Ch. 32

3K 204 2
                                    

'Tunggu aku' kata-kata dan yang Zyko lakuin ke Fayla tadi tidak bisa dilupain sama otak Fayla. seperti film yang terus di replay, selalu saja teringat jelas.

"Kalau dia sudah kembali aku tidak segan-segan menendang perutnya yang sexy itu, ish... apa yang tadi aku bilang? sexy? aduh otakku ini sudah dia apakan sebenarnya" kata FAyla sembari memukul kepalanya sendiri (Author: Gila dasar. Fayla: Apa lo bilang tadi?. Author: Kagak, lanjut lagi ya ceritanya *author ngeluarin keringet dingin*)

Toktoktok

"Siapa?" kata Fayla. "Ini aku" terdengar suara Vani dari luar kamar Fayla. "Oh. sebentar Vani" teriak Fayla sembari lari masuk kedalam kamar mandi untuk mencuci mukanya. tidak lama dia sudah keluar dari kamar mandi dan berjalan menuju pintu.

Cklek

"Ada apa?" tanya Fayla bingung. "Apa kamu tidak suka gaunnya?" tanya Fayla sembari menyuruh Vani masuk dan duduk di sofa yang ada di ruangan itu. "Tidak, bukan itu maksud aku datang ke kamar kamu. aku.. aku cuma.. aku cuma takut saja" kata Vani sembari menundukan kepalanya setelah duduk di satu sofa. Fayla juga duduk di sofa yang berhadapan langsung dengan sofa yang Vani duduki. "Takut?" tanya Fayla bingung. "Iya" jawab Vani singkat. "Kenapa kamu takut?" tanya Fayla. "Aku takut, aku dan Revin akan gagal dalam rencana penyusupan ini. dan kami akan tewas disana" kata Vani. "Hah.. bukannya kamu punya Revin untuk melindungimu?" tanya Fayla. "Aku tidak mau Revinku mati karna melindungi aku" kata Vani yang langsung mendongakan kepala. "Hah.. kalau begitu apa aku tidak pernah melindungi kalian?" tanya Fayla setelah merebahkan punggungnya di sofa. seketika juga Vani teringat tentang perlawanan mereka saat harus menghadapi sisa vampire yang tersisa dari penyerangan di kerajaan. "Pe-pernah" kata Vani ragu. "Kapan?" tanya Fayla dengan memasang muka serius. "Waktu itu..." Vanipun mulai menceritakan semua tentang kejadian itu. Fayla mendengarkan tetap dengan wajahnya yang serius.

"Jadi, rohku pernah menolong kalian begitu?" tanya Fayla. dan dijawab anggukan oleh Vani. "Hahahahaha.... itu memang terjadi Vani. kita bisa saling membantu meski jarak kita jauh. sama seperti kejadian waktu itu. rohku keluar dari kalung dan cincin yang digunakan kamu dan Moly. kita itu memang sudah terikat, jadi kita bisa terus berhubungan meski salah satu dari kita tidak sadarkan diri. kecuali.." kata Fayla menggantung. "Kecuali apa?" tanya Vani yang mulai tertarik. "Kecuali orang yang sedang tidak sadarkan diri itu sedang sekarat atau akan menemui ajalnya" kata Fayla. "Jadi, jika saat itu kau hampir mati, kami tidak bisa berhubungan lagi denganmu?" tanya Vani. "Tepat. sudah cepat bersiap-siap nanti kalian pura-pura tidak kenal dengan Zyko ya. karna jika kalian saling kenal nanti yang ada kalian malah dicurigai" kata Fayla memberitahu. "Baiklah. do'akan kami berhasil" kata Vani dan di jawab anggukan oleh Fayla. Vani pun keluar dari kamar Fayla dan menuju ruang makan.

"Vaniku, kau darimana?" tanya Revin ketika baru melihat Vani masuk ruang makan. "Dari kamar Fayla. oiya nanti kita disuruh pura-pura tidak kenal Zyko" kata Vani sembari mengambil jus jeruknya. "Loh? kenapa?" tanya Revin bingung. "Kata Fayla kalau kita kenal Zyko, kita bisa dicurigai" kata Vani memberitahu. "Baiklah bisa kuatur" kata Revin dan berjalan keluar. "Ayo kita berangkat. tempat pertunangannya di Rose Death" kata Revin sembari mengamit tangan Vani. "Kenapa kau bisa tahu letak kerajaannya?" tanya Vani. "Tadi Zyko memberitahuku, kita harus kesana cepat-cepat jika tidak mau ketinggalan acara" kata Revin sembari terbang cepat bersama Vani.

"Semoga mereka berhasil" kata Moly lirih. "Tenang mereka pasti berhasil" kata Adam memberi semangat. "Tentu mereka akan selamat. jika mereka tidak kembali dalam keadaan hidup aku akan pastikan seluruh klan musuh akan mati secara mengenaskan" kata Fayla yang tiba-tiba datang. "Fayla. bisa tidak kamu tidak muncul secara tiba-tiba" kata Adam ketus. "Suka-suka. blee" kata Fayla seraya menjulurkan lidah dan pergi ke dalam ruang makan. "Fayla dan Zyko. padahal mereka berdua itu sangat cocok. sayang ada penghalang di antara mereka" kata Moly. "Mungkin sudah takdirnya" kata Adam dan dijawab anggukan oleh Moly.

-di pesta pertungan-

"Wah.. pestanya sungguh meriahya" kata Vani sembari memperhatikan sekitar. "Jangan lengah Vaniku. kita sedang berada di tengah-tengah klan musuh" bisik Revin. "Iya" kata Vani. "Minumannya Tuan Nona" kata pelayan yang menghampiri Vani dan Revin. "Tidak terimakasih" kata Vani menolak. "Nona, ini adalah darah tentara angel yang masih muda. aku jamin wajah Nona yang cantik ini akan tetap ter-rawat hingga umur Nona 1000 tahun" kata pelayan itu dan sukses membuat Vani dan Revin membelalakan mata kaget. "Apa semua yang ada di sini darah tentara angel?" tanya Revin sembari mengambil satu gelas minuman yang di tawarkan pelayan itu. "Kau juga Nona" kata pelayan itu. Vani pun mengambil satu gelas. "Iya tuan, kebanyakan darah tentara angel yang di sekap di penjara bawah tanah yang konon tidak boleh dimasuki sembarang orang" bisik pelayan itu. "Apa tidak ada darah Angel Element di sini, aku dengar darah mereka berkhasiat 100X dari darah angel biasa" kata Revin. "Kami tidak memiliki darah dari Angel Element tuan. mereka terlalu kuat" kata pelayan itu. "Oh.. ya sudah terimakasih" kata Revin. dan pelayan itupun pergi dari hadapan mereka. "Apa yang akan kita lakukan dengan minuman mengerikan ini" tanya Vani sembari menggerak-gerakkan gelas yang berisi darah di tangannya itu. "Kita bawa pulang unutuk di tes saja" kata Revin sembari berjalan keluar dari para kerumunan. "Hey, kau mau kemana?" tanya Vani sembari mengejar Revin.

untungnya pesta yang sedang diadakan ini adalah pesta topeng dan diadakannya pada tengah malam jadi mereka tidak akan ketahuan tengah menyusup masuk. "Kita beritahu Fayla" kata Revin sembari berhenti di bawah pohon yang rindang. "Baiklah" kata Vani.

Trungg..

"Fayla. ini aku, memang benar minuman yang ada di sini adalah darah para tawanan yang tidak lain adalah tentara angel" kata Vani.

"Hey, kalian berdua sedang apa di situ?" tanya seseorang yang datang menghampiri Vani dan Revin.

"Fayla sudah dulu" Bisik Vani.

"Eh.. ka-kami sedang.." kata Vani gagap. dia bingung dan tertangkap basah oleh seorang sepertinya werewolf. "Kami sedang pacaran. kenapa ? apa ada sesuatu yang mengganggu bagimu?" tanya Revin sembari merangkul pinggang Vani. "Oh, selamat bersenang-senang ya. dan kau beruntung sekali mendapat gadis cantik nan sexy seperti ini" kata werewolf itu sembari mencolek dagu Vani. "Ish" kata Vani kesal. "Sebaiknya kalian kembali. pesta akan segera dimulai" kata werewolf itu sembari mengedikan matanya menggoda dan pergi dari hadapan mereka berdua. "Mari kita beraksi" bisik Revin di telinga Vani. yang membuat bulu kuduk Vani meremang. juga di jawab anggukan oleh Vani. mereka pun masuk ke dalam pesta.

"Bukankah itu Zyko?" tanya Vani pada Revin setelah mereka sampai di dalam pesta. "Ya ampun" kata Vani kaget sembari membelalakan matanya. Revin juga tidak kalah kaget dengan Vani. "Dia.. dia.." kata Vani gagap

Angel and Dark. Friend or Enemy ? (book 1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang