14.^Cemburu^

226 29 0
                                    

Waktu istirahat diwarnai dengan gelak tawa siswa siswi kelas 12 ips 8 melihat Rendy yang merintih keras karna ulahnya meja yang sudah reot kini patah membuat Rendy terjatuh jungkir balik ke lantai.

"Eh tolongin eh!!"teriak Brylian mencairkan suasana yang nampak ramai.

Anak komunitas sopsetan pun menghampiri Rendy yang nampak tergeletak dilantai.

"Rendy!!"histeris Melda melihat pelipis Rendy yang sedikit robek disertai pipinya yang lebam.

"Ren lu gapapa?"tanya Brylian

Rendy merintih,ia mencoba bangun"gapapa!"

"Lagian nakal bangat,ngapain lagi loncat loncat diatas meja,masih untung ga patah tulang!"omel Melda ia terlihat sangat khawatir

"Bentar!"Melda merogoh sakunya mengambil plaster berwana cokelat lalu menempelkan di pelipis Rendy, membuat Amanar yang melihat nya cemburu dan pergi

Rendy tersenyum kecil,"cie khawatir,abang gapapa ko neng!"

"Ya jelas lah kalo lu kenapa napa tar kita juga yang repot!"gugup Melda

"Ah masa?repot gimana?"ucap Zico meledek Melda

"Yyya repot,iiini meja juga patah tar kalo sekelas dapet hukuman gimana?"jawab Melda masih mencoba membela dirinya

"Baru tau murid dihukum karna matahin meja eee,"goda Firly disertai kekehan kerasnya

"Ttttau ah!!"ucap Melda pergi.

"Mel,"teriak Rendy menahan langkah kaki Melda

"Apa?"

"Makasih"ucap Rendy tersenyum

Melda mengangguk.

Ekhem..ekhemm

Desir anggota sopsetan bersautan melihat aksi dua insan yang cukup membuat orang baper layaknya Nathan sama Salma eee.

^^

Amanar berdecak kesal.

"Ternyata ini rasanya cemburu,seumur umur baru kali ini gue ngerasa cemburu,udah gitu cemburu sama sahabat sendiri lagi,menyakitkan!"gumam Amanar melihat perlakuan Melda terhadap Rendy tadi.

"Woy sendirian bae!"sapa Juna menepuk bahu Amanar lalu duduk disampingnya

"Hem,"

"Lu galau?Najwa nyariin!"

"Kenapa?"

"Ga tau,katanya tar pulang mau nebeng!"

"Bilang ga bisa gitu!"

"Oh iya lupa,kan sekarang mah pulangnya bareng Mangga yak!"

"Bisa ga si jangan sebut nama dia!"

"Wah wah kenapa nih berantem?"

"Engga!"

"Kayaknya dugaan gue bener nih,lu udah mulai suka kan sama dia?"
selidik Juna

Amanar membulatkan matanya,
mencoba menetralkan ekspersinya,
"sssiapa bilang?"

"Gue kan yang bilang tadi!"

"Engga!"

"Jangan bohong ky!"

"Terserah!"Amanar berdiri berjalan menaiki tangga menuju ke kelasnya.

^^

Pulang sekolah Melda memilih untuk mengobati pipi lebam Rendy di UKS Amanar juga berada diantara keduanya.

Dengan caraku           (Amanar Abdillah) SELESAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang