"Hay guys" sapa merquen pada 3 friends nya Karamoy, priska,dan stevi, yg menunggu di pojok kelas.
"Hay ugha" cakap priska friends yg paling Hunble diantara mereka.
"Eh mumpung kita lgi lengkap yuks ke perpus!" Ajak quen.
"Ayuk Ayuk". Karamoy menjawab dengan semangatnya.
"Mau ngapain si, kita males dah" keluh stevi yg selalu mengganti sebutan "aku" menjadi "kita"😂.
"Ya mau baca lah, lu kira mau mulung" jawab quen sinis.
"Ah quen, kita mager ege" jawab stevi dgn muka melas nya.
"Ah Evi Mageran nih. Eh Vi siapa tau lo ketemu cogan disana" gurau priska sambil membujuk stevi.
"Eh bener ugha ye"kata stevi sambil membetulkan ucapan priska.
"Ah lu Vi, kalo soal cowok aje cepet lu" kata merquen sambil sedikit menabok stevi.
"Aduh kamyuh kaya gk tau kita aja si quen" berkata sedikit lebay.
"Ih kalian kelamaan, ayo cepet sebelum cogan cogan perpus balik ke kelas" ucap Karamoy agar friends nya sedikit lebih cepat, karna ia tidak sabar melihat cowok alim yang selalu duduk dimeja perpus itu.
"Aih tumben temen gue yg satu ini ngerti cowok" kata marquen terheran
"Iya nih" lanjut priska.
"Ah udah jgn dibahas letsgo ke library" lanjut Karamoy.
"Gaya amat lu make Inggris biasanye juge jawe😂" ledek stevi sambil mengangkat jari tangan nya berbentuk huruf v.
"Hmmm"(Karamoy)
"Weh Weh Weh, gilee guanteng tuampan mempesona membuat hati ku berdebuk kencang" bisik stevi pada priska.
"Aih Evi berisik tau. Udah tau lagi di perpus" jawab priska sedikit sebal.
"Kan kita bisik bisik kamuh, lagian siapa tadi yg bujuk kita ke sini? dan bilang ada cogan segala lagi dh" ucap stevi.
*Itu lah kegiatan mereka setiap hari. Selalu saja ke perpustakaan tetapi bukan untuk mencari buku pendidikan melainkan ingin bertemu dengan cowok cowok keGemaran mereka.
"Friends" panggil quen
"Iya quen ada apa. Kyk nya serius amat sih?" Tanya priska
"Maafin quen ya kalo selama ini quen ada salah sama kalian" ucap quen yg sangat serius itu.
"Ah quen tumben bgt Lo bilang diri Lo make nama Lo biasanya juga bilang "gw". Stevi terheran.
"Ada apa quen. Kamu ada masalah. Cerita aja gk papa" Karamoy menanggapi nya dengan muka polosnya.
"Enggak papa, sebentar lagi kita akan pisah. Tinggal hitungan hari dan itu 4 hari lagi. Kita akan di sekolahkan berbeda sekolah dengan orang tua kita masing masing quen gk percaya ini. Sebenernya quen gk mau pisah sama kalian semua, quen teringat saat kita masih gila" an bareng di kelas di kantin bahkan di perpus, kita selalu sama" quen gk yakin ini bakal kejadian.
"Udah quen, di saat ada pertemuan pasti juga akan ada perpisahan, dan itu mungkin sangat lah menyakitkan" sahut stevi lembut.
"Tumben Vi, Lo bener otak Lo sekarang udah gk gesrek lgi ye, biasanye mikirin cowooo mulu" ledek priska yg membuat ke empat friends itu tertawa.
"Ini, ini yg buat gw sedih kehilangan kalian. Kita ketawa bareng, sedih bareng, kalian yg slalu ada buat gw saat gw butuh. Kalian bener bener sahabat yang nyata, di saat kuliah nanti pasti dari kita masing" akan mendapat teman dekat juga dan menurut gw siapa orang yg dapetin sahabat kyk kalian dia lah orang yg sangat beruntung. Kata quen sambil meneteskan air matanya.
"Enggak quen, aku gk akan ngelupain kalian, aku gk mau punya temen baru selain kalian" ucap Karamoy dgn polosnya.
*Hari perpisahan pun tiba. Saat itu mereka membuat perjanjian gila yaitu mereka tidak boleh menatap wajah satu sama lain disaat acara perpisahan itu. Karena mereka tidak ingin sedih saat teringat wajah wajah konyol yg selama ini melukiskan kenangan indah itu.
Kata terakhir quen yang hanya bisa di ungkapkan lewat grub chat mereka sebelum quen ganti nomor telepon, karena akan pindah negara dan berkuliah di Brazil. "ini yg terakhir karena gw bakal ganti nomer hp dan gw pasti akan iri"
"Gw tau quen. Tapi kenapa Lo harus iri?" Tanya stevi.
"Iya kenapa Lo harus iri quen?" tanya priska lebih penasaran.
*Kata kata itu lah yang mungkin belum terjawab oleh quen. Karena quen benar benar harus ganti nomer telpon.
"Apa maksudnya quen ya, kenapa dia harus iri ya" priska berkata dalam hati sambil menyimpan rasa sedih nya dan mengembalikan hp nya ke dalam tas.
"Hah, kertas apa ini" priska membaca perlahan dan sedikit demi sedikit tahu hal itu yg membuat priska menangis tak henti" nya
*Kertas itu berisi surat dari quen yg sengaja menyelipkan nya kedalam tas milik priska kertas itu berisi "friends quen sedih, amat sedih, kalian adalah keluarga kedua bagi quen, quen sangat merasa kehilangan kalian, quen iri, quen iri sama mereka, mereka yang bakalan jadi sahabat kalian saat kuliah nanti, quen serasa gk terima kalo kalian ada yg milikin lagi, kalian baik baik ya disana quen sayang bget sama kalian, quen bakalan rindu berat sama kalian.
FROM : MERQUEN ANGELISTA.
KAMU SEDANG MEMBACA
sahabat tersarap
General Fictionmenceritakan tentang seorang sahabat yang bukan hanya sekedar sahabat tetapi juga seorang yang sangat lah peduli kepada kita dan selalu melakukan hal hal gila bersama😜😂