He's my black pearl
He's my Black pearlI don't need a map my heart points me to you
Even if the road ahead is rough I can't do this where I stand
There wasn't a moment we were apart or when I forgot about you
If only I can see you at the end of the horizon
Typo is art
Ini bermula pada musim gugur ke 18, tepat siklus bulan menggenapi gerhana yang menandai semua Alpha muda, mengharuskan serigala dalam diri mereka menegaskan posisi untuk menjadi yang tergagah dalam pack, penerus kawanan tetua yang kini menyerahkan tahta.
Hanya dengan satu cara, menemukan Mate.
Seharusnya, lelaki dengan rambut hitam legam yang menatap aliran sungai itu mencari atau setidaknya menghirup sedikit aroma yang bisa menuntunya pada takdir yang mampu melengkapi sebagian jiwa.
Tapi, lelaki itu malas sekali dan tidak ingin mengurusi hidupnya yang sedikit kusut ...lebih tepatnya hati yang kusut.
Di malam puncak gerhana, Sehun terbangun dengan ribuan keringat yang mengigit dingin. Di sambut aroma wine tua, serpihan mawar, sedikit kayu manis serta madu di tengah musim semi.
Ahh, sial ...begitu nikmat dan menggairahkan.
Tapi, aroma itu bertahan beberapa detik ...lantas hilang, seakan tak sudi berlama-lama mencumbu hidungnya.
"Berhentilah mengendap-endap,"
Sehun bergerak gesit saat seekor serigala dengan bulu halus madu bercorak putih perak menerjang, mendorong serigala besar itu tepat ke tengah sungai membuat makhluk yang tengah basah kuyup itu mengibaskan seluruh tubuhnya dengan wajah kesal.
Belum sempat kembali membalas, Sehun melompat menarik wujud dalam jiwanya menjadi makhluk berbulu pekat, mata Jade berkilat geli lantas keduanya saling bergulat di tengah aliran sungai tenang.
"Kau bermain-main denganku, Spirit?"
Spirit yang di panggil Sehun mendengus, mengigit ekor Sehun sekuat tenaga hingga sang Alpha menggeram. Balik mengigit perut berbulu sang spirit tanpa taring, membuat serigala madu itu terpekik geli dan melepaskan gigitaannya di ekor Sehun.
"Sudah kukatakan berulang kali, jangan mengigit perutku Alpha?!"
"Eyy, kau duluan yang mengigit ekorku."
Spirit itu memasukkan sebagian wajahnya ke dalam air dengan mata kelam yang memicing galak sebelum menenggelamkan dirinya beberapa detik lalu muncul dalam sosok lelaki tampan yang mengibaskan rambutnya.
Kim Jongin, salah satu spirit yang masih hidup tanpa garis keturunan yang jelas. Hidup sebatang kara di tengah hutan, sampai dia bertemu dengan Sehun Alpha dari Pack Moonlight di perbatasan sungai Lirzac. Sungai yang saat ini menjadi tempat bermain keduanya.
"Kau menyebalkan," dengusnya dan pergi dengan susah payah ke tepian.
"...Yaakkk!!" Sehun hampir tertawa, saat moncongnya menarik celana yang di kenakan Jong-in. Lantas membiarkannya terlepas hingga Jong-in kembali tercebur ke dalam sungai, tak lama Sehun berubah wujud dan tertawa tanpa suara, perutnya terasa kram melihat bagaimana ekspresi Jong-in saat ini.
"Kemari Kau!! Yak! Kubunuh kau kucing nakal!"
Sehun berlari tanpa kesulitan ke tepian sungai sambil tertawa lepas, sementara Jong-in berlari seperti membawa beban berat di kakinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Uncontrollable thoughts HUNKAI [OS]✅✅
De TodoWarning: Mature content 🔞🔞🔞 This story' like a drug, don't read, I warn you 😌