Prolog

7.7K 188 3
                                    



Wanita itu bersimpuh di samping gundukan tanah merah, tidak ada lagi air mata hanya ada helaan nafas dan lirihan doa yang terdengar dari bibirnya.

Sudah hampir dua jam ia berdiam diri disini. Menceritakan banyak hal pada seseorang yang tidak akan pernah membalas ucapannya.
Hanya ada semilir angin yang berhembus menerbangkan Khimar yang ia kenakan, membuat seseorang di ujung sana menggerutu karena ucapannya tidak di gubris sama sekali oleh wanita itu.

"Kak.. Sudah dua jam loh, ayo pulang nanti aku yang kena omel." ujar seseorang yang kini sudah mendekat ke arahnya.

Wanita itu hanya terkekeh seraya berdiri menyambut uluran tangan seseorang yang kini sudah menampilkan raut masamnya.
Ia paham mereka harus segera pulang jika tidak, maka akan ada bayi besar yang merajuk setibanya mereka di rumah nanti.

***

Assalamualaikum..
Halo semuanya.. Ini cerita pertama saya, mohon maaf jika ada salah-salah kata boleh kasih saran dan kritikannya yaa..
Tapi, jangan ada bully di antara kitaoke guys..

Mendadak AkadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang