Korea, Im Coming.

2K 162 4
                                    


Suara alarm dari jam weaker membuat Rose segera membuka perlahan kedua matanya. Rose mematikan jam weaker yang terus saja berdering itu. Rose meregangkan tubuhnya yang dirasa masih lemas itu.

Jam kini tengah menunjukan pukul 6:30 waktu setempat. Dengan segera Rose melangkahkan kakinya menuju kamar mandi miliknya.

Setelah selesai Rose mengenakan bathrobe miliknya kemudian bergegas untuk mengenakan pakaian yang sudah ia pisahkan kemarin malam.

Setelah selesai Rose menuruni anak tangga berniat untuk menyiapkan sarapan pagi hari ini. Hari ini Rose berencana untuk pergi menghabiskan waktu seharian ini diluar rumah sebelum ia benar-benar pergi meninggalkan negara ini.

Rose memasukan roti kedalam mesin pemanggang sebari menyiapkan dua gelas susu untuk Lisa dan juga untuk dirinya sendiri.

Setelah selesai menyiapkan sarapan, Rose melangkahkan tungkainya menuju kamar Lisa. Pasti gadis itu masih berbaring sekarang.

Rose mengetuk beberapa kali pintu kamar Lisa sebari bersandar pada pintu tersebut.

Namun tiba-tiba saja pintu terbuka membuat tubuh Rose seketika terjungkal kebelakang. Rose mengaduh kesakitan tatkala punggungnya bertemu langsung dengan lantai itu.

Lisa mendudukan dirinya di sofa yang ada di kamarnya, ia mengulum bibirnya menahan gelak tawanya.

Rose memicingkan matanya menyaksikan Lisa yang tengah menahan tawanya itu. Rose mendegus sebal.

"Yak sialan!" Maki Rose membuat tawa Lisa pecah seketika.

"Yak sialan!" Maki Rose membuat tawa Lisa pecah seketika

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lisa tak bisa menahan kembali gelak tawanya. Ia memegangi perutnya yang terasa sakit karena tak henti hentinya ia tertawa. Melihat Rose yang terjatuh seperti tadi menjadi hiburan dipagi hari untuknya.

Rose semakin menekuk wajahnya melihat Lisa yang sangat puas sekali menertawakan dirinya yang tengah kesakitan sekarang.

"Sudah jangan tertawa terus! Ayo sarapan." Ucap Rose sebari mengelus punggungnya yang masih terasa sakit sebari melangkahkan kakinya dengan kesal menuruni anak tangga.

Sedangkan Lisa hanya menggelengkan kepalanya sebari berjalan masuk ke kamar mandinya untuk membersihkan badannya terlebih dahulu sebelum sarapan.

Setelah selesai Lisa melangkahkan kakinya menuju dapur untuk sarapan. Lisa mengulum senyumnya mendapatkan ekspresi wajah Rose yang menunjukan gadis itu sangat kesal.

"Berhenti menatapku, cepatlah makan sarapanmu, kita harus pergi menghabiskan waktu terakhir kita hari ini." ucap Rose yang dijawab anggukan kepala dari Rose.

Enemy In Love [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang