1. "lamaran"

27.8K 2.4K 195
                                    

"Assalammualaikum.."

"Waalaikumussalam, cari siapa ya dek?"

"Mohon maaf sebelumnya karena saya dateng tiba-tiba sama orangtua saya, Saya Jeffrey, tante. Saya kesini mencari Keara." Ucap Jeffrey dengan suara lembutnya.

Ibunda Keara menatap Jeffrey— pemuda itu; heran.

"Oh.. Keara ada kok diatas. Masuk dulu ayok, nanti dipanggil ya."

Jeffrey dan keluarganya dipersilakan masuk dan duduk di ruang tamu yang cukup luas itu. Tak lupa, Sang pembantu di rumah Keara pun menyiapkan minuman dan cemilan untuk sang tamu.

"Eh loh— ada tamu?" Ayah Keara yang baru saja pulang kerja itu terlihat bingung. Tapi tanpa pikir panjang, Ia langsung berjabat tangan dengan tamu.

"Nyari siapa, bu, pak?" Tanya Ayah Keara ke orangtua Jeffrey.

"Nyari—"

"Aduh iya Ibu pelan-pelan yaampun!"

Dan tepat saat itulah Keara turun dengan baju rumahannya. Daster batik dibawah lutut dengan cepolan khasnya.

"Eh? Loh? Kok— hah apaan sih Ibu?" Tanya Keara bingung setelah Ia melihat Jeffrey dengan kedua orangtuanya dan juga Sang Ayah yang masih berdiri di dekat keluarga itu.

Jeffrey tersenyum.

Bahkan dengan menggunakan daster batik saja Keara terlihat sangat cantik di matanya.

"Itu dia nyariin kamu."

Siapa yang tidak kenal? Jeffrey Fadhilan Handoko, Si Kating tampan fakultas kedokteran itu adalah salah satu most wanted di kampusnya.

Keara mungkin salah satunya. Tapi Ia masih sadar diri, bagaimanapun dia tidak bisa dekat ah bahkan kenal sekalipun dengan pria tampan itu.

"Ini Kearanya." Ucap Ibunda Keara.

Keara masih terlihat linglung. Tetapi tatapannya tidak lepas dari mantan kating di kampusnya dulu.

Terlihat rapi dan juga tampan dengan kaus bergaris dan jas berwarna biru dongker. Ah jangan lupakan sebuket bunga yang sedari tadi Ia pegang.

Tiba-tiba saja Jeffrey berdiri, —mengecup tangan Ayah Keara dan juga Ibunda Keara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tiba-tiba saja Jeffrey berdiri, —mengecup tangan Ayah Keara dan juga Ibunda Keara.

"Maaf saya datang tiba-tiba om. Kedatangan saya kesini bertujuan meminta izin untuk mempersunting anak om, Keara Eden Qanita." Jeffrey ucap dengan suara beratnya, sedikit terdengar gemetar walaupun Ia sudah berusaha semaksimal mungkin.

"HAH?! KAMU NGAJAK KEARA NIKAH?!" Teriak Ibunda Keara yang terlalu terkejut. Rasanya sesak, jantungnya seperti berhenti seketika setelah Jeffrey mengucapkan itu.

Ayah Keara tidak kalah terkejutnya, beliau sedikit membuka mulutnya tidak menyangka kedatangan Jeffrey itu mempunyai tujuan yang sangat mulia.

Ah, jangan lupakan Keara yang rasanya ingin pingsan saat itu juga. Oksigen di sekitarnya habis, tidak jauh beda dengan Ibundanya, Ia juga merasakan sesak yang teramat sangat.

Kita | Jung JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang