"Dia sangat jahat dan kejam"🌾🌾🌾🌾🌾
Mata Natalia tampak sedingin dan sekeras es.
"Aku tidak tahu kau keluar, Ivan," ia berkata pelan.
Antonio melangkah maju. "Dia bersama ku, Mrs. Natalia."
"Tentu saja," tukas Natalia. "Well, terimakasih telah mengantarnya pulang, Antonio. Aku akan menjaganya sekarang."
Sebelum Antonio mengatakan apapun, Ivan buru-buru masuk. Ia berbalik tepat ketika Natalia menutup pintu. Mengurung Ivan didalam, menghalangi Antonio masuk. Ivan menelan salivannya susah payah, menunggu konfrontasi majikannya itu. Tapi Natalia hanya menatap lama sekali, kemudian ia menunjuk tangga. Ivan tidak berani mengatakan apa-apa, bersyukur mendapat kesempatan untuk pergi. Ia lari menaiki tangga menuju kamarnya.
¶~¶~¶
Ivan bangun dengan terkejut, ada orang di balik pintu kamarnya. Kenop pintu berputar, pintu berderit terbuka. Ivan menatap kegelapan, Anna berdiri di ambang pintu, jantung Ivan kembali tenang. Anna menoleh gugup kebelakang, seolah-olah ingin memastikan tidak ada siapa-siapa. Kemudian ia buru-buru masuk dan menutup pintu.
"Ada yang tidak beres?" Ivan bertanya.
Anna meletakkan jarinya di bibir dan menggeleng. Di keluarkannya secarik kertas yang sudah lecek dan hangus dari saku gaunnya dan memberikannya ke pada Ivan.
"Ambil ini," Anna berbisik. "Aku menemukannya di timbunan abu di belakang rumah. Jangan memberitahu siapa pun aku telah memberikannya padamu. Berjanjilah!"
"Aku berjanji!" ujar Ivan. "Tapi...."
Anna berbalik dan berlari meninggalkan kamar Ivan. Ivan menatapanya sebentar, kemudian ia menutup pintu lalu melicinkan kertas yang lecek itu. Napasnya seperti tersangkut, ini tulisan ibu angkatnya! Ivan tersadar seseorang telah mencoba membakar surat dari ibu angkatnya itu. Kertas itu bergetar saat tangannya mulai gemetaran. Bukan karena takut, tapi karena marah. Siapa yang melakukan ini?
Natalia, tentu saja. Natalia tidak ingin Ivan berhubungan kembali dengan orang tua angkatnya. Dia ingin menguasai Ivan sepenuhnya. Apalagi sekarang, setelah Natalia curiga Ivan mengetahui yang sebenarnya tentang Natalia. Seberapa banyakkah yang di ketahui Natalia? Apakah kartu-kartu itu memberitahu Natalia bahwa Ivan telah berbalik melawan Natalia?
'Yang bisa aku lakukan hanyalah berhati-hati dan mencoba bersikap seperti biasanya,' pikir Ivan.
Ivan menyalakan lampu dan mendekatkan kertas itu kearah lampu. "Kepulihan ayahmu lambat, tapi stabil." Ibu angkatnya menulis surat. Beberapa paragraf telah hangus untuk bisa di baca. Ivan mengerang frustasi.
"Ayahmu takkan bisa meninggalkan Cannes untuk sementara waktu."
Di peluknya surat itu di dadanya, perasaan puas dan senang melandanya. 'Mereka di Cannes! Antonio pasti bisa menemukan mereka sekarang. Aku akan menulis surat pada mereka, dan meminta mereka untuk menyuruh Natalia mengirimku pulang.'
Ivan menemukan secarik kertas, pena, dan tinta. Ia duduk dimeja dan menulis suratnya. Setelah selesai, ia merekatkannya dan menuliskan nama kedua orang tua angkatnya dan Cannes, Prancis di sebelah luarnya. Sekarang ia hanya perlu mengantarkan surat itu ke Antonio. Disibakkannya sedikit tirai dikamarnya dan memandang ke arah mansion Marquez. Seberkas sinar nampak di sebuah jendela di tingkat atas. Bagus, ia bisa menyelinap keluar dan kembali sebelum Natalia menyadarinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL]-THE MANSION VANHOLTEN (End)
Mystery / ThrillerIvan Sastra Wiguna adalah mahasiswa fakultas Ekonomi yang terjebak dalam situasi yang sulit. Sejak dia pindah ke Paris pasca meninggalnya kedua orang tuanya. Kehidupannya hancur, kondisi Ekonomi yang semakin sulit membuatnya rela melakukan pekerjaan...