part 38

356 12 0
                                    

Di kamar, sangkar merebahkan tubuh nya yg di peluk nya jiya, swara datang, swara hanya terdiam, dan mulai merebahkan kan tubuh nya swara mulai menatap sangkar, jiya,,, ia mengelus rambut panjang jiya yg sedang tidur di pelukan sangkar swara mulai memejamkan mata nya,
Jam menunjukkan pukul 05: 00
Pagi swara sudah siap untuk turun menuju dapur, ra gini ana purna dan sejati pun sudah berada di dapur, sudah menjadi tugas mereka pagi hari untuk memasak, di bantu oleh para asisten rumah tangga, makanan pun siap semua sudah ,  mereka berlalu ke kamar mereka masing masing untuk membersihkan diri dan membangun kan para suami mereka, satu persatu seluruh keluarga sudah berada di meja makan, begitu pun dengan swara jiya dan sangkar,
"Jia ayo makan ini,,, (ucap swara)
" Swara apa kau akan mengantar jiya sekolah(tanya ra gini)
"Ya aku akan mengantar nya dan mungkin aku akan menunggu nya sampai sekolah selesai
" Baik lah
"Swara jaga dirimu baik baik, kau harus ingat kau sedang mengandung anak sangkar, kai jangan ceroboh(ucap sujata dengan nada ciri khas nya)
" Baik ibu aku akn hati hati
"Baik lah kalau begitu ayo kita berangkat sekarang(ucap sangkar)
Mereka pun pergi, sangkar mengemudikan mobil nya menuju sekolah jiya,
" Baik lah kita sudah sampai(ucap sangkar)
"Baik lah ayo jiya kita turun
Mereka turun dari mobil
" Sayang kau masuk lah ke dalam sekolah ibu akan menunggu mu di sini sampai sekolah mu selesai ok,, (ucap swara mencium kening jiya begitu pun dengan sangkar)
"Baik lah ibu ayah dahhhh(jiya melambay kan tangan nya dan berlari menuju ruang sekolah,
" Swara kau yakin ingin menunggu jiya,  di sini??
"Ya memang kenapa!!
" Tidak aku hanya khawatir, atau aku temani kau dan tidak pergi ke kantor
"Sangkar apa  sudah lah aku bisa di sini sendiri lagian tak akan lama bukan sana kau berangkat lah ke kantor
" Kau yakin
Swara mengangguk
"Baik lah kau jaga dirimu dan ingat kau tidak boleh melakukan sesuatu yg membahayakan diri mu dan juga calon anak kita (sangkar memegang tangan swara,,,
Sangkar pergi menuju kantor dengan mobil putih nya, sedangkan swara duduk di sebuah taman sekolah menunggu jiya,,,
Tidak lama kemudian belum pun berbunyi tanda sekolah sudah selesai jiya keluar sekolah
" Ibu swara,,,, (jiya berlari menghampiri swara)
"Hai,,, hari ini putri ibu belajar apa
" Aku belajar menggambar
"Oke,,,, ibu mau melihat nya,,
" Nanti saja bu di rumah aku akan memperlihatkan kan nya dulu pada aya
"Ooooo begitu jadi putri ku lebih menyukai ayah mu di bandi ibu hah(swara memeluk jiya,)
Jiya tersenyum
" Ok,, kita tunggu ayah mu menjemput kita
Swara dan jiya duduk di bangku taman sekolah menunggu sangkar menjemput,,,
Setengah jam kemudian,,, namun sangkar belum muncul
"Ibu ayah lama sekali aku lapar,,
" Sayang kau lapar sebentar ibu menghubungi ponsel ayah mu,
Swara nghububgi no sangkar namun tidak ada jawaban, dan ia mengingat no kantor sangkar ia menghubungi nya
"Halo,,
" Ya halo ini dengan swara maheswari
"Ya nyonya ada yg bisa saya bantu,,,
" Apa pak sangkar berada di kantor,
"Ya nyonya pak sangkar sedang di ruang miting,,,,
" Baik lah kira kira berapa lama lagi miting nya selesai
"Mungkin sekitar setengah jam lagi nyonya
" Baik lah terimakasih
Sambungan pun terputus
"Baik lah jiya bagai mana kalau kita ke kantor ayah mu, dia tidak bisa menjemput kita, jadi lebih baik kita ke sana dan makan bersama di kantor ok,,,
" Baik lah
Mereka pun pergi menggunakan taxi tidak lupa mampir ke tempat makanan untuk membeli beberapa makanan untuk sangkar dan jiya,
Tidak berselang lama mereka Tiba di depan kantor mereka turun dari taxi
Menuju ruangan sangkar, semua pegawai memberi salam pada swara,
"Baik lah kita sudah sampai,
" Ibu ruangan ayah sangat besar,,
"Ya,,, kau benar, ibu sering ke sini dan menunggu ayah mu,
" Ibu mana ayah,,
"Ayah mu sedang miting di ruangan lain kita tunggu di sini, kau duak lah di sini ibu akan membereskan ruangan ayah mu dulu
" Ok,,,
Jiya duduk di sofa yg tersedia di ruangan sangkar, sedangkan swara terlihat sedang membereskan kertas yg lumayan berantakan di meja kerja sanskar,
"Ibu apakah masih lama,, (ucap jiya sambil memainkan boneka nya)
" Mungin sebentar lagi kau
Di ruang miting
"Baik lah miting hari ini selesai, terimakasih,
" Ya ampun aku sudah sangat terlambat( sangkar bangun dari duduk nya,)
"Pak, ada berkas yg harus  di tandatangani(ucap sekertaris sanskar,)
" Baik kak simpan saja di ruangan ku, ini waktu nya makn siang aku akan keluar sebentar
"Baik,,
Sanskar keluar dari ruang miting, ia ia mengambil sesuatu di saku celana yg sedang ia kenalan,
" Ya ampun ponselku di ruangannag ku, pasti swara  menghubungi ku, sanskar menuju ruangan nya,,
Suara dorongan pintu terdengar, sanskar menghentikan langkahnya di lihat nya dia orang yg sedang bersender di kursi sofa ruangan nya sanskar tersenyum,
Jiya tertidur si pangkuan swara, sedangkan swara pokus pada ponsel nya hingga ia tidak mendengar pintu terbuka
Sanskar mengecup pipi swara dari belakang,,, dan melingkarkan tangan nya di leher swara memeluk
"Sanskar,,,
" Kau tidak menyadari aku masuk ruangan(ucap sanskar)
"Sanskar aku,,, ma'af kan aku
" Tidak swara seharus nya aku yg minta maaf aku miting jadi tidak bisa menjemput mu,
"Baik lah tidak masalah,,,
" Hee emmm seperti nya sifat mu sedikit berubah nyonya sanskar maheswari, kau jadi lebih penyabar, semenjak kau hamil
"Hey tuan dari dulu sifat ku memang penyabar, bahkan sebelum aku belum mengenal mu kau tau,,
" Baik lah, kau lagi lagi mengelak
(Sanskar hendak membelai leher swara, namun swara menepis nya
"Sanskar,, lihat lah ada jiya di sini bagai mana jika diya terbangun,
"Tidak ak,,,,,, (ucap nya terhenti)
" Ibu,,,,,,, (juga terbangun)
Swasan saling pandang dan tersenyum
"Ayah kau lama sekali
" Maafkan aku ayah ada urusan tapi sekarang sudah selesai
"Baik lah kita makan sekarang,,
" Kau membeli makanan,,,
"Ya aku sengaja membeli nya sewaktu menuju ke mari(ucap swara membuka makanan nya
" Wahhhh,,,, ada apa ini kalian makn siang tanpa ku(ucap laks dari arah pintu)
"Laks,,,
" Paman,,,,
"Hai kau kemari dan kau tidak membelikan ku sesuatu untuk paman mu ini(laks duduk di samping jiya,)
Mereka pun menyantap makan siang bersama,,
Di kediaman maheswari
" Bibi apa swara belum pulang(tanya ra gini menghampiri sejati di dapur)
"Entah lah ragini,  aku juga sedang khawatir, karna swara belum pulang sebaik nya kau hubungi dia(ucap sejati)
" Baik lah bi (ragini menghubungi swara)
"Bagai mana(ucap sejati)
" Tidak di angkat(ra gini mencoba nya kembali)
"Ya dewa anak itu selalu saja membuat  ku Hawatir(ucap suara berlalu pergi.)

KESETIA'ANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang