Part 6

11 1 0
                                    

Alhamdulillah sudah hari ke 40 puluh. Aku melihat lagi lembaran Cheklist Riyadhoh 40 hari. Ada beberapa yang tidak mampu aku laksanakan karena terkendala sesuatu yang diluar prediksi.

Setelah konsultasi sama Ustadz Iman disuruh meneruskan saja tak perlu mengulang lagi dari awal.

Ada saja selama 40 hari ini yang aku alami. Halangan bulanan. Bahkan dia datang saat detik – detik menjelang Magrib. Walhasil rela gak rela aku seketika itu membatalkan puasaku. Karena meski aku ngeyel tidak membatalkan tetap saja secara otomatis batal.

Ada lagi kejadian lucu. Saat aku habis presentasi. Udah mepet Magrib. Dapat jatah paling akhir. Sedangkan saat itu aku sedang ada kelasnya di lantai 7. Aku harus benar – benar seperti mengejar waktu.

Detik demi detik terus berjalan sedangkan lift yang mau aku naiki masih bertengger di bawah. Dan Mahasiswa Pasca yang antri juga banyak. Ku pikir percuma menuggu.

Akhirnya kuputuskan dengan cepat untuk turun tangga. Sambil menghibur diri bahwa pahalanya insyaAllah lebih keren. Heheheh.

Udah sampai dalam Masjid. Imam sedang sampai ayat terakhir Surat Alfatihah. Dan eng ing eng ternyata Mukenaku ketinggalan di Jog Motor. Dan parahnya di Masjid hanya tersisa atasan saja yang bolong dan lusuh.

Huahhhhhh rasanya pengen nangis. Tapi percuma saja. Dan tak guna aku mengrutu. Tanpa pikir panjang aku turun lagi ke bawah untuk mengambil Mukena.

Dan setelah sampai masjid lagi pak Imam sudah Sujud. Yah, ketinggalan dech.

Ada lagi kejadian gokil.

Saat sedang naik motor. Dari pada melamun kuambil Tasbih digital yang bisa buat cincin untuk menambah amalan Istigfar atau Shalawat yang targetnya sehari seribu.

Sambil berkendara agak pelan ku cari – cari dalam tas sembari pandangan tetap focus ke depan.
Dan Eh, Tasbihnya jatuh.

Seketika aku berhenti. Dan setelah kuambil Tasbihnya sudah hancur.

Ya Allah, so Sad. Padahal itu tasbih kesayangan berwarna ungu. Hanya ada satu warna ungu saat beli.

Dan masih banyak kejadian lain yang bila mengingatnya jadi tertawa sendiri.

“ Ih, kenapa tertawa sendiri?”.

“ gak pa – pa”. jawabku sambil senyum.

“ Selamat ya buat kamu yang sudah 40 hari.

Aku masih 10 hari lagi nih. Alhamdulillah meski banyak rintangan dan mungkin tak sesempurna yang kita inginkan. Tapi satu hal yang pasti Keistiqomahan itu perlu dijaga setiap saat. Layaknya tanaman yang perlu disiram. Layaknya badan yang perlu di rawat, betul gak?”.

“ betul banget, semangat pokoknya. Oke hari ini aku traktir kamu”.

“ yang bener???”.

“ bener dong, tapi nanti kamu kalau dah 40 hari gentian traktir aku”.

“yeyeye, sama aja bohong”.

Kamipun tertawa bersama – sama. Ku lihat ada Chat yang masuk dari Ustadz Faiz

“ Assalamualikum mbak Nala, ada yang mau ngajuin Proposal Ta'aruf, apakah antum bersedia???”.

“DEG!”. Kurasa ada debaran yang tak biasa dalam hatiku.

*THE END*

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 10, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Riyadhoh CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang