BaW#6 Skandal

91.9K 4.4K 80
                                    

Cahaya matahari masuk melalui celah tirai yang menutupi jendela, perlahan bergerak hingga menerpa wajah cantik yang masih menutup mata di atas kasur. Begitu panas terasa menyengat matanya, perlahan-lahan ia membuka mata, hingga akhirnya tersadar.

Jeni bangun dari tidurnya, kemudian memukul dan menggoyang-goyangkan kepalanya yang terasa pening akibat mabuk semalaman. Ia lalu menunduk, kemudian mendapati bahwa ternyata baju minim di atas lutut yang ia gunakan masih melekat di tubuh rampingnya itu.

Tak langsung ke kamar mandi untuk membenah diri, Jeni duduk dulu di tepi kasur dan mengecek waktu di ponselnya. Begitu melihat waktu menunjukkan pukul setengah 7, mata wanita itu membelalak sempurna, lalu dengan tergesa-gesa ia membangunkan Malia yang masih tertidur pulas di sampingnya.

"Lia, woi, udah mo jam 7, bangun, bangun!" Jeni mengoyang-goyangkan pundak temannya itu, tapi bukannya membuka mata, Malia malah menggeliat dan semakin memeluk erat bantal gulingnya. "Malia?! Astaga! Bodo amat ya, kalo lo gak bangun juga, gue tinggal."

Jeni beranjak dari kasur kemudian membongkar lemari Malia, mencari handuk yang akan ia gunakan untuk mandi. Karena tidak membawa perlengkapan banyak ketika menginap di kos Malia, maka wanita itu menggunakan milik temannya untuk sementara.

Begitu mendapatkan benda yang ia inginkan, dengan langkah lekas Jeni masuk ke dalam kamar mandi dan menyalakan shower air hangat untuk mengguyur tubuhnya. Walaupun Malia tinggal di kos-kosan, kamar temannya itu bagaikan hotel bintang 5, ada AC, TV, kulkas kecil, bathtub, dan segala fasilitas tersedia dengan harga terjangkau, karena kos VIP itu milik paman Malia yang tinggal di Bogor.

Merasa tubuhnya sudah kembali segar, Jeni akhirya keluar kamar mandi dan bersiap untuk berangkat sekolah.

⭐⭐⭐

One taught me love 🎶

One taught me patience 🎶

And one taught me pain 🎶

Now I'm so amazing 🎶

I've loved and I've lost 🎶

But that's not what I see 🎶

So look What I got 🎶

Look what you taught me 🎶

And for that I say 🎶

Thank you, next next 🎶

Thank you, next next 🎶

Thank you, next 🎶

Lagu Ariana Grande dengan judul 'Thank U, Next' terdengar mengalun, memenuhi mobil silver milik Jeni dan membuat ketiga gadis yang duduk di dalam sana ikut menyanyikannya bersama-sama.

"I'm so f**kin' grateful for my ex..."

Jeni dan kedua temannya kompak tertawa, begitu menyanyikan salah satu lirik lagu yang seperti menyindir masa lalu mereka.

"Makanya, mantan lo gak usah di hujat Lia, karna kalau gada dia, lo gak mungkin sekuat ini. Apalagi pacar pertama lo, si Andre, kalau bukan karena dia, lo mungkin gak tau gimana caranya ciuman. Hahah..." Nadin yang tengah duduk di kursi penumpang berkata dengan sedikit mencodongkan kepalanya ke kursi depan.

Sewaktu Jeni dan Malia berangkat sekolah, mereka memang menyempatkan waktu untuk menjemput Nadin lebih dulu.

"Ngaca ya anda. Lo ngomongin diri sendiri? Bukannya lo, yang selalu ngata-ngatain Gio? Mantan lo?" Malia yang tidak terima dengan ucapan Nadin akhirnya membela diri.

Black and WhiteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang