Pertemuan yang Tidak Diduga

20 7 4
                                    

*THE COLDEST VS THE CHEERFULL*

"Mei Shu, bangun! Sampai kapan kau mau berbaring di kasurmu itu?!" Suara lembut seorang wanita membangunkan gadis yang bernama U Mei Shu itu. Mei pun bangun dan meregangkan tubuhnya. "Iya Ma..." Jawab Mei pelan. "Uh....." Gumam Mei pelan sambil melihat ke arah jam dinding. Jam 5:40, Mei pun segera masuk ke kamar mandi yang berada di dalam kamarnya.
Oh iya, perkenalkan. Dia U Mei Shu, anak dari keluarga Shu. Ayah Mei bernama Keiro Shu. Keiro adalah pemilik hotel berbintang lima dan memiliki banyak cabang, namanya Marianne Hotel. Mei mempunyai kakak laki-laki yang jahilnya minta ampun yang bernama Gavin Malviano Shu. Meskipun kakaknya ini sangat nakal, dialah yang selalu melindungi Mei dimanapun ia berada.
Dan yang terakhir Jovita Shu, Mama dari Mei dan Gavin. Jovita adalah wanita yang lemah lembut dan perhatian. Dia selalu menjadi tempat curhat Mei dan Gavin dikala mereka sedang sedih.

Mei menguap sambil membuka pintu kamar mandinya. 'Untung saja ini hari minggu, jadi aku bisa bersantai!' Batin Mei dalam hatinya. Mei menuju ke arah jendela dan membukanya. Ia menutup matanya, merasakan semilir angin menyapa lembut tubuhnya. Mei melipat tangannya dan menengadah. Mulutnya berkomat-kamit mengucapkan pujian syukur pada Tuhan yang Maha Esa.
Setelah itu, Mei membuka pelan matanya. Mei berpangku dagu melihat Sang Bintang dan Sang Bulan menemani langit yang masih gelap. Mei mengembuskan nafasnya. "Lebih baik aku jalan pagi saja deh!" Mei berlari menuju ke dapur. Dia sudah mengetahui bahwa Mama nya, Jovita, pasti sudah berada di dapur untuk membuat sarapan. "Pagi Ma..." Sapa Mei lembut sambil mencium pipi wanita yang ia sayang itu. "Pagi juga sayang" Jawab Jovita lembut, tangannya tidak henti-hentinya membuat pancake kesukaan Mei dan Gavin. "Ma, aku jalan-jalan ya...." Pamit Mei.

"Sayang, ini masih terlalu pagi. Lebih baik kamu mandi dan bereskan kamarmu" Kata Jovita. "Sebentar saja ma!" Kata Mei lagi sambil memutar bola matanya. Jovita memperhatikan putri kesayangannya itu. Mei memang keras kepala, juga dingin. Bahkan Jovita dan Keiro tidak bisa melarangnya untuk melakukan apapun. "Maaa...Boleh aku pergi?" Mei melipat tangannya. "Huftt....baiklah, Mama izinkan. Tapi, jam 7 kau sudah harus pulang!" Pinta Jovita sambil mengusap kepala putri kesayangannya itu. Mei mengangguk cepat. Ia pun berlari keluar dengan gesit dan memulai perjalanannya, sedangkan Jovita hanya menggelengkan kepalanya

Sementara itu.....

"Hah.....segar juga!" Ucap gadis manis berambut panjang itu. "Angel, bereskan barang-barangmu!" Gadis yang dipanggil Angel itu berlari ke asal suara. Angelina Victoria Matteo, atau yang akrab disapa Angel itu adalah anak tunggal dari keluarga Matteo. Kenan Matteo adalah tulang punggung keluarga. Kenan memiliki perusahaan bernama KG Entertaiment, dia sendiri adalah direktur dan pemilik perusahaan itu. Kenan mendirikan perusahaan itu dengan bantuan istrinya, Faranisa Kaila Matteo. Faran memiliki butik terkenal dan memiliki banyak cabang dimana-mana. Nama butiknya adalah Angel Florist.
Sedangkan Angel adalah seorang pelajar berusia 15 tahun dan sedang di bangku sekolah menengah pertama. "Angel, rapikan barang-barangmu ya! Kita bereskan dulu apa yang bisa kita bereskan sembari menunggu Papa mu pulang ya sayang!" Ujar Faran. "Baik Ma!" Jawab gadis ceria itu.

"Ma, habis beres-beres Angel boleh jalan-jalan nggak?" Tanya Angel sambil berpangku dagu. "Tentu saja sayang, tapi izin Papa mu dulu ya!" Angel mengangguk cepat dan melanjutkan pekerjaannya. TIN TIN! "Ah, Papa sudah pulanggg, yeyyyyy!!" Angel melompat-lompat kegirangan. Dia berlari keluar dan langsung memeluk Papa kesayangannya itu. Yang dipeluk hanya tertawa kecil sambil mengelus lembut putri semata wayangnya itu. "Pa, habis beres-beres, Angel boleh bermain kan??" Tanya Angel dengan mata berbinar. Kenan menaikkan sebelah alisnya. "Boleh saja, tapi janji kalau kau akan membereskan semuanya dengan rapih! Baru kau boleh pergi bermain! Janji?" Kata Kenan sambil membentuk jari kelingkingnya. "Iya, janji!" Jawab Angel sambil mengaitkan jari kelingkingnya.
Angel pun masuk kembali ke dalam rumah dan berberes.

Jam 9:30......

"Mama, Papa, Angel sudah siap!" Teriak Angel sambil meloncat-loncat kegirangan. "Bagus, sekarang pergilah. Kau mau jalan-jalan bukan?" Kata Kenan sambil tersenyum miring. "Iyaaaa, iyeyyy! Angel pergi dulu Papa, Mama!" Pamit Angel sambil berlari. "Eh tunggu dulu sayang!" Angel menghentikan langkahnya dan mendekati Kenan. "Ini, bawalah uang ini! Siapa tahu nanti kamu ingin membeli minum atau jajan!" Kenan menyodorkan uang 50 ribu ke tangan kecil Angel. "Baik Pa, terimakasihhhh!" Kata Angel sampai melambaikan tangannya.

"Enak juga ya suasananya. Udaranya sejuk, lingkungannya bersih dan pohonnya lebat! Tidak menyesal deh aku tinggal disini!" Angel ber-monolog. "Disini ada taman tidak ya? Coba cari saja deh!" Angel melompat-lompat kecil sambil bersenandung ria. Sesekali ia berhenti untuk mengambil foto. Angel memang menyukai fotografi. Kemanapun, ia tidak pernah lupa membawa kamera kesayangannya.
"Ah, itu tamannya!" Angel berteriak pelan dan berlari menuju taman. Ia terdiam saat melihat anak gadis seumurannya bermain ayunan sendirian sambil mendengarkan musik. Gadis itu berambut sebahu, kulitnya lumayan putih, dan bersurai hitam kecoklatan yang tak lain adalah Mei. Angel pun mendekati gadis itu dan mengajaknya berkenalan. "Hai!" Gadis itu menoleh dengan malas. "Aku Angel, siapa namamu?" Tanya Angel sambil mengulurkan tangannya. Mei terdiam sebentar "U Mei Shu!" Mei menjawab pertanyaan Angel dengan singkat namun ia tidak membalas uluran tangan Angel.

"Wah....nama yang indah!" Puji Angel sambil menaiki ayunan di samping Mei. "Umurmu berapa?" Tanya Angel lagi. "16!" "Wahhhh, hanya beda setahun! Aku kelahiran tahun 2004, dan kamu?" "Kenapa kau sangat ingin tahu, hah?" Tanya Mei kembali dengan nada meninggi. "Ah, ma-maaf. A-aku hanya ingin berkenalan. Maaf ya, aku memang kepo!" Ujar Angel dengan rasa bersalah.
Mei menghembuskan nafasnya. "Tidak apa. Aku juga salah, aku terlalu sensi." Jawab Mei. Keduanya terdiam, tenggelam dalam suasana canggung. "Kau tinggal dimana?" Tanya Mei perlahan. "Eh?...Di jalan Blue Cloud!" Jawab Angel sambil menatap Mei yang sibuk dengan handphone-nya. "Oh" Jawab Mei singkat. Mei terkejut dan spontan menengadahkan kepalanya. "Tunggu! Blue Cloud??" Mei menaikkan sebelah alisnya. "Iya, rumah nomor 13!" Jelas Mei.

"13?? Berarti kau adalah tetangga baruku?!" Teriak Mei sambil berdiri. "Eh, apa?? Jangan-jangan, kau yang di rumah nomor 12 itu ya? Rumah yang paling besar itu?!" Angel juga ikut berteriak. Mei memutar bola matanya. "Aku harap, kita tidak akan satu sekolah!" Ujar Mei sambil berlalu meninggalkan Angel. Angel menunduk, "Apa salahku? Apa dia tidak suka padaku?" Gumam Angel sambil berayun sendiri. Tak lama kemudian, Angel pun juga pergi karna merasa bosan bermain sendirian.



HAI GUYS. MAAF YA KALAU CERITANYA GAJE. SAYA AKAN BERUSAHA LEBIH KERAS LAGI :'). JANGAN LUPA VOMMENT YA READERSKU❤❤

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 11, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Coldest VS The CheerfullTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang