Sesuatu yang amat kubenci adalah kekerasan. Kekerasan pada seorang entah siapa pun dia
~ Syifa
Esok hari adalah hari di mana seluruh calon siswa siswi baru melaksanakan MATSAMA. Syifa dan Anggra sibuk mempersiapkan pembekalan untuk besok. Mereka tak mau ada salah untuk besok karena masih hari pertama. “Anggra, kamu menginap di sini saja ya selama MATSAMA dimulai."“Tapi aku belum izin ke Ibu dan Ayah, Fa."
“Nanti deh aku yang minta izin ke Tante Ais. Ya, ya, menginap di rumahku ya Nggra?” Syifa terus saja membujuk Anggra. Anggra yang melihat itu tak tega dan akhirnya dirinya bersedia menginap di rumah Syifa.
Malam pun tiba. Tapi Syifa dan Anggra belum pulang juga membuat Fitri cemas. Pasalnya Syifa dan Anggra izin untuk membeli perlengkapan untuk besok. Tapi sampai saat ini belum pulang juga. Fitri terus mondar-mandir di ruang tamu.
“Umi kenapa kok mondar-mandir gitu?” tanya Rio saat melihat Fitri di ruang tamu dengan raut wajah khawatir.
“Syifa dan Anggra kok belum pulang sampai sekarang. Katanya tadi mau beli perlengkapan untuk besok. Kalian enggak menyuruh bawa yang aneh-aneh kan?”
“Enggak Mi. Kita enggak menyuruh yang aneh-aneh kok, bentar aku coba telepon dulu,” sahut Fajar yang baru turun tangga.
“Iya Umi, betul apa kata Fajar. Mana mungkin kita menyuruh bawa yang aneh-aneh."
“Ya kan bisa saja. Kalian kan OSIS di sekolah,” timpal Azzam dari arah kamar mandi.
Rio dan Fajar yang mendengar memutar bola matanya malas. “Enggak Bi."
Fajar segera mengutak-atik ponselnya, mencari nomor Syifa untuk meneleponnya. Belum sempat menelepon, Syifa dan Anggra sudah datang. Membuat semuanya merasa lega.
“Kalian ke mana saja sih sampai jam segini baru pulang?”
“Maaf Umi, tadi sepedaku bannya bocor, jadi harus ditambal dulu."
“Ya sudah enggak apa yang penting kalian sudah ada di rumah sekarang,” jelas Azzam.
“Wih ... pada beli camilan ya, enak tuh. Mana buat Kakak?”
“Enak aja, nggak ada. Ini buat aku dan Anggra besok. Pasti kan besok bakal dijemur setengah hari. Ayo Anggra ke kamar.” Syifa menarik tangan Anggra ke kamarnya. Sedangkan Rio hanya mendengus kesal pada adik sepupunya itu.
“Muka enggak usah ditekuk juga kali, Ri. Jelek tauk Hahaha ...,” ejek Fajar meninggalkan Rio.
“Dasar, awas kamu!”
Fitri dan Azzam yang melihat itu hanya senyum tipis. Mereka sangat beruntung dengan kehadiran mereka bertiga.
***
Seluruh siswa siswi baru kini telah datang ke sekolah. Padahal masih jam 6 tapi sudah berkumpul semua. Memang jika saat MATSAMA harus datang tepat pada waktunya. Jika enggak, siap-siap akan dihukum. Syifa dan Anggra juga sudah datang lebih awal. Beruntung mereka tak dapat hukuman.
“Fa, antar aku ke kamar mandi dong, mumpung belum masuk."
“Yuk."
KAMU SEDANG MEMBACA
Assalamualaikum, Zauji (Terbit) ✅
RomantikSUDAH TERBIT #Part masih lengkap Cinta memanglah indah, apalagi jika datangnya atas kehendak-Nya, pasti akan jauh lebih indah "Uhubbuki Fillah, Zaujati," ucap Alfin di sela pelukannya dengan Syifa, lantas mencium ubun-ubunnya. "Ahabballadzi ahbab...