#41

7.7K 338 24
                                    

***

Saat acara sudah selesai semua..

Keadaan rumah berubah menjadi sunyi, semua penghuni rumah beristirahat ke bilik kamarnya masing-masing

"Mir cepat kamu tidur biar ga capek, mungkin besok masih ada tamu lagi" kata ibu menasehatiku

"iya bu" jawabku

Hari ini cukup melelahkan bagiku, tubuhku sudah pegal dan  lengket karena keringat, aku yakin tidak bisa tidur dengan keadaan yang seperti ini, jadi aku putuskan untuk mandi dulu sebelum ke kamar...

Aku ingat belum shalat isya' ,dari kamar mandi aku kenakan kembali jilbab instan panjangku karena bisa jadi masih ada orang yang bukan mahram melihatku..

Saat ku buka daun pintu kamarku, aku terkejut melihat ada lelaki yang kini berbaring di atas ranjangku...

"Astagfirullah haladzim" ucapku karena terkejut

Lelaki itu tidak lain ialah suamiku sendiri, ustadz Imran, aku lupa kalau saat ini statusku sudah menjadi seorang istri, hehhe...

Dia tertidur pulas mungkin karena lelah menjamu para tamu dari pagi hingga sore, ku langkahkan kaki perlahan membangunkannya untuk shalat isya'

"uu.. Ustadz.." ucapku lirih memanggilnya, tadinya aku ingin menepuk pundaknya untuk membangunkan tapi hatiku masih ragu untuk menyentuhnya meskipun dia sudah halal bagiku

Tiba-tiba dia berbalik dan meregangkan badannya.. Kemudian melihat ke arahku..

Sungguh aku sedikit takut, di dalam kamar hanya ada aku dan dia...

"eh kamu, maaf ya aku tidur di ranjangmu" ucap ustadz Imran padaku

"ndak apa, itu juga sudah menjadi hak kamu juga" sahutku

Dia tersenyum bahagia, menambah ketampanannya, membuatku jatuh cinta (lagi)

"ustadz belum shalat isya' kan? Ambil wudhu dulu habis itu kita shalat yuk" ajakku pada ustadz Imran

"baiklah sayang, aku mandi dulu aja ya, nih bau aku udah asem" kata ustadz Imran yang membuat pipiku memerah karena dipanggilnya sayang

"Sayang?" gumamku dalam hati

"baiklah aku tunggu" ucapku

Ustadz Imran bergegas mandi, sementara aku bersiap memakai mukena sembari menunggunya selesai mandi
Ku pergunakan waktu ini untuk melanjutkan bacaan al-quran ku yang sebentar lagi akan khatam

Daun pintu kamar membuka, hatiku semakin berdegup gugup saat melihatnya menuju ke arah ku

"yuk shalat, aku jadi imamnya dan kamu jadi makmumku ya" ujar ustadz Imran mengajakku shalat berjamaah dengannya

Satu shaf di belakangmu?? Sungguh, aku tidak pernah memimpikan hari ini akan terjadi begitu indah.. Dia menjadi imamku... Dalam waktu dan ruang  yang sama menghambah kepada-Nya..

Suaranya merdu sekali saat membaca ayat-ayat al-quran membuatku terhanyut haru menambah kekhusyukan ku dalam menyembah-Nya

Saat selesai shalat, aku mencium tangannya dan dia memegang pucuk kepalaku dan membisikkan sesuatu yang belum pernah aku dengar dari lelaki lain

"Aku mencintaimu karena Allah" kata ustadz Imran yang membuatku tertegun malu

Rasanya kalimat yang dibisikkan olehnya padaku masih saja terngiang, dari telinga menuju hati dan tersimpan rapi dalam lembaran cinta yang terukir oleh kata manisnya itu...

Aku tersenyum dengan melihat ke arahnya...

Selesai shalat dan merapikan sajadah juga mukenaku, dia kini duduk di ranjang dengan kaki diselon terus memandangku yang masih mengenakan jilbab

Jannah Ku Bersamamu Ustadz (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang