Sudah seminggu sejak kejadian dikoridor. Hari dimana Eliza yang menampar Genza. Terlebih Eliza yang menyerah diatas segalanya.
Dan sudah seminggu pula mereka tidak berhubungan. Baik disekolah maupun media sosial.
Tanpa pacaran tanpa kata putus. Tetapi mereka putus seputus putusnya.
Eliza masih menyembunyikan kejadian ini dari Bisma. Pasalnya Bisma pernah berjanji akan membuat perhitungan dengan Genza apabila terjadi sesuatu yang menyakitinya. Walau Eliza tidak yakin Bisma belum mengetahui hal ini.
Apalagi Eliza belum membuat pengakuan terhadap Bundanya tentang bibirnya yang sudah tidak suci. Eliza pusing memikirkan itu.
Dan Bita. Hanya Bita yang tahu tentang kejadian itu. Eliza pun merasa Bita dalam mood yang buruk. Eliza yang berakhir seperti ini, dan Bita yang putus dengan Aji.
Eliza tidak tahu pasti, yang jelas Aji tidak menginginkan keputusan itu. Eliza pun berpikiran saat Aji meminta id Line Bita padanya, Aji adalah sosok yang tegas, baik, peduli, paket lengkap untuk cowok paskib.
Tetapi, Bita bilang Aji adalah cowok pemaksa dan susah dijabarkan.
Eliza menghela nafas, melirik Bita disampingnya yang meremas botol air mineral sambil mengunyah roti. Nyatanya banyak orang didunia ini yang bodoh karena perasaan..
Dan anehnya jika sudah merasa tersakiti, merasa sok paling dirugikan. Padahal tidak pasti selamanya begitu,kan?
Kesunyian berlangsung lama,tidak ada yang bersuara hingga terdengar suara keributan dari arah gudang. Karena posisi mereka yang berada ditaman belakang sekolah memungkinkan untuk mendengar suara suara itu.
Eliza dan Bita pun perlahan mendekat. Bita langsung mendekap mulut Eliza saat mengetahui Bisma dan Genza sedang adu tinju.
Bisma menduduki perut Genza. "Apa maksud lo hah?!" Bisma memukul rahang Genza. "Kenapa lo lakuin itu sama Eliza?!"
Genza terbatuk batuk dan memegangi perutnya. Genza bangkit dan balas menyerang area hidung Bisma hingga mengeluarkan darah.
Genza menyeringai. "Gue suka dia! Gue sayang dia! Dan gue cemburu liat dia jalan sama Kevin dicafe dan besoknya dia berduaan sama lo! Mikir Dude!" jawabnya kembali menyerang Bisma.
"Tapi gak harus sampek nyium, anjing!" balas Bisma cepat. Dan membalas serangan Genza. Tubuh Bisma yang memang lebih berisi daripada Genza pun memudahkannya untuk melakukan adu bogemnya itu.
Eliza sudah banjir air mata ditempatnya. Bisma sangat mengerti dan menjaga dirinya. Bahkan mengeluarkan kata kata umpatan untuk membelanya. Namun ini bukan saatnya untuk menyesal.
Eliza melepaskan bekapan Bita dimulutnya. "Udaahhh! udah" teriak Eliza serak. Namun diantara mereka tidak mendengar teriakan itu.
"Awas Liza!" Bita mengejar Eliza sambil berteriak saat Liza lepas dari jangkauannya. Karena Eliza datang disaat Genza mengarahkan bogemannya.
Bita bergerak cepat hingga tanpa sengaja bogeman itu mengenai lengannya. Bita terjatuh masih dengan memegangi Eliza. Mereka terjatuh dengan Bita yang tersungkur dilantai. Bita dengan luka dibagian lututnya dan bogeman di bahunya yang akan menjadi memar.
Eliza pun langsung bangkit dan mengapus cepat air matanya. "Maaf Bita, Maaf" rintih Eliza lelah karena memang Eliza tidak terluka dan itu berkat Bita. "Berhenti pleasee!" teriaknya lagi.
Bersamaan dengan itu terdengar suara pintu yang ditendang. Kevin dan Aji datang dengan tampilan yang berantakan dan panik.
"Udah ngelukain Eliza lo ngelukain temennya juga? Banci!"
KAMU SEDANG MEMBACA
UnUsually
Teen Fiction[ MASIH DIREVISI YAA, SOALNYA AKU PENGEN NANGIS BACA KARYAKU SENDIRI T_T ] • Genza Abhiasa • Eliza Nasabina "Lo suka gue?" Aku mengangguk. "Iya" "Lo cinta gue?" Aku bergumam. "Belum, mungkin, nggak tahu." "Lo sayang gue?" "Iya" "Lo tahu,kalo lo...