Hanbin
Setelah taehyung dengan ganasnya mukulin gue, gue kehilangan kesadaran dan berakhir di kamar gue sendiri.
Katanya gue di anterin temen gue yoyo. Gak ada yang tau kalo gue tepar gara-gara dihajar taehyung.
Gue buka mata nyoba buat bangun tapi kepala gue berat banget.
Ceklek
Hanbyul datang ke kamar gue bawa obat sama makanan
"Kakak berantem sama siapa?"
"Sama temen" gue bilang sambil senyum
"Kok temenan berantem sih?"
Gue cuman senyum
"Kata mama obat sama makanannya dimakan biar kakak cepet sembuh" terus dia keluar
Badan gue masih berasa remuk
Gue mau ke rumah sakit hari ini, nengok nara.
***
Author
Sesampainya di depan kamar inap nara, hanbin memutuskan untuk menghentikan langkahnya.
Ada taehyung di dalam.
"Aku pulang dulu ya sayang. Nanti aku kesini lagi. I miss you so much. Cepet bangun. I love you."
Hanbin bergegas bersembunyi dari taehyung.
Kini taehyung sudah meninggalkan ruangan itu.
Hanbin membuka pintu secara perlahan.
"Ra, apa kabar? Maaf gue datang dengan penampakan kayak gini." Hanbin meringis sambil tersenyum tipis
"Gue gak tau kalo lo sadar nanti lo bakal benci gue lebih dari kemarin atau lebih lebih lebih membenci gue dari kemarin"
"Gue berusaha buat memperbaiki apa yang seharusnya lo tau"
"Gue boleh jelasin sekarang gak?"
"Mungkin dengan keadaan lo gini, lo bakalan mau dengerin gue tanpa harus gue paksa kayak kemarin"
"Sebenarnya kejadian yang lo liat malam itu bukan seperti yang lo pikirin. Irene minta ketemu gue dan tiba tiba langsung meluk. Gue gak tau apa penyebabnya. Terus dia ngungkapin perasaannya ke gue kalo dia suka sama gue. Oke lo bingung kenapa kita berdua tiba tiba deket. Sebenernya pas masih kelas 10 sebelum kita semua satu kelas gue sempet deket sama irene. Deket banget. Tapi, gue keduluan sama seseorang. Gue juga gak mau maksa perasaan irene waktu itu. Dan saat kelas 12 kemarin gue baru berani berhubungan lagi sama dia. Gue gak ada niat buat balik sama dia. Gak sama sekali. Gue cuman mau minta maaf sama dia karna gak bisa memiliki dia lebih dulu pada saat itu. Gak tau kenapa gue liat dia di putusin sama orang yang rebut dia dari gue bikin gue merasa bersalah, kenapa gue gak merjuangin dia. Dan moment gue mau minta maaf itu disalah artiin sama dia. Dia ngira gue masih suka sama dia. Belum sempet gue jelasin ke dia apa yang gue rasain tiba tiba dia nyium gue. Sumpah gue gak ada niat buat lo sakit hati ra. Gue tau lo marah setelah malam itu. Dan bahkan lo mutusin buat gak kenal gue. Lo tau gak gimana terpuruknya gue pas gue gak bisa ngutarain perasaan gue sama orang yang gue sayang? Gue kacau ra. Gue 2 kali kehilangan seseorangan yang gue sayang sebelum gue nyatain dan merjuangin dengan semua yang gue lakuin. Sekarang gue kehilangan lo. Gue gatau kenapa gue gak bilang aja kalo gue juga punya perasaan yang sama saat lo ungkapin perasaan lo di pantai itu."
Hanbin menarik napas
"Ra, gue harap lo denger apa yang gue omongin ini. Seterusnya terserah sama lo, mau lo benci gue sebenci bencinya gue rela. Karna emang salah gue. Tapi, gue boleh kan tetep sayang sama lo meskipun lo sekarang dimilikin sama orang lain?" Hanbin tersenyum simpul
"Mungkin ini juga untuk terakhir kalinya gue ketemu sama lo. Gue mau kalo kita ketemu lagi lo dalam keadaan bahagia. Gue minta maaf atas semua yang gue lakuin sampe bikin lo kayak gini. I love you"
Cup
Lama hanbin mengecup kening nara.
Tiba-tiba saja tubuh nara memberikan reaksi dengan mengeluarkan air mata.
Dan matanya perlahan membuka.
Matanya masih mencoba menyesuaikan cahaya lampu dan wajah tampan dihadapannya yang kini penuh memar.
"Ra. Gue panggil dokter ya"
"Hanbin" panggil nara hampir tak terdengar
Hanbin berhenti dan mendekati nara
"Iya, kenapa?"
"Maafin aku" matanya masih mengeluarkan air mata
"Gak, aku yabg harusnya minta maaf sama kamu"
"Bin. Maafin aku udah salah paham selama ini"
"Itu bukan salah kamu, ra. Maafin aku udah buat kamu kayak gini"
"Bin"
"Iya?"
"Aku juga sayang sama kamu"
Hanbin kaget. Ia pikir setelah semua ini nara akan marah padanya. Tapi kenyataannya?
"Tapi kayaknya perasaan aku sama kamu terlambat ya? Kamu udah bahagia sama orang lain" hanbin tersenyum kecut
"Taehyung maksud kamu?"
"Iya"
"Aku gak pernah balikan sama dia. Dia temen yang selama ini support aku pas kamu gak ada"
"Jadi?"
"Ya-ya aku masih sama kayak nara yang di pantai dulu"
"Boleh aku jawab sekarang permintaan kamu di pantai waktu itu?"
"Boleh"
"Iya aku mau untuk jadi apapun buat kamu, ra"
Nara tersenyum begitu juga hanbin
"Aku panggilin dokter dulu ya"
"Iya"
***
Tbc
Akhirnya yaa. Tamatin gk nih?
KAMU SEDANG MEMBACA
Adore You
Fanfiction"Susah suka sama orang yang dinginnya kayak gunung es di kutub." -Jeon Nara "Gw gasuka sama orang bacot." -Kim Hanbin [[SLOW UPDATE]]