Genre: romance, mature
*****
Usai memberitahukan keputusan mereka kepada kedua orang tua Jieun, Jungkook dan Jieun pun segera menuju ke kantor catatan sipil untuk mendaftarkan pernikahan mereka, setelah sebelumnya menyiapkan berkas-berkas yang mereka perlukan.
"Apa kau tidak bertanya kepada orangtuamu lebih dulu?" tanya Jieun ragu. Saat ini mereka telah berada di depan kantor catatan sipil.
"Tak perlu. Mereka pasti tidak keberatan. Ayo kita masuk sekarang. Setelah ini kita temui rentenir itu" sahut Jungkook seraya meraih lengan Jieun.
Setelah mereka mengisi formulir dan menyerahkan berkas-berkas yang diperlukan, keduanya pun kini telah sah menikah secara hukum.
Jieun menatap sertifikat pernikahannya.
"Tak bisa dipercaya secepat ini statusku berubah" gumamnya miris."Yah, sekarang kita telah resmi menjadi suami-istri. Tapi jangan khawatir, aku tetap akan mengurus pemberkatan dan resepsi untuk pernikahan kita. Sekarang sebaiknya kita pergi menemui rentenir itu" sahut Jungkook tenang.
.
."Apa maksud semua ini tuan Jeon?" tanya Mr. Son, sang rentenir, seraya menatap cek bernilai dua ratus juta won tertera di sana.
"Itu adalah pembayaran hutang tuan Lee. Aku bahkan melebihkannya untukmu. Mulai sekarang, jangan mengganggu mereka lagi" sahut Jungkook datar.
Awalnya Mr. Son merasa sangat marah karena gadis yang diincarnya ternyata telah dimiliki oleh pria lain, dan pria itu adalah CEO dari perusahaan J&J Media Corporation. Tetapi ia tak dapat berbuat banyak kala Jungkook mengancam akan membuat bisnisnya gulung tikar bahkan bisa saja memasukkannya ke dalam penjara bila ia masih berani mengganggu keluarga Lee. Lagipula uang yang diberikan Jungkook dua kali lipat dari hutang keluarga Lee ditambah bunganya.
Setelah memperoleh kesepakatan dengan Mr. Son, Jungkook pun mengajak Jieun menemaninya ke kantor.
Semua pegawai di perusahaan J&J Media corporation menatap penuh rasa penasaran pada wanita yang berjalan di samping CEO mereka. Terlebih Jimin, sekretaris pribadi sang CEO bahkan bersikap sopan padanya. Tak pernah ada wanita yang bisa berada sedekat itu pada CEO mereka. Meskipun banyak wanita yang berusaha mendekat, Jungkook selalu menjaga jarak dengan mereka.
Jungkook tidak langsung menuju ruangannya, melainkan menuju ruangan presdir, ayahnya sendiri. Ia juga mengajak Jieun menemaninya, sementara Jimin menunggu di ruangannya.
Reaksi yang diberikan presdir Jeon benar-benar di luar dugaan Jieun. Bukannya marah dan menyerang Jieun dengan beribu pertanyaan, pria paruh baya itu malah tersenyum sumringah mendengar berita yang disampaikan Jungkook.
Bahkan, ia dengan semangatnya meminta Jieun memanggilnya abonim. Presdir Jeon bahkan tak bertanya tentang asal usul Jieun. Baginya, selama wanita yang dipilih Jungkook adalah wanita baik-baik, ia akan merestuinya.
Ayah Jungkook pun berjanji akan mengatur acara pemberkatan dan resepsi pernikahan mereka yang akan dilaksanakan minggu depan, tepat di hari ulang tahun kakek Jungkook.
.
.Tak terasa seminggu telah berlalu. Selama seminggu ini, Jieun telah tinggal di rumah keluarga Jeon. Ia pun tidur sekamar dengan Jungkook, karena secara hukum mereka telah sah sebagai suami-istri. Namun, Jungkook tak pernah menyentuhnya sedikitpun. Jieun menaruh guling besar di tengah kasur mereka sebagai pembatas saat mereka tidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
#KookU (Short Stories)
FanficOne shoot Two shoots Three shoots Kumpulan cerita pendek #KookU