chapter 1

465 9 2
                                    

" Carilah pekerjaan! kau tidak bisa mengandalkanku saja karena aku sudah cukup tua untuk membiayai kuliahmu! sekolah adikmu, kebutuhan keluarga! jangan sesekali kau bergantung padaku. Carilah pekerjaan profesi apapun yang bisa menghasilkan banyak uang. Bahkan kau juga bisa menjadi pekerja seks komersial (psk) jika kau mau! aku capek hidup miskin. Sendirian aku berjuang menghidupi kalian semua. Tapi mana balasanya? kalian hanyha merepotkanku saja. Kau, leandra! kau ini sudah berumur 20 tahun jadi kau seharusnya bisa membantuku mencari nafkah jangan enak-enakan menghambur-hamburkan uang." Tegur ayah membuat hatiku terpukul. Sejenak berfikir, ada benarnya juga apa yang dikatakan ayah. Tetapi? aku saja tidak memiliki keahlian apapun. Bagaimana caranya aku bisa melamar pekerjaan? Kuliah saja aku sering bolos bagaimana bisa aku dsuruh bekerja?

Disaamping itu, aku juga bersyukur sampai detik ini aku bisa kuliah di London University berkat beasiswaku 1 tahun.

Bahkan aku sederajat dengan teman teman ku yang lain yang mempunyai keluarga yang berada daripada aku. Ayahku saja hanyalah seorang pelayan restoran yang tidak jauh dari rumahku, tentu saja penghasilanya minim. hanya bisa untuk makan setiap harinya, tidak untuk biaya sekolah aku dan adikku. Uang sekolah adikku saja saudaraku yang menanggung karena ayahku yang sudah tidak mampu membiayainya lagi.

Ibuku? ibuku sudah meninggal 7 tahun yang lalu karena penyakit jantung yang ia derita sejak lama. Makadari itu, ayahku menyuruhku bekerja agar ayahku bisa meringankan beban nya.

walaupun aku sering sekali di caci-maki oleh ayahku sendiri tetapi apa boleh buat? ia lah yang berperan penting dalam hidupku saat ini. bahkan ia berkata kasar seperti tadipun sudah tak aneh lagi bagiku.

Memikirkan apa yang harus aku lakukan saat ini. Aku merepotkan ayahku bahkan ayah tak segan-segan menyuruhku untuk menjadi pekerja seks komersial (psk) . aku memikirkan nya berkali kali, apakah aku harus menuruti kemauannya atau aku barus mencari pekerjaan lain? tetapi bagaimana mungkin aku menuruti ayahku? aku saja sangat sensitif terhadap lakilaki. dan jika aku mencari pekerjaan lain, apakah aku bisa diterima? aku tidak mempunyai keahlian apapun.

Ini bukan soal aku harus bekerja diusia yang terbilang tidak pantas untuk bekerja. Yang menjadi permasalahan adalah ayahku sendiri yang menyuruh aku bekerja menjdi pekerja seks komersial agar bisa mendapatkan upah yang berlipat ketimbang gaji ayah dalam satutahun.

Dan satulagi, aku hanyalah gadis biasa yang masih perawan dengan postur tubuh yang tebilang jelek dan hanya berumur 20 tahun tidak mempunyai bakat seks atau apapun bahkan ciuman saja aku tidak pernah?

**

Kulangkahkan kakiku kelantai. Dingin?tentu saja. Cuaca di London kali ini sedang tidak bersahabat. Mengapa? lihat saja. air hujan serta kilatan petir yang sesekali melewati kamar mungilku.

Gemericik air terdengar mengisi kekosonganku.

Udara dingin yang sedaritadi menyelimutiku membuatku ingin kembali tertidur dengan dingin nya pagi ini seakan akan menghadangku untuk tidak melakukan aktifitasku.

Namun, aku teringat sesuatu. Sesuatu akan perkataan ayah kemarin yang menyuruhku melamar pekerjaan di club malam sebagai pekerja seks.

deg!

seakan batinku berontak.

Aku seorang Leandra Reiner McCalister yang jarang bergaul, bodoh? tidak terlalu. Dan yang selalu memberontak jika ada lakilaki yang kurang ajar padaku. Dan sekarang? aku akan menjadi apa yang aku benci sejak lama, psk.

20.00

" Oh, ada apa Ms.Reiner?"  ujar seseorang berambut pirang tebal setebal make up yang ia pakai hingga tampak sekali seperti profesinya menjadi jalang

" Ya" sedikit ucapku. Memperhatikan satu jalang didepanku yang berpenampilan glamor layaknya tante-tante yang menurutku ini menjijikan sekaligus berlebihan. Ia mengenakan dress hitam ketat diatas lutut dengan model baju yang tepat dibagian dadanya terlihay jelas. Whoa, menarik.

" Mengapa kamu melihatku seperti itu?" Tanya jalang di depanku. Entah apa yang harus aku jawab, kalau saja aku seorang pemberani aku akan mengatakan bahwa ia layaknya seperti jalang yang menjijikkan sekaligus berlebihan.

" hey  i know, kamu pasti berfikiran bahwa saya berpenampilan sepetti jalang?" Deg! jawabnya lagi seakan ia tahu apa yang tadi aku pikirkan

" hmm no. kamu siapa?" tanyaku sedikit gemetar. Jujur saja, aku baru pertama kali ke club malam seperti ini yang banyak terlihat jalang dan pria berhidung belang.

" Ohkai. Perkenalkan nama saya Jessica and u can call me jess . Aku akan menjadi teman barumu disini." Wtf? teman baru? apa yang ia bicarakan? ngelantur.

Aku baru beberapa menit disini dan ia berkata bahwa ia akan menjadi teman baruku? aku? berteman dengan seorang jalang murahan ini? NO BIG NO.

" Biar kuperjelas, kau anak Mr.Sam reiner bukan? ayahmu 2 hari yang lalu kemari. Ia mendaftarkanmu kerja disini seperti aku. Aku tidak habis pikir bagaimana bisa ayahmu tahu tempat ini hahaha bahkan  anaknya sendiri yang ia suruh menjadi jalang " Ia melebarkan senyuman dibibir merah olesan lipsticknya itu  seakan-akan ia memberi tatapan bahwa ayahku adalah ayah yang buruk. bagaimana tidak? aku juga berfikiran sama seperti jalang itu, bahkan aku tidak menyangka kalau ayahku akan mendaftarkan ku ditempat pekerjaan bejad  macam ini.

tbc....

maaf ya baru segini maaf kalo banyak typo hehe btw ini untuk 17+ ya tapi kalau mau baca gapapa tapi kalo gamau baca juga gapapa, janganlupa vote dan comments ya!<3

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 11, 2014 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Let me inTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang