Happy reading💕
❣❣❣
Dua minggu berlalu dan sekarang adalah hari bahagia bagi Azzam yang akan melangsungkan pernikahannya dengan Nazwa. Icha menghampiri Azzam yang sedang gugup di kamarnya yang ditemani Juna. Acara tersebut diadakan di rumah orang tua Icha dibagian halaman depan digunakan untuk resepsi karena memiliki tempat cukup luas dan akad dilaksanakan di ruang tamu.
Begitu pun dua minggu ini hubungan Icha dan Juna semakin membaik. Juna masih sering meminta izin untuk bertemu Jeny, meskipun sering dilingkupi rasa cemburu. Tapi, tak urung Icha akan tetap mengizinkan bagaimana pun Icha tak tega dengan Jeny yang hidup sendiri sekarang.
"Assalamualaikum." Salam Icha lalu masuk dengan senyum mengembang.
"Wa'alaikumsalam." Balas Juna dan Azzam.
"Kok kamu di sini? Bukannya temenin Kak Nazwa." Tanya Juna.
"Iya tapi nanti, soalnya Kak Nazwa masih dirias." Jawab Icha seraya duduk di samping Juna.
Icha nampak cantik dengan kebaya dress berwarna merah muda dan heals yang tidak terlalu tinggi. Sedangkan, Juna yang terlihat lebih tampan dengan tuxedo miliknya. Membuat semua orang yang memandang mereka tadi berdecak kagum.
Icha melihat Azzam yang berkeringat dan terus mondar-mandir. Icha terkekeh melihat Azzam yang seperti itu, biasanya Azzam selalu terlihat tenang dalam menghadapi masalah apapun. Tapi lihatlah sekarang, Azzam tidak bisa tenang bahkan duduk diam pun tidak bisa.
"Kak, gak bosen apa modar-mandir terus? Icha liatnya pusing tau." Ucap Icha membuat Azzam memicingkan matanya.
"Kamu gak tau apa yang Kak Azzam rasain sekarang. Kak Azzam gugup banget takut nanti Kak Azzam ngelakuin kesalahan." Balas Azzam dengan wajah panik.
"Hei... Kak Azzam lupa siapa yang nikah duluan?" Tegur Icha sembari berkacak pinggang.
"Oh iya lupa." Balas Azzam membuat Icha mendengus.
Melihat interaksi antara Kakak beradik tersebut membuat Juna tersenyum.
"Kak, Juna kasih tau ya, dalam keadaan kayak gini itu harus tenang. Jangan jadiin beban, bawa santai aja kayak Juna waktu itu." Jelas sembari menaik turunkan alisnya.
"Bismillah Kak, insya'allah semuanya lancar." Ucap Icha berusaha menenangkan.
Azzam menatap Icha dan mengelus puncak kepalanya. Azzam menarik napas dan tersenyum, membenarkan setiap nasihat yang diberikan adik-adiknya.
❣❣❣
Saat ini Icha duduk dikasur menemani Nazwa yang juga terlihat gugup. Nazwa nampak cantik dengan kebaya dress pernikahannya yang berwarna putih dan tak lupa niqab yang selalu setia terpasang di wajahnya. Bahkan Icha sempat kagum saat pertama kali melihat wajah Nazwa ketika sedang di rias tadi. Sungguh Nazwa memiliki paras yang sangat cantik bahkan bersinar. Icha bersyukur kalau Kakaknya Azzam mendapatkan jodoh seperti Nazwa.
"Kak Nazwa gugup ya?" Tanya Icha yang dibalas anggukan oleh Nazwa.
Icha terkekeh, "Mau tau gak Kak, waktu Icha nikah dulu Icha juga gugup banget."
"Terus kamu tau cara biar bisa hilangin gugup?" Tanya Nazwa dengan nada lembutnya.
"Enggak." Jawab Icha polos dan cengiran khasnya.
Jawaban tersebut membuat Nazwa tertawa dengan tingkah polos Icha. Sampai akhirnya sebuah suara menghentikan tawa mereka.
"Kak ijab qobulnya mau di mulai." Ucap Icha membuat Nazwa menggenggam tangan Icha erat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Imamku Badboy (SUDAH TERBIT) ✔
Spiritual⚠️ BEBERAPA PART DIHAPUS! ⚠️ DON'T COPY MY STORY PLEASE! ⚠️ JUDUL AWAL "MARRIED WITH CEWEK ALIM" •••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••• Teenfiction-Spiritual Wahai Imamku, menerima mu di hidup ku memang lah berat. Banyak yang harus ku korb...