jahat ini merindukanmu? Tidak hanya sekarang bahkan nanti dan selamanya. " bibirnya terbuka mengeluarkan suara yang begitu lirih.
Tubuhnya mendadak lelah. Ia membalikan badannya danberjalan terseok kedalam kamar. Direbahkan tubuhnya diatas kasur, pandangannya kosongmenatap langit kamarnya. Perlahan namun pasti matanya puntertutup dan jiwanya pergi ke alam mimpi
----------------------------------------------------------------------
Alloooooooooooo
Apa kabar semwahhhhh ? wkwkwk
aing back nih tapi dengan cerita baru wkwk, yang lama masih bakal tetep dilanjut kok tapi gatau kapan wkwk.
Eitsssss jangan kabur dulu.... pencet dong tanda bintangnyaaa sekali sentuh aja kok :v
See you in the next part guyssss...
YOU ARE READING
Why I (Don't) Love You
RomanceBernafas pun sekarang aku sulit. Seakan bernafas diruangan penuh asap. Ini sesak!! - Albian Zeus Arkazio Tak apa biar aku saja yang merasakan cinta ini. Jangan pikirkan aku. - Anaztasya Keyfazea Senia Seygar Let's go to read my new story