Semua orang tahu
Yeriko dan Yuka adalah satu kesatuan
Tapi, bukankah bayi hiu saling membunuh untuk bisa terlahir menjadi yang terbaik?
Yeriko menundukkan kepalanya di kursi kayu yang didudukinya. Para pendoa sudah pulang, menuju rumah masing-masing untuk beristirahat dan sarapan, kemudian menghabiskan weekend bersama keluarga, meninggalkannya seorang diri.
Pendosa yang tidak akan pernah diterima di surga
Yeriko selalu mengatakan itu untuk dirinya. Selalu merendahkan dirinya di hadapan Tuhan. Meyakinkan Tuhan, bahwa ia adalah pendosa.
"Aku pendosa"
"Seharusnya gereja suci ini, haram untukku",
Yeriko mengatakan kalimat itu kembali. Mencerca dirinya sendiri yang merasa bersalah akan kegagalan Yuka akan dirinya. Menyalahkan dirinya sendiri sebagai manusia yang payah atas nama Yuka.
"Seharusnya...."
Yeriko tidak bisa mengatakan kalimatnya kembali. Terlalu banyak kata hina yang tepat untuk dirinya hingga ia tidak bisa mengatakan apa saja yang tepat untuknya. Tangannya masih mengatup satu sama lain, semenjak para pendoa telah membubarkan diri.
"Yesus, apabila kau mendengarku, ampuni aku, aku meminta maaf, aku tau, Kau adalah yang paling mengerti umat-Mu"
Yeriko mengucap untuk terakhir kalinya. Tangannya menghapus airmata yang telah basah menuju ke leher dan baju berkerahnya sejak pertama kali ia berdoa. Tangannya memegang buku doa dan berjalan keluar meninggalkan tempat suci itu.
Dan dia tidak akan kembali lagi.
"Kak Yeriko"
Yeriko mengalihkan matanya pada Yuka. Gadis yang sekarang masih terbujur di atas ranjang rumah sakit akibat penyakit yang dideritanya. Yeriko meletakkan kembali buku tugasnya dan berjalan ke arah adiknya.
"kenapa?"
"Aku pengen shopping",
Yeriko tersenyum tipis. Ia pun sebenarnya ingin membelikan adiknya matcha latte, favoritnya. Ingin membelikan adiknya juga baju-baju bernuansa pink kesukaan adiknya. Tangannya mengusap lembut kepala adiknya, merasakan betapa rambut yang dulunya tebal itu menjadi tipis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Story of BEMU 2018/2019
Teen Fiction"Have a good day all, god bless u all, and stay happy!!" Because we have another missing part, from our smile